Program Makmur Bantu Petani, Erick Thohir Minta Ikuti Jejak Mekaar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menginginkan, program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk, mengikuti jejak program Mekaar milik PT PNM (Persero). Pasalnya, dalam kurun waktu 1,5 tahun Mekaar mampu mencatatkan kenaikan nasabah sebanyak 1,5 juta orang. Hingga kini total nasabah Mekaar mencapai 10,8 juta.
"Saya berharap transformasi yang dilakukan RNI Group ini bisa terjadi dan saya berharap program Makmur yang kerja sama Pupuk Indonesia, RNI dan Himbara dan swasta bisa sukses seperti Mekaar. Apalagi sama-sama inisial M yaitu Mekaar dan Makmur," ujarnya Selasa (19/10/2021).
Erick memastikan program Makmur mampu memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi petani Tanah Air. Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, gotong royong menjadi kunci utama untuk keluar dari kesenjangan sosial.
Karena itu, pemerintah melalui perusahaan negara juga ikut melakukan langkah intervensi. Salah satunya menyediakan program Makmur.
Program Makmur menjadi ekosistem penghubung antara petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non-subsidi.
"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi Covid-19 ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu Covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," ujar Erick Thohir.
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Disini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick.
Program Makmur telah dijalankan masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
Program pun diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan Makmur seluas 50.000 hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.
Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.
"Saya berharap transformasi yang dilakukan RNI Group ini bisa terjadi dan saya berharap program Makmur yang kerja sama Pupuk Indonesia, RNI dan Himbara dan swasta bisa sukses seperti Mekaar. Apalagi sama-sama inisial M yaitu Mekaar dan Makmur," ujarnya Selasa (19/10/2021).
Erick memastikan program Makmur mampu memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi petani Tanah Air. Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, gotong royong menjadi kunci utama untuk keluar dari kesenjangan sosial.
Karena itu, pemerintah melalui perusahaan negara juga ikut melakukan langkah intervensi. Salah satunya menyediakan program Makmur.
Program Makmur menjadi ekosistem penghubung antara petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non-subsidi.
"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi Covid-19 ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu Covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," ujar Erick Thohir.
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Disini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick.
Program Makmur telah dijalankan masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
Program pun diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan Makmur seluas 50.000 hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.
Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.
(akr)