Produsen Semen Merah Putih Optimis Raup Dana IPO Rp1,16 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produsen merek Semen Merah Putih , PT Cemindo Gemilang Tbk optimistis dapat meraih dana segar sebesar Rp1,16 triliun melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) .
Wakil Direktur Utama Cemindo Gemilang Vince Indigo mengatakan perseroan akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 8 September 2021 dengan menggunakan kode saham CMNT, dimana masa penawaran berlangsung sejak Kamis (2/9) hingga Senin (6/9).
“Kami yakin bahwa aksi korporasi ini, akan memberikan hasil yang baik bagi pertumbuhan perusahaan. Aksi korporasi ini, juga mendapat respon yang baik dan positif dari investor, yang tertarik untuk ikut berpartisipasi dan menjadi bagian dari pertumbuhan perusahaan,” kata Vince dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Senin (6/9/2021).
Dalam aksi korporasi ini, CMNT akan melepas 1,71 miliar lembar saham baru atau setara 10,04% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga penawaran CMNT dipasang di harga Rp680. Dengan demikian, CMNT mendapatkan dana segar hingga Rp1,16 triliun dari gelaran IPO.
“Kami memahami kondisi saat ini yang penuh tantangan, untuk itu perusahaan telah mempersiapkan diri, antara lain dengan mempersiapkan sarana fasilitas produksi yang efisien serta ramah lingkungan,” ujar Vince lebih lanjut.
Cemindo Gemilang memiliki fasilitas produksi terintegrasi dimana fasilitas produksi yang canggih, sumber bahan baku, dan pelabuhan terpadu terletak di area yang sama. Pada pertengahan tahun 2020, perusahaan menambah satu line produksi klinker baru dengan kapasitas 10.000 ton/hari.
Perseroan juga berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan emisi karbon dalam proses produksi semen, hal ini tercermin dengan penurunan emisi sebesar 9% sejak awal mula beroperasinya pabrik. Hal tersebut dapat dicapai melalui pengoperasian tiga unit Waste Heat Recovery plants, yang terletak di pabrik terintegrasi di Bayah (Indonesia) dan Hai Phong (Vietnam), mengoperasikan Over Land Belt Conveyor untuk keluar masuknya material menuju pabrik, sehingga penggunaan truk dapat ditekan secara maksimal.
“Kami juga terus mengupayakan inisiatif-inisiatif untuk membantu perusahaan menurunkan jumlah emisi karbon secara berkesinambungan. Disamping itu, perseroan juga terus melakukan inovasi dengan mengurangi penggunaan klinker, agar dapat menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dengan tetap mempertahankan standar mutu produk,” paparnya.
Keberhasilan CMNT dapat dilihat dari kinerja finansial yang telah dicapai, dimana Penjualan Perusahaan tumbuh sebesar 13% di tahun 2020 dibandingkan dengan 2019. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 13,2% di periode yang sama.
Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia, sampai dengan bulan Juli 2021, CMNT terus menujukan tren positif untuk penjualan semen domestik di Indonesia dengan pertumbuhan sebesar 46,2% secara year on year (yoy).
Wakil Direktur Utama Cemindo Gemilang Vince Indigo mengatakan perseroan akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 8 September 2021 dengan menggunakan kode saham CMNT, dimana masa penawaran berlangsung sejak Kamis (2/9) hingga Senin (6/9).
“Kami yakin bahwa aksi korporasi ini, akan memberikan hasil yang baik bagi pertumbuhan perusahaan. Aksi korporasi ini, juga mendapat respon yang baik dan positif dari investor, yang tertarik untuk ikut berpartisipasi dan menjadi bagian dari pertumbuhan perusahaan,” kata Vince dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Senin (6/9/2021).
Dalam aksi korporasi ini, CMNT akan melepas 1,71 miliar lembar saham baru atau setara 10,04% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga penawaran CMNT dipasang di harga Rp680. Dengan demikian, CMNT mendapatkan dana segar hingga Rp1,16 triliun dari gelaran IPO.
“Kami memahami kondisi saat ini yang penuh tantangan, untuk itu perusahaan telah mempersiapkan diri, antara lain dengan mempersiapkan sarana fasilitas produksi yang efisien serta ramah lingkungan,” ujar Vince lebih lanjut.
Cemindo Gemilang memiliki fasilitas produksi terintegrasi dimana fasilitas produksi yang canggih, sumber bahan baku, dan pelabuhan terpadu terletak di area yang sama. Pada pertengahan tahun 2020, perusahaan menambah satu line produksi klinker baru dengan kapasitas 10.000 ton/hari.
Perseroan juga berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan emisi karbon dalam proses produksi semen, hal ini tercermin dengan penurunan emisi sebesar 9% sejak awal mula beroperasinya pabrik. Hal tersebut dapat dicapai melalui pengoperasian tiga unit Waste Heat Recovery plants, yang terletak di pabrik terintegrasi di Bayah (Indonesia) dan Hai Phong (Vietnam), mengoperasikan Over Land Belt Conveyor untuk keluar masuknya material menuju pabrik, sehingga penggunaan truk dapat ditekan secara maksimal.
“Kami juga terus mengupayakan inisiatif-inisiatif untuk membantu perusahaan menurunkan jumlah emisi karbon secara berkesinambungan. Disamping itu, perseroan juga terus melakukan inovasi dengan mengurangi penggunaan klinker, agar dapat menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dengan tetap mempertahankan standar mutu produk,” paparnya.
Keberhasilan CMNT dapat dilihat dari kinerja finansial yang telah dicapai, dimana Penjualan Perusahaan tumbuh sebesar 13% di tahun 2020 dibandingkan dengan 2019. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 13,2% di periode yang sama.
Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia, sampai dengan bulan Juli 2021, CMNT terus menujukan tren positif untuk penjualan semen domestik di Indonesia dengan pertumbuhan sebesar 46,2% secara year on year (yoy).
(dar)