Himbara Siap Kucurkan 92% Target Penyaluran KUR Tahun Ini

Senin, 26 Juli 2021 - 16:55 WIB
loading...
Himbara Siap Kucurkan 92% Target Penyaluran KUR Tahun Ini
Bank-bank Himbara ditargetkan menyalurkan sebagian besar KUR tahun ini. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah memberikan tugas baru kepada Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) untuk memasifkan penyaluran kredit melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini. Tugas tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui rapat terbatas (ratas) bersama jajaran menteri hari ini.

Mengenai tugas dari Kepala Negara tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa Bank Himbara adalah kontributor terbesar dalam pelaksanaan KUR 2021. Kontribusi Himbara mencapai 92% dari target KUR pemerintah sebesar Rp253 triliun.



"Sesuai hasil ratas (rapat terbatas), saya hanya menambahkan apa yang disampaikan Menko (Perekonomian Airlangga Hartarto) dari kuota KUR tahun 2021 itu untuk Himbara saat ini, yang targetnya Rp253 triliun tadi, yang disampaikan Menko kami memang menjadi kontribusi terbesar yaitu 92% lebih. Dan ini sesuai dengan penugasan yang kami terima," ujar Erick dalam konferensi pers, Senin (26/7/2021).

Pemerintah =meningkatkan plafon KUR di 2021 menjadi sebesar Rp253 triliun, lebih tinggi dibandingkan plafon yang ditetapkan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp220 triliun. Peningkatan tersebut merupakan respons atas antusiasme pelaku UMKM yang tinggi akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah dan juga harapan pemulihan usaha UMKM.

Di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19, pemerintah akan terus memacu penyaluran KUR sebagai upaya mendorong dan mengembangkan UMKM agar dapat membantu pemerataan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pemerintah juga memutuskan untuk memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% selama 6 bulan.



Penyaluran KUR tercatat berangsur membaik di kuartal III/2020 dan terlihat pada November 2020, realisasi penyaluran per bulan sebesar Rp23,9 triliun. Penyaluran ini bahkan lebih baik dibandingkan dengan periode normal, sebelum pandemi, yakni pada Februari 2020 yang tercatat sebesar Rp19,2 triliun.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3042 seconds (0.1#10.140)