Tiga Ajian Buat Kaum Hawa untuk Mempertarungkan Uangnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Konsultan Keuangan Prita Hapsari Ghozie mengungkapkan berinvestasi sejak dini terutama bagi kaum perempuan merupakan langkah yang penting dilakukan. Sebab, tanpa dipungkiri biaya hidup di masa tua juga perlu diperhitungkan.
Yang menjadi persoalan, pada zaman sekarang banyak perempuan muda yang berpenghasilan takut memulai berinvestasi karena berbagai alasan. Salah satunya, takut uang yang diinvestasikan akan hilang atau bahkan mengalami kerugian.
Dilansir dari laman media sosial Prita Hapsari Ghozie @pritaghozie, terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan bagi perempuan untuk memulai berinvestasi. Pertama, modal ilmu.
Menurut Prita, modal ilmu penting untuk bisa paham apa saja opsi investasi yang tersedia beserta risiko dan potensi imbal hasilnya. Misal, belajar tentang analisa fundamental, teknik, dan valuasi.
“Rajin baca buku tentang investasi juga bisa, atau jika bingung bisa meminta bantuan analisa dari sekuritas juga sangat membantu,” tulisnya pada akun media sosialnya, dikutip Jumat (20/8/2021).
Kedua, modal waktu. Artinya, semakin lama kita menunda investasi akan merugikan diri sendiri. “Misalnya, ada perempuan yang sudah mulai investasi sejak usia 20 tahun, rajin berinvestasi Rp1 juta per bulan. Maka, yang didapat pada usia 55 tahun berkisar Rp3,83 miliar,” terang dia dalam postingannya.
Ketiga, modal berani. Modal berani ini sangat perlu sebab, kata Prita, kendali 100% ada di tangan sendiri.
“Aku memulai perjalanan investasi di pasar modal sejak usia 16 tahun, tepatnya saat berkenalan dengan reksa dana. Kenapa aku bisa berani? Simpelnya karena aku mulai dengan dana terbatas dan tidak mau memikirkan fluktuasi harga dalam jangka pendek. Lalu, di usia 27 tahun mulai berani beli saham. Nggak terasa saat ini portofolio sahamku sudah ikut ‘inflasi’ alias gemuk,” ungkap Prita dalam catatannya.
Untuk dapat berani menjadi investor di pasar modal Indonesia, Prita menerangkan, perempuan bisa mulai dengan tiga langkah, di antaranya:
1. Mulai dari basic seperti reksa dana pasar uang. Baru kemudian reksa dana saham. Tidak lagi pusing memilih emiten, lantaran sudah ada manajer investasi.
2. Jika sudah berjalan 3-6 bulan dan mulai paham, maka bisa merasakan feeling jual-beli dengan investasi di ETF. Produk ini adalah reksa dana tapi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Membeli saham yang mudah dijual-beli (likuid). Tergolong blue chips dan mengenal perusahaannya.
Yang menjadi persoalan, pada zaman sekarang banyak perempuan muda yang berpenghasilan takut memulai berinvestasi karena berbagai alasan. Salah satunya, takut uang yang diinvestasikan akan hilang atau bahkan mengalami kerugian.
Dilansir dari laman media sosial Prita Hapsari Ghozie @pritaghozie, terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan bagi perempuan untuk memulai berinvestasi. Pertama, modal ilmu.
Menurut Prita, modal ilmu penting untuk bisa paham apa saja opsi investasi yang tersedia beserta risiko dan potensi imbal hasilnya. Misal, belajar tentang analisa fundamental, teknik, dan valuasi.
“Rajin baca buku tentang investasi juga bisa, atau jika bingung bisa meminta bantuan analisa dari sekuritas juga sangat membantu,” tulisnya pada akun media sosialnya, dikutip Jumat (20/8/2021).
Kedua, modal waktu. Artinya, semakin lama kita menunda investasi akan merugikan diri sendiri. “Misalnya, ada perempuan yang sudah mulai investasi sejak usia 20 tahun, rajin berinvestasi Rp1 juta per bulan. Maka, yang didapat pada usia 55 tahun berkisar Rp3,83 miliar,” terang dia dalam postingannya.
Ketiga, modal berani. Modal berani ini sangat perlu sebab, kata Prita, kendali 100% ada di tangan sendiri.
“Aku memulai perjalanan investasi di pasar modal sejak usia 16 tahun, tepatnya saat berkenalan dengan reksa dana. Kenapa aku bisa berani? Simpelnya karena aku mulai dengan dana terbatas dan tidak mau memikirkan fluktuasi harga dalam jangka pendek. Lalu, di usia 27 tahun mulai berani beli saham. Nggak terasa saat ini portofolio sahamku sudah ikut ‘inflasi’ alias gemuk,” ungkap Prita dalam catatannya.
Untuk dapat berani menjadi investor di pasar modal Indonesia, Prita menerangkan, perempuan bisa mulai dengan tiga langkah, di antaranya:
1. Mulai dari basic seperti reksa dana pasar uang. Baru kemudian reksa dana saham. Tidak lagi pusing memilih emiten, lantaran sudah ada manajer investasi.
2. Jika sudah berjalan 3-6 bulan dan mulai paham, maka bisa merasakan feeling jual-beli dengan investasi di ETF. Produk ini adalah reksa dana tapi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Membeli saham yang mudah dijual-beli (likuid). Tergolong blue chips dan mengenal perusahaannya.
(uka)