Asuransi Tidak Cuma Soal Kesehatan dan Kendaraan, Aset Properti Juga Penting
loading...
A
A
A
Secara umum besar premi asuransi properti dipengaruhi oleh lokasi dan penggunaan bangunan. Misalnya apakah bangunan tersebut dihuni oleh pemiliknya, bagaimana keadaan lingkungan sekitar bangunan, apakah bangunan pernah terkena banjir, dan apakah mengalami perampokan sebelumnya.
Selain itu, kualitas bangunan juga turut menentukan besaran premi yang harus dibayarkan; apakah bangunan bersifat tahan api, relative tahan api, atau cenderung rentan terbakar.
Untuk mengetahui kisaran premi asurans properti MPMInsurance, bisa dipelajari berdasarkan ilustrasi berikut.
Sebuah rumah yang berada di kawasan Jakarta dipercayakan untuk terdaftar di asuransi properti MPM Insurance. Nilai rumah secara total (bangunan dan isi rumah) diperkirakan mencapai Rp 100.000.000 maka perhitungan nilai premi yang harus dibayarkan adalah:
a) Jika rumah di daftarkan untuk mengikuti Asuransi Kebakaran
Nilai Rumah Keseluruhan = Rp 100.000.000
Rate = 0.0294%
Premi yang harus dibayar = Rp 100.000.000 x 0.0294% = Rp 29.400
b) Jika rumah di daftarkan untuk mengikuti Asuransi All Risk
Nilai Rumah Keseluruhan = Rp 100.000.000
Rate Kebaran = 0.0294%
Rate Banjir = 0.05% (Rate wilayah Jakarta)
Rate RSMDCC = 0.01%
Rate Gempa Bumi = 0.135% (Rate wilayah Jakarta)
Rate Lainnya = 0.01%
Premi yang harus di bayar = Rp 100.000.000 x 0.2344% = Rp 234.400
c) Jika rumah di daftarkan untuk mengikuti Asuransi Gempa Bumi
Nilai Rumah Keseluruhan = Rp 100.000.000
Rate Gempa Bumi = 0.135%
Premi yang harus di bayar = Rp 100.000.000 x 0.135% = Rp 135.000
"Syarat untuk menjadi pemegang polis asuransi property di MPMInsurance sangat mudah yaitu hanya dengan melengkapi formulir permohonan cover asuransi yang disediakan. Setelah itu akan dilakukan survey jika dibutuhkan untuk meninjau lebih lanjut terkait lokasi bangunan yang diikutsertakan dalam asuransi," paparnya.
Selain itu, kualitas bangunan juga turut menentukan besaran premi yang harus dibayarkan; apakah bangunan bersifat tahan api, relative tahan api, atau cenderung rentan terbakar.
Untuk mengetahui kisaran premi asurans properti MPMInsurance, bisa dipelajari berdasarkan ilustrasi berikut.
Sebuah rumah yang berada di kawasan Jakarta dipercayakan untuk terdaftar di asuransi properti MPM Insurance. Nilai rumah secara total (bangunan dan isi rumah) diperkirakan mencapai Rp 100.000.000 maka perhitungan nilai premi yang harus dibayarkan adalah:
a) Jika rumah di daftarkan untuk mengikuti Asuransi Kebakaran
Nilai Rumah Keseluruhan = Rp 100.000.000
Rate = 0.0294%
Premi yang harus dibayar = Rp 100.000.000 x 0.0294% = Rp 29.400
b) Jika rumah di daftarkan untuk mengikuti Asuransi All Risk
Nilai Rumah Keseluruhan = Rp 100.000.000
Rate Kebaran = 0.0294%
Rate Banjir = 0.05% (Rate wilayah Jakarta)
Rate RSMDCC = 0.01%
Rate Gempa Bumi = 0.135% (Rate wilayah Jakarta)
Rate Lainnya = 0.01%
Premi yang harus di bayar = Rp 100.000.000 x 0.2344% = Rp 234.400
c) Jika rumah di daftarkan untuk mengikuti Asuransi Gempa Bumi
Nilai Rumah Keseluruhan = Rp 100.000.000
Rate Gempa Bumi = 0.135%
Premi yang harus di bayar = Rp 100.000.000 x 0.135% = Rp 135.000
"Syarat untuk menjadi pemegang polis asuransi property di MPMInsurance sangat mudah yaitu hanya dengan melengkapi formulir permohonan cover asuransi yang disediakan. Setelah itu akan dilakukan survey jika dibutuhkan untuk meninjau lebih lanjut terkait lokasi bangunan yang diikutsertakan dalam asuransi," paparnya.
(akr)