PLN Perluas Jangkauan Listrik Petani di Kabupaten Soppeng

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 13:05 WIB
loading...
PLN Perluas Jangkauan Listrik Petani di Kabupaten Soppeng
Petugas PLN tampak mengecek instalasi meteran listrik di rumah salah seorang pelanggan. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Kebutuhan listrik pompanisasi air petani di Jalan Kemiri, Kabupaten Soppeng , kini terpenuhi. PLN memperluas jangkauannya melalui program Electrifying Agriculture.

Sebelumnya, PLN sudah melayani 14 petani dengan total daya 44.700 VA di Jalan Doppa, Kabupaten Soppeng , pada Maret 2021 lalu. Kali ini ada 6 pelanggan petani dengan total daya 21.000 VA berhasil dilayani oleh PLN di Jalan Kemiri.



Program ini bertujuan untuk memberikan kemudahan operasional, efisiensi, dan produktivitas bagi para petani. Sebab sebelumnya mereka menggunakan tabung gas sebagai bahan bakar untuk menyalakan pompa airnya.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar , Awaluddin Hafid, menjelaskan PLN sangat mendukung program Electrifying Agriculture. PLN terus mendorong program-program elektrifikasi yang dapat meningkatkan produktivitas di sektor pertanian.

"Dengan program ini tentu akan mempermudah para petani karena penghematan dan keandalan yang didapat," kata Awal, Jumat (22/10).

Semangat transformasi disebutnya sudah mengarah pada motto PLN . Yakni listrik harus dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas yang membawa dampak baik bagi masyarat serta lingkungan.

"Dengan menggunakan listrik, petani dapat menghemat biaya operasional sampai dengan 50 persen. Selain itu pasokan listrik yang terus menerus juga akan meningkatkan produksi gabah para petani," ucapnya Awal.

Untuk melayani sebanyak 6 pelanggan dengan total daya 21.000 VA, PLN membangun jaringan listrik sepanjang 0,25 kilometer sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan memancang 6 tiang.

Selain di Kabupaten Soppeng , PLN UIW Sulselrabar juga telah menjalankan program tersebut di beberapa daerah yaitu bagi Petani Bawang di Desa Telle Kabupaten Bone, Petani Bawang di Kabupaten Enrekang, dan Petani Buah Naga di Kabupaten Sinjai.

Salah seorang patani di Jalan Kemiri, La Baco, menuturkan setelah ia melihat efektivitas dan efisiensi petani di Jalan Doppa, dirinya pun menjadi tertarik menggunakan listrik untuk pompa air di sawahnya.

"Dulu saat menggunakan tabung gas saya menggunakan sebanyak 3 tabung per hari dengan total harga Rp60.000. Sekarang setelah menggunakan listrik, per harinya saya hanya mengeluarkan biaya 35.000 untuk membeli token," tutur La Baco.

Menurutnya, penggunaan listrik juga sangat praktis. Petani tidak perlu lagi jauh-jauh ke sawah pada malam hari untuk mengecek apakah tabung gas yang digunakan sudah habis. “Dengan adanya listrik pompa dapat menyala terus menerus,” katanya.

Baca Juga: PLN Sulselrabar Kirim Pasukan Khusus untuk Pulihkan Jaringan Listrik Di NTT

Sebelumnya, salah seorang petani di Jalan Doppa juga mengakui manfaat hadirnya listrik di sawa. Dia mengatakan kehatian listrik ini sangat membantu petani dalam melakukan penghematan biaya operasional.

"Penghematan yang saya dapat adalah Rp30.000 setiap harinya. Selama enam bulan saya menggunakan listrik saya sudah menghemat sampai Rp5 jutaan," tutur Syamril.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2239 seconds (0.1#10.140)