Baru 9 Bulan, Investasi AS di Indonesia Sudah Mencapai Rp18,55 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Investasi Amerika Serikat (AS) di Indonesia terus mengalami peningkatan, dimana sepanjang tahun ini tercatat sudah terdongkrak 73% dibandingkan 2020. Angka ini disebutkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Kunjungan Blinken ke Indonesia menunjukkan komitmen AS untuk meningkatkan Kemitraan Strategis RI-AS. Retno mengatakan bahwa AS merupakan mitra penting Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi serta investasi dan perdagangan bilateral. Retno juga menyinggung investasi AS di Indonesia pada 2020 mencapai USD749,7 juta atau setara Rp10,69 Triliun (Kurs Rp14.272/USD) dan terus mengalami peningkatan pada 2021.
“Pada 2021 periode Januari-September 2021 sudah mencapai USD1,3 miliar (setara Rp18,55 Triliun) yang berarti meningkat 73% walaupun masih dalam hitungan 9 bulan,” kata Menlu Retno dalam pertemuan bilateral Menlu RI-AS, Senin (14/12/2021).
Selain itu ia juga mengungkapkan, bahwa angka perdagangan pada 2021 juga mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu. “Januari-Oktober 2021 mencapai USD 29,6 miliar yang mengalami kenaikan 33,9%,” ucapnya.
Menlu Retno juga berharap fasilitas GSP (Generalized System of Preferences) yang merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk dapat terus diberikan oleh AS untuk membantu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke AS. “Indonesia juga telah menyampaikan harapan kiranya fasilitas GSP tetap dapat diberikan oleh AS,” terangnya.
Kunjungan Blinken ke Indonesia menunjukkan komitmen AS untuk meningkatkan Kemitraan Strategis RI-AS. Retno mengatakan bahwa AS merupakan mitra penting Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi serta investasi dan perdagangan bilateral. Retno juga menyinggung investasi AS di Indonesia pada 2020 mencapai USD749,7 juta atau setara Rp10,69 Triliun (Kurs Rp14.272/USD) dan terus mengalami peningkatan pada 2021.
“Pada 2021 periode Januari-September 2021 sudah mencapai USD1,3 miliar (setara Rp18,55 Triliun) yang berarti meningkat 73% walaupun masih dalam hitungan 9 bulan,” kata Menlu Retno dalam pertemuan bilateral Menlu RI-AS, Senin (14/12/2021).
Selain itu ia juga mengungkapkan, bahwa angka perdagangan pada 2021 juga mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu. “Januari-Oktober 2021 mencapai USD 29,6 miliar yang mengalami kenaikan 33,9%,” ucapnya.
Menlu Retno juga berharap fasilitas GSP (Generalized System of Preferences) yang merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk dapat terus diberikan oleh AS untuk membantu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke AS. “Indonesia juga telah menyampaikan harapan kiranya fasilitas GSP tetap dapat diberikan oleh AS,” terangnya.
(akr)