Corona Kills Everything (3)

Sabtu, 06 Juni 2020 - 09:55 WIB
loading...
A A A
Keharusan social distancing hingga adanya karantina wilayah membuat komunitas pencinta motor menghentikan sementara aktivitas rutinnya seperti kopdar & kopsan, rolling atau touring, dan sunmori. Tak ada perkumpulan, tak ada perjalanan, dan tak ada perlombaan menyebabkan komunitas ini mengalami keheningan sementara.

Turing klub motor dibunuh oleh Covid-19 karena sifat aktivitasnya yang mengharuskan adanya kerumunan. Core value dari kegiatan ini adalah kerumunan dan kebersamaan.

Celakanya, kerumunan dan kebersamaan sangat rentan bagi terjadinya penularan wabah.

Itu sebabnya, walaupun PSBB nanti dilonggarkan, tak serta-merta kegiatan turing akan langsung menggeliat. Para fanatik turing masih harus melakukan adaptasi terhadap kenormalan baru. Yang jelas, di kenormalan baru, kegiatan turing tak akan seleluasa sebelumnya.

#20. Construction

Selama kurun waktu 2011-2019, industri konstruksi di Indonesia tumbuh rata-rata 6,58% (yoy) di atas pertumbuhan ekonomi 5,33%. Namun, tahun ini sektor ini tiarap bahkan mati suri karena pandemi.

Sejak awal Maret, hampir seluruh aktivitas ekonomi mengalami kemandekan. Pembangunan hunian, perkantoran, dan perhotelan hingga proyek infrastruktur pemerintah mengalami stagnasi. Hal ini diperparah dengan penurunan penjualan properti per Februari memberi tekanan besar pada sektor konstruksi dan pembangunan yang berdampak pada pemutusan proyek baru. (Baca juga: Selama Wabah Corona, Belaar dari Rumah Harus Bermakna)

Permasalahan di industri konstruksi bertumpuk-tumpuk mulai: penundaan/penghentian proyek berikut aspek legalnya, disrupsi rantai pasok, kelangkaan subkontraktor dan material, keselamatan pekerja (HSE) dari paparan Covid-19, hingga masalah melemahnya demand, likuiditas, dan pendanaan proyek akibat krisis ekonomi.
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1874 seconds (0.1#10.140)