Kawasan Industri Jababeka Jadi Incaran Investor Pakistan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan yang dimiliki investor asal Pakistan, PT Indo Sultan Jaya, melakukan ekspansi dengan memperluas kapasitas pabrik bahan baku sabun yang berlokasi di kawasan industri Jababeka , dari semula 150 ton per hari, menjadi 300 ton per hari. Perusahaan ini menggelontorkan investasi senilai USD5 juta.
“Pemerintah Indonesia juga memberikan kemudahan dan dukungan untuk investasi,” kata Presiden Direktur PT Indo Sultan Jaya, Ahmed Sultan dalam keterangannya, Senin (25/10/2021). Dia menambahkan, perusahaanya telah memiliki sejumlah rencana untuk terus berinvestasi di Indonesia. Pada 2025, kata dia, akan dibangun refinery di kawasan Jababeka. Ini akan menjadikan Indo Sultan Jaya sebagai perusahaan sabun paling besar di Indonesia. “Pada 2030 kami akan ekspansi plantation di Kalimantan untuk menjaga pasokan bahan baku CPO,”imbuhnya.
(Baca Juga : Realisasi Investasi Migas Capai Rp128,7 Triliun di Triwulan III )
Sementara itu, Plant Manager PT Indo Sultan Jaya Hadi Sudibyo mengatakan, pabrik yang dioperasikan saat ini dibangun pada 2017 dengan investasi sebesar USD15 juta. Karena permintaan terus meningkat, perusahaan memutuskan untuk ekspansi. Saat ini, produk yang dihasilkan 90% ditujukan untuk pasar eskpor dan sisanya 10% untuk pasar domestik. Tujuan ekspor negara Afrika, Asia, dan Timur Tengah, Amerika Latin, Eropa. “Untuk pasar domestik dalam bentuk produk jadi bekerja sama dengan Orang Tua Group untuk distribusi,”cetusnya.
(Baca Juga : Satgas Waspada Investasi Bekukan 3.600 Pinjol Ilegal di Sulsel )
Direktur Jababeka Sutedja Darmono menegaskan, Jababeka akan terus mendukung para tenant untuk berkembang termasuk Indo Sultan Jaya. “Dukungan termasuk dalam bentuk fasilitas kepada para tenant yang hendak melakukan ekspansi,”ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, Jababeka menyediakan lahan industri bagi perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. “Kami akan membangun kawasan Silicon Valley Jababeka yang berbasis industry 4.0,’’paparnya. Dalam kawasan industri itu, disiapkan infrastruktur seperti fiber optic yang lebih cepat, jaringan 5G dan ekosistem inkubator.
“Pemerintah Indonesia juga memberikan kemudahan dan dukungan untuk investasi,” kata Presiden Direktur PT Indo Sultan Jaya, Ahmed Sultan dalam keterangannya, Senin (25/10/2021). Dia menambahkan, perusahaanya telah memiliki sejumlah rencana untuk terus berinvestasi di Indonesia. Pada 2025, kata dia, akan dibangun refinery di kawasan Jababeka. Ini akan menjadikan Indo Sultan Jaya sebagai perusahaan sabun paling besar di Indonesia. “Pada 2030 kami akan ekspansi plantation di Kalimantan untuk menjaga pasokan bahan baku CPO,”imbuhnya.
(Baca Juga : Realisasi Investasi Migas Capai Rp128,7 Triliun di Triwulan III )
Sementara itu, Plant Manager PT Indo Sultan Jaya Hadi Sudibyo mengatakan, pabrik yang dioperasikan saat ini dibangun pada 2017 dengan investasi sebesar USD15 juta. Karena permintaan terus meningkat, perusahaan memutuskan untuk ekspansi. Saat ini, produk yang dihasilkan 90% ditujukan untuk pasar eskpor dan sisanya 10% untuk pasar domestik. Tujuan ekspor negara Afrika, Asia, dan Timur Tengah, Amerika Latin, Eropa. “Untuk pasar domestik dalam bentuk produk jadi bekerja sama dengan Orang Tua Group untuk distribusi,”cetusnya.
(Baca Juga : Satgas Waspada Investasi Bekukan 3.600 Pinjol Ilegal di Sulsel )
Direktur Jababeka Sutedja Darmono menegaskan, Jababeka akan terus mendukung para tenant untuk berkembang termasuk Indo Sultan Jaya. “Dukungan termasuk dalam bentuk fasilitas kepada para tenant yang hendak melakukan ekspansi,”ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, Jababeka menyediakan lahan industri bagi perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. “Kami akan membangun kawasan Silicon Valley Jababeka yang berbasis industry 4.0,’’paparnya. Dalam kawasan industri itu, disiapkan infrastruktur seperti fiber optic yang lebih cepat, jaringan 5G dan ekosistem inkubator.
(dar)