Dituduh Biang Kerok Krisis Energi Eropa, Begini Bantahan Putin

Minggu, 17 Oktober 2021 - 17:00 WIB
loading...
Dituduh Biang Kerok...
Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tudingan Eropa soal penyebab krisis energi. FOTO/REUTERS
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tudingan telah memanfaatkan krisis energi sebagai senjata untuk meningkatkan pengaruh di kawasan Eropa. Ia mengaku serius membantu Uni Eropa keluar dari krisis energi.

"Soal tudingan ini, hanya obrolan bermotivasi politik tidak memiliki dasar apa pun," tandas Putin seperti dikutip dari Ruters, Minggu (17/10/2021).



Krisis energi di Eropa terjadi karena permintaan gas melonjak akibat pemulihan aktivitas ekonomi. Menurut Putin, lonjakan tersebut tidak dibarengi dengan keseimbangan supply produksi.

Bahkan Putin siap meningkatkan pasokan gas apabila diperlukan. Hal itu disampaikan Putin saat konferensi pers di Moskow baru baru ini. "Namun Uni Eropa belum meminta Rusia untuk meningkatkan pasokan gas," kata seorang pejabat Komisi Eropa.

Komisi Eropa menguraikan langkah mengurai krisis listrik. Sebanyak 27 negara Uni Eropa akan mengambil langkah untuk memerangi krisis energi, termasuk menjajaki opsi gotong royong melakukan impor gas.

Meski begitu opsi itu bersifat sementara. Ke depan gas tidak lagi digunakan untuk memasok kebutuhan listrik tetap digantikan dengan energi terbarukan. "Ini adalah tujuan jangka panjang Uni Eropa, untuk menggantikan bahan bakar fosil dengan energi terbarukan."kata kepala kebijakan energi UE Kadri Simson.

Sebagai informasi, meningkatnya permintaan energi telah mendorong tidak hanya kenaikan harga gas tapi juga minyak hingga batu bara sehingga memicu tekanan inflasi dan menghentikan rencana pengurangan emisi karbon untuk memerangi pemanasan global. Komisi Eropa memperkirakan harga akan tetap tinggi hingga April 2022.



Krisis energi membuat IEA angkat bicara menyerukan agar dunia menginvestasikan USD4 triliun atau meningkat tiga kali lipat pada 2030 untuk mempercepat implementasi energi terbarukan. Investasi tersebut untuk mencapai emisi nol bersih karbon dan membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius pada tahun 2050, target kesepakatan iklim Paris tahun 2015.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rem Utang Jerman Blong,...
Rem Utang Jerman Blong, Ekonomi Zona Euro dalam Bahaya
Afrika Selatan Rugi...
Afrika Selatan Rugi Rp2.537 Triliun Akibat Pemadaman Listrik
Duel AS-Rusia Berakhir,...
Duel AS-Rusia Berakhir, Putin Perlahan Tinggalkan BRICS
Harga Energi Selangit...
Harga Energi Selangit Bisa Membunuh Ekonomi Uni Eropa
Demi Akhiri Perang,...
Demi Akhiri Perang, AS dan Rusia Bakal Umumkan Kesepakatan Ekonomi Besar
Pembicaraan Trump dan...
Pembicaraan Trump dan Putin Singgung Soal BRICS, Ini 7 Poin Lengkapnya
Eropa dalam Bidikan...
Eropa dalam Bidikan Tarif Trump, Balasannya Bisa Tak Terduga
5 Negara dengan Harga...
5 Negara dengan Harga Gas Alam Termahal di Dunia
Coca Cola Ditarik dari...
Coca Cola Ditarik dari Pasar Eropa Dipicu Bahan Kimia Penyebab Gagal Ginjal
Rekomendasi
PSSI Dikabarkan Dekati...
PSSI Dikabarkan Dekati Tristan Gooijer, Proses Naturalisasi Dimulai?
Profil Lennox Lewis:...
Profil Lennox Lewis: Mantan Juara Kelas Berat Tak Terbantahkan yang Takut Hadapi Holyfield
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Berita Terkini
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
4 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
5 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
6 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
7 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
8 jam yang lalu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
9 jam yang lalu
Infografis
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved