Berbohong Soal Hubungannya dengan Pekerja, Bekas Bos McDonald's Kembalikan Pesangon Rp1,49 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gara-gara ketahuan berbohong soal hubungannya dengan tiga orang staf atau pekerja, mantan bos McDonald's , Steve Eastrebook, terpaksa harus mengembalikan semua uang paket pesangon yang diterimanya sebesar USD105 juta atau sekitar Rp1,49 triliun (kurs Rp14.200). Pengembalian uang itu terjadi setelah bekas perusahaannya melakukan gugatan.
Dilansir dari BBC, Sabtu (18/12/2021), gugatan dilakukan McDonald's lantaran Easterbrook dianggap berbohong soal hubunganya dengan pekerja. Selama ini, eksekutif berusia 54 tahun asal Inggris itu "mengaku" hanya memiliki hubungan suka sama suka dengan seorang pekerja.
Nah lewat seorang penyelidik anonim andal, perusahaan makanan cepat saji global itu menemukan bukti-bukti berupa foto bahwa Easterbook menyembunyikan hubungan lainnya dengan dua orang pekerja di McDonald's. Jadi terbukti bahwa dia sebenarnya memiliki hubungan dengan tiga orang pekerja.
Kebohongan Easterbrook terbongkar pada 2019 saat penyelidik anonim itu mendeteksi bahwa dia telah mengirimkan foto-foto eksplisit seksualnya dengan ketiga orang pekerja dari email perusahaan ke email pribadi. Tanpa bantuan penyelidik, McDonald's bisa saja "rugi" Rp1,49 triliun akibat paket pesangon yang harus dibayarkan kepada Easterbrook.
Terbongkar pula bahwa Easterbrook menyetujui soal hibah saham perusahaan senilai ratusan ribu dolar kepada salah satu pekerja, tak lama setelah hubungan pertamanya mencuat. Ditambah lagi, selusinan foto wanita telanjang yang ditemukan di emailnya.
McDonald's menuding bahwa tindakan Easterbrook berbohong soal hubungan dengan dua staf lainnya itu sebagai upaya untuk menyelamatkan paket pesangon yang harus dibayarkan kepadanya.
"Penyelesaian ini membuat Steve Easterbrook bertanggung jawab atas kesalahannya, termasuk cara dia mengeksploitasi posisinya sebagai CEO. Resolusi ini juga menghindari proses pengadilan yang berlarut-larut, " kata Enrique Hernandez Jr, Chairman McDonald's, dikutip dari BBC, Sabtu (18/12/2021).
Steve Easterbrook sendiri sudah mengeluarkan pernyataan permintaan maafnya karena merasa gagal menjunjung tinggi nilai-nilai McDonald's dan memenuhi tanggung jawab tertentu sebagai pemimpin perusahaan.
"Saya meminta maaf kepada mantan rekan kerja saya, dewan direksi, dan pemegang waralaba serta pemasok perusahaan karena telah melakukannya," kata Easterbrook.
Kasus ini muncul saat McDonald's menghadapi pengawasan atas dugaan pelecehan seksual di restorannya. Sejumlah karyawan perempuan melakukan tuntutan hukum kepada McDonald's.
Kasus terus bergulir dan menyeret-nyeret nama Steve Easterbrook. Pada 2019 McDonald's memecat Easterbrook setelah video cabul yang dia kirim ke seorang karyawan muncul ke publik.
Saat itu dia menerima paket pesangon dan berbagai penghargaan ekuitas senilai Rp1,49 triliun. Belakangan McDonald's menggugatnya untuk mengembalikan semua uang itu usai mengendus gelagat kebohongan Easterbrook.
Sementara pengacara Easterbrook menyebut bahwa gugatan yang dilakukan oleh McDonald's kepada kliennya tidaklah pantas, sebab dilakukan pada saat negosiasi kesepakatan pesangon tengah ditempuh.
Dilansir dari BBC, Sabtu (18/12/2021), gugatan dilakukan McDonald's lantaran Easterbrook dianggap berbohong soal hubunganya dengan pekerja. Selama ini, eksekutif berusia 54 tahun asal Inggris itu "mengaku" hanya memiliki hubungan suka sama suka dengan seorang pekerja.
Nah lewat seorang penyelidik anonim andal, perusahaan makanan cepat saji global itu menemukan bukti-bukti berupa foto bahwa Easterbook menyembunyikan hubungan lainnya dengan dua orang pekerja di McDonald's. Jadi terbukti bahwa dia sebenarnya memiliki hubungan dengan tiga orang pekerja.
Kebohongan Easterbrook terbongkar pada 2019 saat penyelidik anonim itu mendeteksi bahwa dia telah mengirimkan foto-foto eksplisit seksualnya dengan ketiga orang pekerja dari email perusahaan ke email pribadi. Tanpa bantuan penyelidik, McDonald's bisa saja "rugi" Rp1,49 triliun akibat paket pesangon yang harus dibayarkan kepada Easterbrook.
Terbongkar pula bahwa Easterbrook menyetujui soal hibah saham perusahaan senilai ratusan ribu dolar kepada salah satu pekerja, tak lama setelah hubungan pertamanya mencuat. Ditambah lagi, selusinan foto wanita telanjang yang ditemukan di emailnya.
McDonald's menuding bahwa tindakan Easterbrook berbohong soal hubungan dengan dua staf lainnya itu sebagai upaya untuk menyelamatkan paket pesangon yang harus dibayarkan kepadanya.
"Penyelesaian ini membuat Steve Easterbrook bertanggung jawab atas kesalahannya, termasuk cara dia mengeksploitasi posisinya sebagai CEO. Resolusi ini juga menghindari proses pengadilan yang berlarut-larut, " kata Enrique Hernandez Jr, Chairman McDonald's, dikutip dari BBC, Sabtu (18/12/2021).
Steve Easterbrook sendiri sudah mengeluarkan pernyataan permintaan maafnya karena merasa gagal menjunjung tinggi nilai-nilai McDonald's dan memenuhi tanggung jawab tertentu sebagai pemimpin perusahaan.
"Saya meminta maaf kepada mantan rekan kerja saya, dewan direksi, dan pemegang waralaba serta pemasok perusahaan karena telah melakukannya," kata Easterbrook.
Kasus ini muncul saat McDonald's menghadapi pengawasan atas dugaan pelecehan seksual di restorannya. Sejumlah karyawan perempuan melakukan tuntutan hukum kepada McDonald's.
Kasus terus bergulir dan menyeret-nyeret nama Steve Easterbrook. Pada 2019 McDonald's memecat Easterbrook setelah video cabul yang dia kirim ke seorang karyawan muncul ke publik.
Saat itu dia menerima paket pesangon dan berbagai penghargaan ekuitas senilai Rp1,49 triliun. Belakangan McDonald's menggugatnya untuk mengembalikan semua uang itu usai mengendus gelagat kebohongan Easterbrook.
Sementara pengacara Easterbrook menyebut bahwa gugatan yang dilakukan oleh McDonald's kepada kliennya tidaklah pantas, sebab dilakukan pada saat negosiasi kesepakatan pesangon tengah ditempuh.
(uka)