Mantan Loper Koran ini Sukses Berbisnis di Hong Kong, Jadi Inspirasi para TKI

Minggu, 19 September 2021 - 19:30 WIB
loading...
Mantan Loper Koran ini...
Wahyudi Chandra pengusaha jasa pengiriman uang sebelumnya pernah jadi loper koran. Foto/RumahMigran.com
A A A
JAKARTA - Wahyudi Chandra, seorang mantan tenaga kerja Indonesia ( TKI ) yang kini sukses jadi pengusaha dan investor di Hong Kong , menjadi inspirasi bagi banyak TKI lainnya. Kesuksesan, menurut Chandra, adalah membawa orang lain sukses, sebab dia pernah hidup di posisi bawah.

"Karena saya pernah hidup miskin, setelah posisi saya saat ini, arti kesuksesan bagi saya adalah bagaimana bisa membantu sukses orang lain," ujar Chandra dikutip dari channel Youtube Mboke Memey pada Minggu (19/9/2021).



Pria gondrong ini mengawali perjuangannya dari awal tahun 1990-an, meninggalkan Lombok kampung halamannya menuju Hong Kong. Setibanya di sana, dia tidak malu-malu untuk melakoni berbagai pekerjaan. Menjadi loper koran, penjual makanan, dan berjualan kaset pernah ia jalani.

Pada tahun 1996, ia menyadari bahwa banyak potensi bisnis lain yang cukup besar. Keahlian yang dia peroleh tentang bisnis remitasi atau pengiriman uang pun akhirnya dia tuangkan dengan membuka toko kecil-kecilan.

Saat ini, toko minimarket yang bernama “Berjuang Menembus Impian” alias BMI milik Chandra tidak hanya jadi rujukan bagi para TKI untuk berbelanja, namun juga orang Hong Kong yang ingin berbelanja bahan-bahan masakan/produk Indonesia.

Causewaybay menjadi lokasi favorit para TKI di Hong Kong untuk berbelanja dan mengirimkan uang ke tempat asalnya. Sering kali BMI menjadi tempat yang direkomendasikan karena harga yang ditawarkan jauh lebih rendah daripada jasa pengiriman uang melalui bank biasa. Faktor itu yang turut menarik perhatian dan kepercayaan para investor kepada Chandra.

Hingga saat ini, Chandra masih memiliki banyak lini bisnis yang dikembangkan, seperti biro perjalanan, money changer, pengiriman uang, restoran, dan juga balai latihan kerja, seperti restoran Kampoeng Indonesia dan Chandra Remitence. Namun, hantaman pandemi pun sempat memukul bisnis-bisnis yang ada di Hong Kong sejak penerapan lockdown.

"Ketika menghadapi pandemi Covid-19, awalnya saya tidak terasa. Yang terasa sekali itu ketika Hong Kong lockdown, saya sudah beranggapan bahwa usaha saya selesai, namun saya tidak menyerah," ungkapnya.

Chandra mengatakan bahwa inti dari hidup adalah ketika menghadapi tantangan, tidak boleh menyerah. Jika menyerah, bagaimana manusia bisa tahu jika Tuhan menolong hidupnya.

"Di sini, saya belajar dari pengalaman hidup ketika lockdown, saya sudah panggil semua karyawan terkait usaha yang sulit akibat lockdown. Tapi, saya selalu tekankan tidak boleh menyerah. Usaha saya tetap berjalan sekarang, meski omzet sempat menurun. Saya sampai sekarang beranggapan usaha saya masih untung, belum rugi," bebernya.



Chandra mengaku terinspirasi dari sosok sang ayah yang tak pernah mengeluh dan membuatnya bangkit memperjuangkan hidup.

"Ayah saya tak pernah mengeluh di depan anaknya, kalau diukur dari segi ekonomi, kami itu hidup pas-pasan dan hanya untuk sekedar makan. Ayah saya sudah dipanggil Tuhan, di situ saya menyadari, banyak pelajaran yang saya dapatkan dari ayah," aku Chandra.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kisah Sukses Murdaya...
Kisah Sukses Murdaya Poo, Penjual Koran yang Jadi Konglomerat Properti
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Kadin Indonesia Siap...
Kadin Indonesia Siap Bangun Sistem Digital Pendataan Pekerja Migran
Belum Banyak yang Tahu,...
Belum Banyak yang Tahu, 5 Orang Ini Jadi Konglomerat Setelah Usia 40 Tahun
APJATI Minta DPR Tinjau...
APJATI Minta DPR Tinjau Ulang Kenaikan Jaminan Deposito P3MI
Bidik Pekerja Migran,...
Bidik Pekerja Migran, BSI Perluas Layanan Remitansi ke Korsel
Tren #KaburAjaDulu Bikin...
Tren #KaburAjaDulu Bikin Heboh, Pengusaha Angkat Bicara
Ramai #KaburAjaDulu...
Ramai #KaburAjaDulu dari RI, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding Singgung Cinta Tanah Air
Indonesia Economic Summit...
Indonesia Economic Summit 2025 Digelar, Penghubung Strategis Swasta, Pemerintah, dan Mitra global
Rekomendasi
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
Della Maddalena Haus...
Della Maddalena Haus Gelar: Tantang Belal Muhammad di UFC 315 dan Bidik Islam Makhachev!
Kapolri Perwirakan Aiptu...
Kapolri Perwirakan Aiptu Jimmi Farma Polisi Pemilik Pesantren Gratis
Berita Terkini
Intip Cara Hemat Belanja...
Intip Cara Hemat Belanja Online di Tengah Ekonomi Menantang
3 jam yang lalu
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
4 jam yang lalu
Dorong PNBP, AUKSI dan...
Dorong PNBP, AUKSI dan DJKN Jatim Perkuat Ekosistem Lelang Sukarela
4 jam yang lalu
Lawan Tarif Trump, Kemendag...
Lawan Tarif Trump, Kemendag Siapkan 21 Perjanjian Dagang Baru dengan Berbagai Negara
5 jam yang lalu
United Tractors Tebar...
United Tractors Tebar Dividen Rp7,81 Triliun, Catat Kapan Cairnya
6 jam yang lalu
Rumah BUMN SIG Dorong...
Rumah BUMN SIG Dorong Pemasaran Produk UMKM Rembang
6 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved