Produsen Listrik Swasta Sambut Positif RUPTL PLN 2021-2030
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mendukung Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 yang diterbitkan pemerintah dengan memperbesar porsi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) . Partisipasi swasta dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan juga ditingkatkan pada RUPTL PLN 2021-2030.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang mengatakan, RUPTL PLN 2021-2030 memang sudah ditunggu oleh pelaku usaha karena memberikan kepastian dalam perencanaan baik dari sisi kebutuhan listrik dan juga sisi pasokan.
"Ini menjadi sesuatu yang positif bahwa RUPTL ini bisa diterbitkan. Kalangan pengusaha sudah menunggu roadmap baru ini," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (8/10/2021).
Dia juga mengapresiasi porsi pengembangan EBT yang akan lebih dominan dalam 10 tahun ke depan. RUPTL PLN 2021-2030 merupakan RUPTL lebih hijau karena porsi penambahan pembangkit EBT sebesar 51,6% atau lebih besar dibandingkan penambahan pembangkit fosil sebesar 48,4%.
"Memang ini sudah sesuai dengan tuntutan zaman juga. Kami dari produsen listrik swasta menyambut positif karena ini jadi momentum bahwa penyediaan listrik ke depan harus memperhatikan sisi lingkungan," ungkapnya.
Dalam RUPTL PLN 2021-2030, pertumbuhan listrik diproyeksikan hanya tumbuh rata-rata sekitar 4,9%, dari yang sebelumnya 6,4%. Menurut Arthur, asumsi pertumbuhan listrik ini sudah sesuai mengingat dampak dari pandemi Covid-19 dan juga beberapa sistem kelistrikan di Jawa-Bali yang mengalami oversupply.
"Kami cukup optimis apalagi sekarang mulai terjadi recovery. Dalam RUPTL 2021-2030 sudah disesuaikan di bawah 5%. Ini jadi catatan yang menarik," bebernya.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang mengatakan, RUPTL PLN 2021-2030 memang sudah ditunggu oleh pelaku usaha karena memberikan kepastian dalam perencanaan baik dari sisi kebutuhan listrik dan juga sisi pasokan.
"Ini menjadi sesuatu yang positif bahwa RUPTL ini bisa diterbitkan. Kalangan pengusaha sudah menunggu roadmap baru ini," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (8/10/2021).
Dia juga mengapresiasi porsi pengembangan EBT yang akan lebih dominan dalam 10 tahun ke depan. RUPTL PLN 2021-2030 merupakan RUPTL lebih hijau karena porsi penambahan pembangkit EBT sebesar 51,6% atau lebih besar dibandingkan penambahan pembangkit fosil sebesar 48,4%.
"Memang ini sudah sesuai dengan tuntutan zaman juga. Kami dari produsen listrik swasta menyambut positif karena ini jadi momentum bahwa penyediaan listrik ke depan harus memperhatikan sisi lingkungan," ungkapnya.
Dalam RUPTL PLN 2021-2030, pertumbuhan listrik diproyeksikan hanya tumbuh rata-rata sekitar 4,9%, dari yang sebelumnya 6,4%. Menurut Arthur, asumsi pertumbuhan listrik ini sudah sesuai mengingat dampak dari pandemi Covid-19 dan juga beberapa sistem kelistrikan di Jawa-Bali yang mengalami oversupply.
"Kami cukup optimis apalagi sekarang mulai terjadi recovery. Dalam RUPTL 2021-2030 sudah disesuaikan di bawah 5%. Ini jadi catatan yang menarik," bebernya.
(ind)