Utamakan Kebutuhan Domestik, Ekspor Sawit Diramal Melandai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi volume ekspor minyak sawit akan turun pada tahun 2021. Hal ini karena produksi sawit yang cenderung datar sehingga lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, produksi sawit menunjukkan kecenderungan tidak naik signifikan atau flat. Sementara hingga September 2021 terjadi kenaikan permintaan domestik untuk pangan dan biodiesel.
"Ekspor sangat bergantung dari produksi sehingga pemenuhan dalam negeri jadi prioritas. Sampai September produksi flat. Jadi, mau tidak mau ekspornya akan berkurang. Ini terlihat sampai September ekspor juga mengalami koreksi," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (17/11/2021).
Berdasarkan data Gapki, ekspor minyak sawit bulan September 2021 turun menjadi 2,886 juta ton. Angka tersebut turun 32,5% dari ekspor bulan Agustus yang sebesar 4,274 juta ton pada bulan Agustus 2021. Nilai ekspor produk minyak sawit juga turun menjadi USD3,111 miliar dari USD4,433 miliar pada bulan Agustus.
"Kita akan lihat tiga bulan ke depan. Kalau produksinya juga flat, saya menduga ekspor akan terkoreksi hingga akhir tahun karena kita harus penuhi domestik dulu," ucapnya.
Adapun produksi CPO dari Januari-September 2021 sebesar 34,85 juta ton, naik tipis dari periode yang sama tahun 2020 yang sebesar 34,41 juta ton. Sementara konsumsi domestik untuk kebutuhan pangan, oleokimia, dan biodiesel pada Januari-September 2021 sebesar 13,72 juta ton, naik dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 12,92 juta ton.
Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, produksi sawit menunjukkan kecenderungan tidak naik signifikan atau flat. Sementara hingga September 2021 terjadi kenaikan permintaan domestik untuk pangan dan biodiesel.
"Ekspor sangat bergantung dari produksi sehingga pemenuhan dalam negeri jadi prioritas. Sampai September produksi flat. Jadi, mau tidak mau ekspornya akan berkurang. Ini terlihat sampai September ekspor juga mengalami koreksi," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (17/11/2021).
Berdasarkan data Gapki, ekspor minyak sawit bulan September 2021 turun menjadi 2,886 juta ton. Angka tersebut turun 32,5% dari ekspor bulan Agustus yang sebesar 4,274 juta ton pada bulan Agustus 2021. Nilai ekspor produk minyak sawit juga turun menjadi USD3,111 miliar dari USD4,433 miliar pada bulan Agustus.
"Kita akan lihat tiga bulan ke depan. Kalau produksinya juga flat, saya menduga ekspor akan terkoreksi hingga akhir tahun karena kita harus penuhi domestik dulu," ucapnya.
Adapun produksi CPO dari Januari-September 2021 sebesar 34,85 juta ton, naik tipis dari periode yang sama tahun 2020 yang sebesar 34,41 juta ton. Sementara konsumsi domestik untuk kebutuhan pangan, oleokimia, dan biodiesel pada Januari-September 2021 sebesar 13,72 juta ton, naik dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 12,92 juta ton.
(ind)