Pertamina NRE Kejar Target 3,2 GW Kapasitas Terpasang di 2022

Jum'at, 26 November 2021 - 13:18 WIB
loading...
Pertamina NRE Kejar...
Pertamina NRE akan mengoptimalisasi peluang internal maupun eksternal untuk meningkatkan kapasitas terpasang 3,2 GW di 2022. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pertamina subholding Power & NRE ( Pertamina NRE ) menargetkan total kapasitas terpasang sebesar 3,2 GW pada tahun 2022 yang dikontribusikan dari gas to power, panas bumi (geothermal), dan energi baru terbarukan (EBT). Secara rinci, target tersebut terdiri dari 1,8 GW gas to power, 908 MW geothermal, dan 480 MW EBT.

"Pertamina NRE mengejar pertumbuhan untuk mencapai aspirasi 10 GW pada tahun 2026. Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, pengembangan bisnis dan investasi dilakukan melalui optimalisasi peluang di internal maupun eksternal Pertamina," jelas Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi dalam ketersngan tertulis, Jumat (26/11/2021).



Menurut Dicky, peluang internal menjadi sasaran utama dalam rangka memenuhi komitmen Pertamina menurunkan emisi karbon sebesar 30% pada tahun 2030. Dia menjelaskan, potensi kapasitas untuk beralih ke penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di internal Pertamina mencapai 500 MW setidaknya hingga dua tahun ke depan.

"Salah satu proyek penyediaan PLTS internal Pertamina antara lain di wilayah kerja Rokan yang potensinya mencapai 200 MWp, di mana sebesar 40 MWp ditargetkan akan beroperasi di tahun 2022," ungkapnya.

Proyek PLTS internal Pertamina lainnya di tahun 2022, sambung dia, antara lain di Terminal BBM Tanjung Uban, Terminal BBM Pulau Sambu, dan Terminal LPG Tanjung Sekong yang potensi kapasitasnya mencapai 5 MWp serta 8 MWh battery energy storage system (BESS).



Sedangkan optimalisasi peluang eksternal Pertamina dilakukan antara lain melalui sinergi BUMN, sinergi dengan instansi pemerintah dan perguruan tinggi, commercial & industry (C&I), konsumen ritel, serta merger dan akuisisi.

Dicky menegaskan, pemanfaatan EBT yang masih sangat kecil serta dorongan yang besar untuk bertransisi ke energi ramah lingkungan menjadi peluang yang besar bagi Pertamina NRE untuk mengejar pertumbuhan.

"Total kapasitas terpasang 10 GW yang menjadi aspirasi Pertmaina tahun 2026 dikontribusikan dari gas to power sebesar 4 GW, EBT 5 GW di mana di dalamnya termasuk geothermal, serta 1 GW yang merupakan bisnis masa depan Pertamina NRE, seperti baterai dan kendaraan listrik, hidrogen, perdagangan karbon, serta kawasan industri hijau," paparnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kembangkan Panas Bumi...
Kembangkan Panas Bumi di Aceh, PGE Pastikan Berjalan Secara Berkelanjutan
TBS Energi Tuntaskan...
TBS Energi Tuntaskan Pembiayaan PLTS Terapung di Batam
ABB Berkomitmen Dukung...
ABB Berkomitmen Dukung Target Net Zero dan Transisi Energi Indonesia
Perdana, PLN IP Uji...
Perdana, PLN IP Uji Coba Bahan Bakar Amonia Hijau di PLTU Labuan
Ajak Masyarakat Tingkatkan...
Ajak Masyarakat Tingkatkan Transisi Energi Berkeadilan Dimulai dari Ramadan
PLN Butuh Investasi...
PLN Butuh Investasi Rp3.774 Triliun untuk Bangun Jaringan Transmisi Kota
Menko Perekonomian Bertemu...
Menko Perekonomian Bertemu CEO Masdar Perkuat Kerja Sama Investasi Energi Terbarukan
China Berpaling dari...
China Berpaling dari Batu Bara, Permintaan Listrik Baru Dipasok Energi Hijau
PLTA Jatigede Beroperasi...
PLTA Jatigede Beroperasi Tekan Emisi Karbon 415.800 Ton per Tahun
Rekomendasi
Jejak Para Kapolda yang...
Jejak Para Kapolda yang Sudah Menjabat Lebih dari Setahun, Ada Eks Karo Umum Setmilpres
Pangeran Harry Klaim...
Pangeran Harry Klaim Dapat Ancaman Pembunuhan dari al-Qaeda
Bosan dengan FYP TikTok?...
Bosan dengan FYP TikTok? Ini Dia Cara Ampuh Reset dan Temukan Konten Baru yang Lebih Seru!
Berita Terkini
Indonesia Terus Perkuat...
Indonesia Terus Perkuat Posisi di Pasar Kopi Dunia
8 jam yang lalu
Cara PLN Icon Plus Menghadirkan...
Cara PLN Icon Plus Menghadirkan Revolusi Digital dalam Pendidikan
8 jam yang lalu
China Mengutuk Tarif...
China Mengutuk Tarif Baru Trump 54%, Sebut Bentuk Intimidasi Ekonomi
8 jam yang lalu
Ancaman PHK Masih Menghantui...
Ancaman PHK Masih Menghantui RI, Menaker Sebut PR Kita Semua
9 jam yang lalu
Laporan Penerimaan Pajak...
Laporan Penerimaan Pajak Molor, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Terbaru APBN per Maret 2025
10 jam yang lalu
Pasar Batu Bara Masih...
Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak Penjualan Rp596,2 Miliar
12 jam yang lalu
Infografis
Demo Menentang Presiden...
Demo Menentang Presiden AS Donald Trump Digelar di Penjuru Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved