Demi Pemulihan Ekonomi, Bank Sentral Dorong Herd Immunity

Sabtu, 24 Juli 2021 - 08:11 WIB
loading...
Demi Pemulihan Ekonomi,...
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P. Joewono mengatakan, bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang diterapkan pemerintah akan berdampak pada perekonomian. Ditambah dengan PPKM Level 4 maka prediksi ekonomi akan minus 1%.

“Kalau PPKM satu bulan, ekonomi akan minus 0,6% dan hanya tumbuh sekitar 3,8%. Kalau PPKM itu 1,5 bulan, maka ekonomi akan minus 1%,” kata Doni dalam acara “Gotong Royong Bantuan Kemanusiaan Ika UNS Peduli Covid-19” secara virtual, Jumat (23/7/2021).

Baca juga:Momen Naomi Osaka Nyalakan Kaldron Olimpiade Tokyo 2020

Makanya, Deputi Gubernur BI yang juga alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) konsen dengan capaian herd immunity. Pasalnya, herd immunity meningkat maka akan berdampak positif terhadap ekonomi. Salah satu cara mendorong herd immunity itu adalah dengan vaksinasi.

“Saya mendukung program vaksinasi, herd immunity tahun 2021 dari 10% harus 57% demi minimal ekonomi kita 4%. Karena (kalau) konsumsi turun 1% atau 2%, itu sangat matters,” ujar Doni.

Doni mengatakan pihak BI bersama OJK dan juga Wali Kota akan bersinergi demi target herd immunity hingga 57%. Doni berharap, berawal dari gencarnya vaksinasi di industri jasa keuangan nantinya bisa meluas ke nasabah.

Baca juga:Beruang Grizzly Teror Seorang Pria Selama Berhari-hari di Alaska

“Kami sendiri untuk mendorong vaksinasi agar herd immunity sampai 57%,” katanya.

Upaya lain BI untuk mendongkrak perekonomian adalah mendorong peluang ekspor UMKM yang saat ini menjadi penyelamat. Ekspor UMKM didorong agar bisa membantu mereka bangkit dari keterpurukan.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Resmi Diberhentikan,...
Resmi Diberhentikan, Ini 3 Pejabat Tinggi BI yang Jadi Komisaris Bank BUMN
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Danone dan PBNU Kolaborasi...
Danone dan PBNU Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Apakah Bisa Tukar Uang...
Apakah Bisa Tukar Uang Baru secara Online?
Prabowo: Fundamental...
Prabowo: Fundamental Ekonomi Kita Kuat, Harga-harga Sembako Terkendali
Sampoerna Dorong Pertumbuhan...
Sampoerna Dorong Pertumbuhan UMKM Capai Target Ekonomi 8%
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
BI Guyur Likuiditas...
BI Guyur Likuiditas Rp291,8 Triliun, Bank BUMN hingga Asing Terima Jatah
Tok, BI Tahan Suku Bunga...
Tok, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Rekomendasi
Puncak Arus Balik Pemudik...
Puncak Arus Balik Pemudik Motor Diprediksi Malam Ini
Sejumlah Wilayah di...
Sejumlah Wilayah di Indonesia Terendam Banjir, Ini Daftarnya
Jadwal Timnas Indonesia...
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman di Piala Asia U-17 2025
Berita Terkini
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Rekrutmen, KAI Services Gandeng 12 Lembaga Pendidikan
46 menit yang lalu
Hadapi Tarif Impor AS,...
Hadapi Tarif Impor AS, DPR Dorong Penguatan Industri Lokal
1 jam yang lalu
JK: Rupiah Jeblok Kena...
JK: Rupiah Jeblok Kena Efek Tarif Trump Untungkan Eksportir
2 jam yang lalu
Jusuf Kalla: AS Bisa...
Jusuf Kalla: AS Bisa Resesi Jika Trump Pertahankan Kebijakan Tarif
3 jam yang lalu
Indonesia Kena Tarif...
Indonesia Kena Tarif Impor 32% dari Trump, JK: Efeknya Cuma 10%
3 jam yang lalu
Soal Kebijakan Tarif...
Soal Kebijakan Tarif Trump, JK: Ini Tekanan untuk Negosiasi
4 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komisi Eropa...
3 Alasan Komisi Eropa Dorong UE Miliki Blok Pertahanan Baru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved