Potensi Pasar Besar, Vuforia Rambah Bisnis AR di RI

Kamis, 18 November 2021 - 14:24 WIB
loading...
Potensi Pasar Besar, Vuforia Rambah Bisnis AR di RI
Indonesia memiliki pasar besar pengembangan Augmented Reality (AR). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Augmented Reality (AR) mengalami perkembangan pesat beberapa tahun terakhir. Berdasarkan survei International Data Corporation, pada 2019 tercatat ada 77% perusahaan global yang mulai mengembangkan AR dengan menggelontorkan dana sebesar USD19 miliar. Hasilnya, terdapat peningkatan pada produktivitas teknisi sebesar 40%.

"AR merupakan masa depan baru bagi pebisnis. Tidak hanya membuat proses pertukaran informasi menjadi lebih mudah, AR juga memungkinkan pebisnis meningkatkan produktivitas dalam mengelola bisnisnya. Sayangnya, di Indonesia masih belum banyak yang menerapkan AR," kata Managing Director Hetra Teknologi Indonesia mengatakan Ayub K. Hermawan melalui pernyataan resmi, Kamis (18/11/2021).



Sebab itu, Vuforia dibawah naungan Hetra Teknologi Indonesia menawarkan layanan AR di Indonesia menjadi angin segar bagi pebisnis Indonesia. Ayub mengungkapkan bahwa AR berguna untuk berbagai jenis bidang mulai dari pelayanan, pemasaran, produksi, hingga engineering.

Sejauh ini, Vuforia telah sukses memberikan layanan bagi lebih dari 60.000 aplikasi secara global dengan lebih dari 625 juta pengunduh di seluruh dunia.

"Jadi kami ingin sama-sama mengembangkan dan mendukung pebisnis Indonesia. Kami melihat banyak potensi dari adanya layanan AR ini. Kami mengundang semua pebisnis untuk mendalami layanan AR," jelas Ayub.

Vuforia Engine merupakan sebuah software yang berfungsi untuk menciptakan aplikasi AR yang dapat disebarkan ke berbagai macam telepon genggam, tablets, dan AR headsets maupun smart glasses. AR sendiri merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realitas dalam waktu nyata.

AR memiliki beberapa manfaat bagi para pebisnis. Pertama, AR mampu menyediakan langkah-langkah instruksi terkait suatu produk secara lengkap dan nyata. Hal ini memungkinkan para karyawan ataupun teknisi memahami suatu produk lebih dalam dan mudah.

Selain itu, AR juga memungkinkan pelanggan untuk terhubung dan berinteraksi dengan produk secara lebih nyata. Tidak hanya itu, AR juga memberikan kemudahan dalam melakukan active learning, yang artinya semua orang dapat mempelajari secara nyata kapan pun, dan dimana pun.



Mengutip laporan dari IDC, Tom Mainelli mengatakan bahwa banyak perusahaan yang baru merintis layanannya menggunakan AR, sayangnya masih banyak yang belum memiliki tenaga ahli di bidang tersebut. Oleh sebab itu, Tom mewajibkan untuk memiliki partner dengan tenaga ahli. Hal ini menjadi kunci kesuksesan layanan AR itu sendiri. Tom mengakui bahwa Vuforia merupakan salah satu pelopor ahli di bidang AR.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3523 seconds (0.1#10.140)