Tantangan Keselamatan di Tempat Kerja Saat Pandemi Covid-19

Kamis, 14 Oktober 2021 - 23:22 WIB
loading...
A A A


Pemerintah pusat maupun daerah dinilainya juga perlu membentuk suatu pedoman terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja selama pandemi, dengan didukung sosialisasi masif.

Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC), lebih dari 35% responden saat ini bekerja dengan sistem WFO dan WFH bergantian. Hanya 23,6% responden yang saat ini bekerja di rumah sepenuhnya. Umumnya sistem kerja selama pandemi sudah menerapkan aturan 5M/protocol kesehatan ketat saat Work From Office atau Bekerja di Kantor, hanya 15,5% responden yang melakukan penambahan produk, dan layanan serta mulai memperluas pasar (diversifikasi usaha).

Responden juga bersedia untuk kembali kerja di kantor apabila perusahaan menyiapkan masker, hand sanitizer dan vitamin untuk karyawan. Lebih dari 60 persen responden juga menyatakan perusahaan harus memberikan vaksinasi kepada karyawan.

Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi, Heldy Satrya Putera, menerangkan bahwa pada 2021 pihaknya mendorong investasi di sektor prioritas yang memiliki nilai tambah. Namun demikian, ia menerangkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak terutama Kementerian Koordinator Perekonomian, untuk selalu memantau izin-izin bisnis berbasis risiko.

Saat ini, lanjut dia, pemerintah juga sedang memaksimalkan sistem perizinan melalui OSS (Online Single Submission). Menurutnya, OSS merupakan implementasi dari UU Cipta Kerja.

"Sebetulnya dilihat dari sisi kesehatan kemudian keamanan juga dan lingkungan hidup, kita terus mengevaluasi kira-kira mana dari kegiatan usaha yang berisiko. Jadi koordinasi akan selalu lakukan, untuk terus kita evaluasi dan sesuaikan dengan kebutuhan yang ada," ucapnya.

Sementara itu Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai mengatakan, selama pandemi pihaknya juga selalu mengimbangi antara pendidikan dan kesehatan para pekerja, yang saat ini ada 1.000 orang.

"Bank bersentuhan dengan banyak bidang. Jadi, bisa dibilang karyawan kami harus punya knowledge yang mumpuni, supaya mereka bisa praktikan pengetahuan yang sudah dipelajari di bidang kerja masing-masing," ungkapnya.

Guna memastikan keberlanjutan bisnis, VP Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu mengatakan pihaknya juga melakukan berbagai hal, salah satunya mendorong pemain-pemain lokal terus tumbuh dan berkembang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)