Mengupas Strategi Investasi: Jadi Saat Pandemi Pergi, Kaya Menanti
loading...
A
A
A
Selain itu, instrument emas pun dipandang Indra cocok bagi instrument pemula. Alasannya tak lain karena praktis dan mudah dimengerti bahkan bagi investor pemula sekalipun dikenal sejak dahulu.
“Emas gampang dijual, risikonya rendah. Karena risikonya rendah maka imbal hasil tidak seagresif asset investasi lain. Jadi cocok untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun," paparnya.
Yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi di emas antara lain factor supply and demand, yang dipengaruhi oleh kebutuhan industry perhiasan elektronik, dan hedge fund. Yang terutama perhatikan social ekonomi politik.
“Apalagi interest rate, berpengaruh sekali terhadap harga emas. Karena saat interest rate naik orang pilih pegang uang karena lebih menguntungkan. Saat interest turun sebaliknya orang pegang emas,” urai Indra.
Indra pun memaparkan, strategi berinvestasi di emas. Pertama tentukan tujuan investasi, kedua lakukan secara rutin dan jangka panjang, minimal 5 tahun. “Terakhir sesuaikan dengan profil risiko investor, misalnya jika profil kita agresif biasanya investasi di emas hanya 5-10%, bagi yang konservatif bisa 30-40%,” paparnya.
Last but not least, Natalia Rialucky selaku Chief Strategy Officer TaniHub Group, induk dari TaniFund menguraikan, TaniFund merupakan platform peer-to-peer (P2P) lending khusus sector agrikultur. Pihaknya menjembatani investor perorangan dengan para petani di seantero Indonesia.
“Singkatnya kita mempertemukan pemilik modal dengan pemilik usaha di sector agrikultur. Terdapat 3 ribu petani di seluruh Jawa yang disupport TaniFund,” ujar wanita yang akrab disapa Ria tersebut.
Dengan bunga pinjaman yang cukup kompetitif bagi petani sekitar 15-18% dinilai juga sangat menarik, tak hanya bagi peminjam, yakni para petani, namun juga bagi investornya.
“TaniFund sangat memerhatikan keamanan investasi investor. Karena itu ada empat langkah TaniFund dalam memitigasi risiko bagi investor,” paparnya.