Mengupas Strategi Investasi: Jadi Saat Pandemi Pergi, Kaya Menanti
loading...
A
A
A
Adapun saran selanjutnya yang dipegang pria kelahiran tahun 1990 itu adalah be as agrresive as you can while you are young.
“Jadi selama masih muda jangan takut berinvestasi agresif. Ketika belum menikah, belum ada tanggungan keluarga, itu adalah saat yang tepat berinvestasi di asset agresif yang memiliki gejolak tinggi seperti asset kripto. Terbukti asset kripto sejak awal kemunculannya hingga kini terus meningkat,” ujarnya.
Pilihannya pada asset pun kripto pun tidak semata didasarkan pada posisinya sebagai pendiri dan CEO Triv. Terbukti saat ini asset kripto menjadi portfolio yang ‘wajib’ dimiliki oleh hedge fund di AS.
Bahkan sebuah survey di AS memaparkan bahwa 98% investor di AS meminta hedge fund, perusahaan pengelola investasi nasabahnya, mengalokasikan dana kelolaannya setidaknya 7% di asset kripto. Pun demikian dengan para biliuner dunia seperti Elon Musk via Tesla,lalu Paul Tudor Jones, Stanley Druckenmiller, Ricardo, Salinas Pliego dan sebagainya yang menempatkan 5-10% investasinya di asset kripto.
“Nah para biliuner yang dikelilingi penasihat keuangan terkemuka turut menempatkan sebagian asetnya di kripto apalagi kita,” paparnya.
Adapun Winarti Mira Branch Manager PT CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, bagi yang berminat investasi saham sebaiknya membaca latar belakang perusahaan yang hendak dikoleksi sahamnya terlebih dulu. Dirinya pun menganjurkan agar calon investor melihat perkembangan berita terbaru.
“Dari situ kita bisa melihat mana saja perusahaan yang mencetak laba meski pandemic,” urainya.
Mira juga memaparkan, di antara perusahaan yang sangat diminati adalah emiten di sector teknologi dan digital bank. Karena itu beberapa waktu lalu sejumlah saham emiten teknologi bahkan dalam sehari bisa kena auto reject atas (ARA) karena kenaikannya melebihi batas.
Dirinya juga menyebutkan saham digital bank seperti Bank Arto yang berafiliasi dengan Gojek, lalu Bank Aladin yang berkolaborasi dengan Alfamart yang banyak diminati investor saham.
Adapun Indra Sjuriah co-founder dan CMO IndoGold.id memaparkan alasan mengapa emas selalu menjadi buruan. “Sifat emas memang tahan inflasi, likuiditas tinggi, universal dan selalu jadi safe haven. Itu sebabnya emas selalu jadi pilihan,” ujar petinggi platform jual beli dan titipan emas secara digital itu.
“Jadi selama masih muda jangan takut berinvestasi agresif. Ketika belum menikah, belum ada tanggungan keluarga, itu adalah saat yang tepat berinvestasi di asset agresif yang memiliki gejolak tinggi seperti asset kripto. Terbukti asset kripto sejak awal kemunculannya hingga kini terus meningkat,” ujarnya.
Pilihannya pada asset pun kripto pun tidak semata didasarkan pada posisinya sebagai pendiri dan CEO Triv. Terbukti saat ini asset kripto menjadi portfolio yang ‘wajib’ dimiliki oleh hedge fund di AS.
Bahkan sebuah survey di AS memaparkan bahwa 98% investor di AS meminta hedge fund, perusahaan pengelola investasi nasabahnya, mengalokasikan dana kelolaannya setidaknya 7% di asset kripto. Pun demikian dengan para biliuner dunia seperti Elon Musk via Tesla,lalu Paul Tudor Jones, Stanley Druckenmiller, Ricardo, Salinas Pliego dan sebagainya yang menempatkan 5-10% investasinya di asset kripto.
“Nah para biliuner yang dikelilingi penasihat keuangan terkemuka turut menempatkan sebagian asetnya di kripto apalagi kita,” paparnya.
Adapun Winarti Mira Branch Manager PT CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, bagi yang berminat investasi saham sebaiknya membaca latar belakang perusahaan yang hendak dikoleksi sahamnya terlebih dulu. Dirinya pun menganjurkan agar calon investor melihat perkembangan berita terbaru.
“Dari situ kita bisa melihat mana saja perusahaan yang mencetak laba meski pandemic,” urainya.
Mira juga memaparkan, di antara perusahaan yang sangat diminati adalah emiten di sector teknologi dan digital bank. Karena itu beberapa waktu lalu sejumlah saham emiten teknologi bahkan dalam sehari bisa kena auto reject atas (ARA) karena kenaikannya melebihi batas.
Dirinya juga menyebutkan saham digital bank seperti Bank Arto yang berafiliasi dengan Gojek, lalu Bank Aladin yang berkolaborasi dengan Alfamart yang banyak diminati investor saham.
Adapun Indra Sjuriah co-founder dan CMO IndoGold.id memaparkan alasan mengapa emas selalu menjadi buruan. “Sifat emas memang tahan inflasi, likuiditas tinggi, universal dan selalu jadi safe haven. Itu sebabnya emas selalu jadi pilihan,” ujar petinggi platform jual beli dan titipan emas secara digital itu.