Gelar Vaksinasi Sektor Industri, Kemenperin Bidik 5 Juta Pekerja
loading...
A
A
A
CIKARANG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar program vaksinasi bagi para pelaku dan tenaga kerja industri di wilayah Jawa-Bali khususnya di wilayah perindustrian di Jabodetabek.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri mengatakan, program ini menyasar sebanyak 5 juta pekerja industri dan akan dilaksanakan pada Juli hingga Oktober 2021.
“Untuk mewujudkan program Industri Tangguh, Indonesia Maju, Kemenperin bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan melakukan program vaksinasi industri bagi 5 juta pekerja industri di Jawa dan Bali,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri melalui pernyataan tertulis yang diterima MNC News Portal dikutip, Jumat (308/7/2021).
Dia menyampaikan, program vaksinasi bagi sektor industri ini diharapkan dapat melindungi para pekerja dari Covid-19 dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Kami bekerja sama dengan pengelola kawasan industri percepatan proses vaksinasi di sektor industri. Koordinasi dilakukan dalam validasi dan penyortiran data calon penerima vaksin. Kemudian, data tersebut digunakan sebagai dasar jumlah kebutuhan vaksin, penentuan lokasi, dan waktu pelaksanaan vaksinasi,” paparnya.
Peserta program vaksinasi adalah mereka yang belum masuk dalam program vaksinasi gotong royong. Bagi yang sudah terdaftar sebagai peserta vaksinasi gotong royong oleh perusahaan, pelaksanaan vaksinasinya diupayakan untuk bisa diprioritaskan.
Senada, Plt. Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika menyampaikan, penyelenggaraan vaksinasi industri pada tahap awal dilaksanakan pada 28-29 Juli 2021 di PT Santos Jaya Abadi, Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang Jawa Barat. Selanjutnya, pada 30-31 Juli 2021 dilakukan di Kawasan Industri Jababeka, tepatnya di President University.
“Target vaksinasi di tahap awal tersebut adalah sebanyak 10 ribu pekerja. Di tahap awal ini, vaksinasi industri diberikan untuk sektor industri makanan dan minuman," ungkapnya.
Menurut Putu, Industri makanan dan minuman (mamin) menjadi salah satu prioritas karena sektor tersebut pada kuartal I/2021 berkontribusi 37,98% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas.
"Selain itu, nilai total ekspor industri mamin pada Januari-Juni 2021 mencapai USD19,58 miliar, meningkat 42,59% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri mengatakan, program ini menyasar sebanyak 5 juta pekerja industri dan akan dilaksanakan pada Juli hingga Oktober 2021.
“Untuk mewujudkan program Industri Tangguh, Indonesia Maju, Kemenperin bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan melakukan program vaksinasi industri bagi 5 juta pekerja industri di Jawa dan Bali,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri melalui pernyataan tertulis yang diterima MNC News Portal dikutip, Jumat (308/7/2021).
Baca Juga
Dia menyampaikan, program vaksinasi bagi sektor industri ini diharapkan dapat melindungi para pekerja dari Covid-19 dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Kami bekerja sama dengan pengelola kawasan industri percepatan proses vaksinasi di sektor industri. Koordinasi dilakukan dalam validasi dan penyortiran data calon penerima vaksin. Kemudian, data tersebut digunakan sebagai dasar jumlah kebutuhan vaksin, penentuan lokasi, dan waktu pelaksanaan vaksinasi,” paparnya.
Peserta program vaksinasi adalah mereka yang belum masuk dalam program vaksinasi gotong royong. Bagi yang sudah terdaftar sebagai peserta vaksinasi gotong royong oleh perusahaan, pelaksanaan vaksinasinya diupayakan untuk bisa diprioritaskan.
Senada, Plt. Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika menyampaikan, penyelenggaraan vaksinasi industri pada tahap awal dilaksanakan pada 28-29 Juli 2021 di PT Santos Jaya Abadi, Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang Jawa Barat. Selanjutnya, pada 30-31 Juli 2021 dilakukan di Kawasan Industri Jababeka, tepatnya di President University.
“Target vaksinasi di tahap awal tersebut adalah sebanyak 10 ribu pekerja. Di tahap awal ini, vaksinasi industri diberikan untuk sektor industri makanan dan minuman," ungkapnya.
Menurut Putu, Industri makanan dan minuman (mamin) menjadi salah satu prioritas karena sektor tersebut pada kuartal I/2021 berkontribusi 37,98% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas.
"Selain itu, nilai total ekspor industri mamin pada Januari-Juni 2021 mencapai USD19,58 miliar, meningkat 42,59% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” ungkapnya.
(ind)