Kiat My Fashion Grosir Hindari PHK Karyawan di Masa Pademi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini dimana semua bisnis dihadapkan dengan keadaan pandemi yang belum juga reda, mengakibatkan banyak sekali perusahaan yang akhirnya harus mengurangi karyawan atau PHK , atau bahkan gulung tikar karena merugi dan bangkrut.
Semua bisnis saat saat pademi covid-19 ini menghadapi problem yang hampir sama, begitu juga dengan My Fashion Grosir . Di masa sulit ini mereka dihadapkan pada dilema, apakah akan melakukan PHK ataukah tetap survive.
Pasangan muda pemilik usaha PT. Mitra Fesyen Global yang juga merupakan pasangan suami istri bernama Andre Kokois (IG @andre.kokois ) dan Catherine Bunardi yang merupakan owner perusahaan tersebut terus memutar otak, mengenai apa yang harus dilakukan agar tetap eksis di saat pandemi sekarang ini.
Mengingat jika dilakukan PHK, tentunya akan ada banyak karyawan yang tidak memiliki penghasilan lagi. Belum lagi, dengan nasib anggota keluarga dari karyawan yang mendapat PHK tersebut, yang juga harus diperhatikan.
Dikutip dari Channel Youtube PecahTelur, Catherine mengatakan “kalau kata mentor kami Bong Chandra, kesuksesan itu 30 centi di depan kita. Itu yang menjadi motivasi kami untuk terus maju,” ujar pemilik akun IG @catherinebunardi ini memotivasi diri dan timnya.
Di saat pikiran mulai terasa buntu, terbentuklah sebuah ide untuk melakukan hal lain. Hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, namun patut untuk dicoba. Di antaranya beradaptasi dengan lingkungan sekitar, dan mencari tahu apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Hasil dari berbagai survey yang dilakukan, maka tercetusklah ide untuk memproduksi masker scuba, APD, dan yang lainnya. Dimana produk-produk tersebut memang sudah menjadi kebutuhan pokok dan banyak dicari di masa pandemi ini. Dibandingkan dengan produk fashion lainnya.
Selain memproduksi masker scuba dan APD, kedua owner dari My Fashion Grosir juga terus memutar otak mengenai apa yang harus dilakukan lagi untuk ke depannya. Tentunya, agar bisa terus memberi makan semua karyawan dan juga semua anggota keluarganya.
Dengan alasan tersebut pula, hingga di kemudian hari, My Fashion Grosir juga mencoba berinovasi dengan memproduksi baju tie dye, yang merupakan baju tidur wanita yang dibuat dengan melakukan teknik pencelupan. Dimana model baju ini, memang sempat menjadi tren beberapa waktu yang lalu.
Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, My Fashion Grosir bisa survive di kala pandemi ini. Serta sukses mencapai target penjualan, sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan mungkin MyFashion Grosir merupakan satu di antara sekian puluh perusahaan yang masih memberikan bonus kepada semua karyawannya.
Bahkan merekrut karyawan dengan jumlah yang lebih banyak lagi. Suatu hal yang jarang bisa dilakukan oleh perusahaan lainnya terutama di masa pandemi ini.
Semua bisnis saat saat pademi covid-19 ini menghadapi problem yang hampir sama, begitu juga dengan My Fashion Grosir . Di masa sulit ini mereka dihadapkan pada dilema, apakah akan melakukan PHK ataukah tetap survive.
Pasangan muda pemilik usaha PT. Mitra Fesyen Global yang juga merupakan pasangan suami istri bernama Andre Kokois (IG @andre.kokois ) dan Catherine Bunardi yang merupakan owner perusahaan tersebut terus memutar otak, mengenai apa yang harus dilakukan agar tetap eksis di saat pandemi sekarang ini.
Mengingat jika dilakukan PHK, tentunya akan ada banyak karyawan yang tidak memiliki penghasilan lagi. Belum lagi, dengan nasib anggota keluarga dari karyawan yang mendapat PHK tersebut, yang juga harus diperhatikan.
Dikutip dari Channel Youtube PecahTelur, Catherine mengatakan “kalau kata mentor kami Bong Chandra, kesuksesan itu 30 centi di depan kita. Itu yang menjadi motivasi kami untuk terus maju,” ujar pemilik akun IG @catherinebunardi ini memotivasi diri dan timnya.
Di saat pikiran mulai terasa buntu, terbentuklah sebuah ide untuk melakukan hal lain. Hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, namun patut untuk dicoba. Di antaranya beradaptasi dengan lingkungan sekitar, dan mencari tahu apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Hasil dari berbagai survey yang dilakukan, maka tercetusklah ide untuk memproduksi masker scuba, APD, dan yang lainnya. Dimana produk-produk tersebut memang sudah menjadi kebutuhan pokok dan banyak dicari di masa pandemi ini. Dibandingkan dengan produk fashion lainnya.
Selain memproduksi masker scuba dan APD, kedua owner dari My Fashion Grosir juga terus memutar otak mengenai apa yang harus dilakukan lagi untuk ke depannya. Tentunya, agar bisa terus memberi makan semua karyawan dan juga semua anggota keluarganya.
Baca Juga
Dengan alasan tersebut pula, hingga di kemudian hari, My Fashion Grosir juga mencoba berinovasi dengan memproduksi baju tie dye, yang merupakan baju tidur wanita yang dibuat dengan melakukan teknik pencelupan. Dimana model baju ini, memang sempat menjadi tren beberapa waktu yang lalu.
Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, My Fashion Grosir bisa survive di kala pandemi ini. Serta sukses mencapai target penjualan, sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan mungkin MyFashion Grosir merupakan satu di antara sekian puluh perusahaan yang masih memberikan bonus kepada semua karyawannya.
Bahkan merekrut karyawan dengan jumlah yang lebih banyak lagi. Suatu hal yang jarang bisa dilakukan oleh perusahaan lainnya terutama di masa pandemi ini.
(akr)