Penurunan Harga Tes PCR Diperkirakan Tak Berhenti di Rp275 Ribu

Selasa, 09 November 2021 - 14:00 WIB
loading...
Penurunan Harga Tes...
Harga tes PCR (polymerase chain reaction) diyakini bakal terus mengalami penurunan, dimana Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) menerangkan beberapa alasannya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Harga tes PCR (polymerase chain reaction) diyakini bakal terus mengalami penurunan, dimana Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) menerangkan beberapa alasannya. Seperti diketahui harta tertinggi saat ini dipatok pemerintah mencapai Rp275.000 untuk Pulau Jawa-Bali dan Rp300.000 di luar Jawa-Bali.

Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) meyakini harga tertinggi polymerase chain reaction (PCR) akan terus mengalami penurunan. Saat ini harga tertinggi mencapai Rp275.000 untuk Pulau Jawa-Bali dan Rp300.000 di luar Jawa-Bali.



Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menyebut, faktor model bisnis perusahaan farmasi hingga pasokan (supply) dalam negeri akan mempengaruhi harga test PCR. Dimana, semakin tingginya supply dan perubahan model bisnis, maka dimungkinkan terjadinya penurunan tarif PCR.

"Kami berkeyakinan semakin banyak supply dalam negeri, mungkin harga ini bisa kita turunkan hingga level tertentu dan juga adanya bisnis model yang berkembang sekarang antara kolaborasi pemilik mesin sendiri dan pemilik reagen sendiri mungkin bisa menekan harga sampai ke level tertentu," ujar Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (9/11/2021).

Bio Farma merupakan salah satu layanan kesehatan milik negara yang ikut memproduksi reagen PCR. Tercatat, perseroan sudah mengantongi tiga produk alat diagnosa Covid-19 tersebut. Ketiganya, BioVTM, PCR Singleplex (Biocav), dan BioSaliva.

Baca Juga: Fokus Pulihkan Ekonomi, Luhut dan Erick Thohir Jangan Terpengaruh Isu Politis PCR

Saat ini, kapasitas existing BioVTM 300.000 tube per bulan. Sementara kapasitas ekspansi sebanyak 600.000 tube per bulan. Untuk, existing produk Biocav mencapai 2.400.000 test per bulan dengan kapasitas ekspansi mencapai 5.000.000 test per bulan.

Lalu, kapasitas eksisting BioSaliva 40.000 kit per bulan dengan kapasitas ekspansi 100.000 kit per bulannya. Honesti juga menilai, mekanisme harga tertinggi PCR sama dengan harga tertinggi eceran sejumlah obat-obatan yang dipasarkan di klinik atau layanan kesehatan resmi.

"Dan menurut kami, model sekarang yang ditetapkan pemerintah untuk menetapkan harga tertinggi dari reagen ini, ini sangat membantu membuat harga pengetesan ini bisa didapat oleh masyarakat, persisi seperti pada farmasi obat-obatan, itu juga semacam harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, tidak murni melewati syarat mekanisme pasar," katanya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mudik Gratis Bio Farma...
Mudik Gratis Bio Farma Lebaran 2025, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Menuju Indonesia Emas,...
Menuju Indonesia Emas, Bio Farma Beri Edukasi Bagi Tenaga Medis-Kader Posyandu
Biofarma Group Beberkan...
Biofarma Group Beberkan Inovasi Transformasi Digital di AIPF 2023
Upaya Holding BUMN Farmasi...
Upaya Holding BUMN Farmasi Memperkenalkan Sejumlah Tantangan Perusahaan
Sah! Erick Thohir Angkat...
Sah! Erick Thohir Angkat Shadiq Akasya jadi Direktur Utama Bio Farma
Bantu 500 Ribu Lebih...
Bantu 500 Ribu Lebih Bayi di Nigeria, Indonesia Kirim 1,5 Juta Vaksin Pentavalen
Kocok Ulang Direksi...
Kocok Ulang Direksi Bio Farma, Soleh Ayubi Jabat Wadirut
Fokus Produksi Vaksin,...
Fokus Produksi Vaksin, Spin Off Anak Usaha Bio Farma Ditarget Rampung Semester I
PT Kortex Hibahkan Satu...
PT Kortex Hibahkan Satu Set Mesin PCR ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Rekomendasi
Heboh Pak Camat Padang...
Heboh Pak Camat Padang Selatan Digerebek Istri dan Warga, Diduga Berselingkuh dengan Staf
Bimbim Slank Tegar Makamkan...
Bimbim Slank Tegar Makamkan Bunda Iffet di Tempat Peristirahatan Terakhir
Kronologi Kecelakaan...
Kronologi Kecelakaan di Pondok Indah Tewaskan 2 Orang
Berita Terkini
32 Perjalanan Whoosh...
32 Perjalanan Whoosh Terganggu Imbas Layangan Putus
16 menit yang lalu
BNI Pimpin Kredit Sindikasi...
BNI Pimpin Kredit Sindikasi Rp1,84 Triliun Bangun Pabrik Mobil Listrik VinFast di Subang
1 jam yang lalu
Sukses di Cianjur, Model...
Sukses di Cianjur, Model Kewirausahaan Kementan Dilirik Delegasi Internasional
2 jam yang lalu
United Tractors Tanggapi...
United Tractors Tanggapi Serius Soal Banjir Produk Alat Berat dari China
3 jam yang lalu
Gubernur Lemhannas Sebut...
Gubernur Lemhannas Sebut Tarif Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
4 jam yang lalu
Rhenald Kasali Mundur...
Rhenald Kasali Mundur dari Komut Pos Indonesia, Ini Sosok Penggantinya
4 jam yang lalu
Infografis
50.000 Tentara Israel...
50.000 Tentara Israel Tak Mampu Rebut Satu Desa Pun di Lebanon
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved