Dikelola Swasta, Pelabuhan Patimban Bisa Dongkrak Daya Saing Logistik Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) selaku pihak swasta resmi mengelola pelabuhan Patimban . Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimistis alih kelola pelabuhan Patimban ini akan meningkatkan daya saing logistik nasional.
"Saya yakin karena kekuatan swasta nasional sudah hadir di sini dan dengan support Jepang Insha Allah kita menjadi suatu tempat yang menjadi suatu simbol meningkatnya logistik nasional yang lebih baik," ujar Menhub dalam sambutannya, dikutip dari kanal YouTube Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Sabtu (18/12/2021).
Menhub berujar, pelabuhan Patimban terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjadi new hub di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu, PT PPI akan berkolaborasi dengan PT Pelindo untuk mewujudkan hal ini. "Kami harapkan kerjasamanya ditingkatkan jadi lebih baik," ucapnya.
Pihaknya mengimbau kepada perusahaan-perusahaan otomotif untuk memaksimalkan penggunaan pelabuhan Patimban dengan baik sehingga Indonesia bisa menjadi eksportir otomotif yang berdaya saing.
"Saya imbau Toyota memberikan komitmen, Daihatsu, dan industri otomotif lain agar kita jadi eksportir yang real. Kita harus kalahkan pesaing kita, kita tingkatkan daya saing logistik nasional dengan pelabuhan Patimban ini," tandasnya.
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.
Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jawa Barat bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Dibangun sejak tahun 2018, saat ini pembangunannya telah memasuki tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal RoRo 200 meter.
Adapun di dalam area pelabuhan terdapat fasilitas pelabuhan, seperti dermaga peti kemas (421,025m x 34,2m), dermaga kendaraan (308,6m x 33m), perpanjangan trestle (333,1m), lapangan penyimpanan kendaraan (kapasitas 218.000 CBU), lapangan penumpukan peti kemas (kapasitas 250.000 TEUs), area reklamasi (60 Ha), pengerukan kolam (-10 m), jalan pelabuhan dan gedung administrasi.
"Saya yakin karena kekuatan swasta nasional sudah hadir di sini dan dengan support Jepang Insha Allah kita menjadi suatu tempat yang menjadi suatu simbol meningkatnya logistik nasional yang lebih baik," ujar Menhub dalam sambutannya, dikutip dari kanal YouTube Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Sabtu (18/12/2021).
Menhub berujar, pelabuhan Patimban terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjadi new hub di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu, PT PPI akan berkolaborasi dengan PT Pelindo untuk mewujudkan hal ini. "Kami harapkan kerjasamanya ditingkatkan jadi lebih baik," ucapnya.
Pihaknya mengimbau kepada perusahaan-perusahaan otomotif untuk memaksimalkan penggunaan pelabuhan Patimban dengan baik sehingga Indonesia bisa menjadi eksportir otomotif yang berdaya saing.
"Saya imbau Toyota memberikan komitmen, Daihatsu, dan industri otomotif lain agar kita jadi eksportir yang real. Kita harus kalahkan pesaing kita, kita tingkatkan daya saing logistik nasional dengan pelabuhan Patimban ini," tandasnya.
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.
Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jawa Barat bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Dibangun sejak tahun 2018, saat ini pembangunannya telah memasuki tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal RoRo 200 meter.
Adapun di dalam area pelabuhan terdapat fasilitas pelabuhan, seperti dermaga peti kemas (421,025m x 34,2m), dermaga kendaraan (308,6m x 33m), perpanjangan trestle (333,1m), lapangan penyimpanan kendaraan (kapasitas 218.000 CBU), lapangan penumpukan peti kemas (kapasitas 250.000 TEUs), area reklamasi (60 Ha), pengerukan kolam (-10 m), jalan pelabuhan dan gedung administrasi.
(ind)