Diberondong Isu Negatif Soal Vaksinasi Berbayar, Erick Thohir Angkat Bicara

Selasa, 13 Juli 2021 - 18:25 WIB
loading...
Diberondong Isu Negatif...
Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO/MNC Media
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menaggapi terkait isu negatif yang ditujukan kepada dirinya terkait vaksinasi berbayar lewat Kima Farma. Tidak hanya itu, isu miring juga terkait persoalan produksi obat anti-parasit atau terapi yang tengah digodok Indofarma.

Meski begitu, Erick tidak berkecil hati. Dia menilai kritik yang diutarakan adalah bagian dari masukan kepada pemerintah. Bahkan, menjadi hal yang biasa terjadi. "Sekarang kita mau membantu terus, tadi saya sangat terbuka, yang namanya kritik obat, namanya tuduhan itu (vaksin) hal yang biasa, namanya kita sebagai umat beragama tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanya milik Allah, tapi pasti kita lakukan percepatan-percepatan, kita turun ke bawah (rakyat)," ujar Erick, Selasa (13/7/2021).



Mantan Bos Inter Milan itu pun membantah tuduhan adanya komersialisasi vaksinasi gotong royong individu yang akan digelar Kimia Farma. Dalam skema vaksinasi itu, masyarakat harus membayar Rp 879.140 untuk memperoleh dua dosis vaksin.

Erick menegaskan, tidak ada komersialisasi dalam pelaksanaan vaksinasi gotong royong, baik untuk individu ataupun untuk karyawan perusahaan swasta. "Kemarin ada tuduhan, oh ini jangan-jangan ini vaksin sumbangan, oh ini masya Allah, saya rasa, saya dan tim saya bukan dari bagian seperti itu, kita gak mungkin vaksin sumbangan dikomersialisasikan, masya Allah," ujarnya.

Bahkan, anggaran pendanaan vaksinasi gotong royong sendiri tidak diserap dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Menurutnya pengadaan vaksin corona tersebut menggunakan keuangan korporasi yang dilakukan langsung oleh Holding Farmasi BUMN. "Tidak ada yang ditutup-tutupi, misalnya ketika ada tuduhan, oh ini (vaksinasi) memakai APBN, vaksin gotong royong sejak awal tidak memakai APBN," kata dia.

Baca Juga: Jutaan Orang Daftar CPNS 2021, Ini Dia 10 Instansi Terfavorit!

Dia pun meminta agar kelompok yang membangun opini adanya komersialisasi vaksin Covid-19 melihat fakta yang terjadi di lapangan. Fakta yang dia maksudkan adalah kontribusi besar BUMN Farmasi dan sektor lain sejak pandemi Covid-19 berlangsung. "Jadi kalau tuduhan BUMN ini berbisnis, sekarang dilihat dari sisi lainnya? Sekarang kita sudah banyak membantu terus," ungkapnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ifan Seventeen Ditunjuk...
Ifan Seventeen Ditunjuk jadi Dirut BUMN PT PFN, Ini Profil dan Pendidikannya
Ada 1.800 Ton Emas Tersimpan...
Ada 1.800 Ton Emas Tersimpan di Masyarakat! di Bawah Bantal, Toilet, hingga Dalam Batu Bata
Ini Kuasa Erick Thohir...
Ini Kuasa Erick Thohir usai BUMN Ditarik ke Danantara
Menakar Efek Bank Emas...
Menakar Efek Bank Emas ke Ekonomi RI, Berkontribusi Rp245 T dan Buka 800 Ribu Lapangan Kerja
Erick Thohir Pastikan...
Erick Thohir Pastikan Tak Ada Pengurangan Pegawai BUMN, Meski Anggaran Dipangkas
Efisiensi Anggaran,...
Efisiensi Anggaran, Erick Thohir Minta Rp215 Miliar ke Sri Mulyani
Tingkatkan Kepuasan...
Tingkatkan Kepuasan Peserta, Taspen Perkuat Layanan Digital dan Fasilitas Kantor Cabang
TNI Aktif Ditunjuk Jadi...
TNI Aktif Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Erick Thohir Sebut Penyegaran
Rombak Petinggi Bulog,...
Rombak Petinggi Bulog, Erick Tunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Gantikan Wahyu Suparyono Jadi Dirut
Rekomendasi
2 Kali Debut, 2 Kali...
2 Kali Debut, 2 Kali Cetak Gol: Apa Rahasia Kehebatan Ole Romeny?
Permukiman Padat Penduduk...
Permukiman Padat Penduduk di Grogol Petamburan Ludes Terbakar, Nihil Korban Jiwa
Peran Penting Tuban...
Peran Penting Tuban Sebagai Pelabuhan Utama Kerajaan Majapahit Pengatur Ekspor Impor Perdagangan
Berita Terkini
Harga Emas Antam Terus...
Harga Emas Antam Terus Menjulang, Hari Ini Naik Rp10.000 per Gram
29 menit yang lalu
DJP Hapus Sanksi Terlambat...
DJP Hapus Sanksi Terlambat Bayar Pajak dan Lapor SPT Tahunan
1 jam yang lalu
Warga Kanada Boikot...
Warga Kanada Boikot Liburan ke AS, Ekonomi Amerika Bisa Tekor Rp33 Triliun
2 jam yang lalu
Pertamina Patra Niaga...
Pertamina Patra Niaga Gelar Santunan untuk Anak-anak Yatim
10 jam yang lalu
Park Hyatt Jakarta dan...
Park Hyatt Jakarta dan MNC Peduli Berbagi Kebahagiaan Ramadan Bersama Anak Yatim
10 jam yang lalu
Dua Direksi Digeser...
Dua Direksi Digeser ke BRI, BSI Optimistis Lanjutkan Pondasi yang Dibangun Hery Gunardi
10 jam yang lalu
Infografis
Respons Rusia soal Trump...
Respons Rusia soal Trump Telepon Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved