Erick Thohir di Depan DPR: RS Darurat di Jakarta Bisa Dipakai 2 Minggu Lagi

Rabu, 14 Juli 2021 - 17:15 WIB
loading...
Erick Thohir di Depan DPR: RS Darurat di Jakarta Bisa Dipakai 2 Minggu Lagi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pun mempersilahkan anggota komisi untuk mengecek langsung kesiapan yang dilakukan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Rumah sakit (RS) modular atau darurat khusus penanganan pasien Covid-19 di Jakarta, dipastikan bakal segera selesai dalam waktu 1 hingga 2 minggu ke depan. Saat ini pemerintah terus mempersiapkan sejumlah fasilitas kesehatannya.

Saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI pada Rabu (14/7/2021), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pun mempersilahkan anggota komisi untuk mengecek langsung kesiapan yang dilakukan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC).

"Sebagai laporan awal, untuk rumah sakit modular yang diminta komisi VI untuk dijadikan sesegera mungkin di Jakarta. Insya Allah kami bekerja keras dan mudah mudahan 1-2 minggu ini para DPR bisa juga menghadiri atau mengecek langsung apakah kesediaannya sudah kita lakukan sesuai dengan arahannya," ujar Erick.



Keberadaan RS darurat di Jakarta dan sejumlah wilayah di Indonesia, memang sudah disediakan pemerintah sejak awal Covid-19 menyebar di Tanah Air.

Tercatat, sejak Juli 2020 lalu IHC sebagai Holding BUMN Rumah Sakit dan RS lainnya sudah membangun dua rumah sakit modular khusus penanganan pasien Covid-19 yakini RS Pertamina Jaya dan RS Pertamina Pusat.

Dalam kesempatan itu, mantan Bos Inter Milan itu membeberkan peran sejumlah perseroan negara untuk menyediakan alat bantu pernapasan atau oksigen bagi pasien Covid-19. Satu diantaranya adalah PT Krakatau Steel (Persero).



Dimana, perseroan akan meningkatkan produksi oksigen yang digunakan untuk kebutuhan medis. Rencananya, perseroan akan memproduksi 1.000 tabung oksigen per harinya. Saat ini tingkat produksi mencapai 800 tabung per hari.

"Dan tentu kami mengajak komisi VI untuk melihat bagaimana sekarang beberapa perusahaan BUMN juga melakukan batuan oksigen sebagaimana yang dilakukan Krakatau Steel. Dan ini semua berkat dukungan dari komisi VI," tutur dia.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)