Harganya Melesat Tinggi, 5 Komoditas Ini Raup Cuan di 2021

Selasa, 21 Desember 2021 - 17:01 WIB
loading...
A A A
Harga timah berpotensi terus naik seiring membaiknya perekonomian dunia. Terlebih, Indonesia yang menghasilkan 30% kebutuhan timah dunia berencana menyetop ekspor timah untuk meningkatkan investasi dan nilai tambah di dalam negeri. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia bulan lalu. Kepala Negara mengatakan bahwa setelah nikel, Indonesia akan menyetop ekspor bauksit pada 2022, tembaga di 2023 dan timah di 2024.

4. Aluminium
Logam aluminium terbilang menjadi salah satu komoditas yang harganya naik cukup tinggi di tahun ini. Dibuka pada level USD2.031,5/ton pada Januari 2021, harga logam ini sempat menyentuh level tertinggi pada Oktober sebesar USD3.198/ton.

Namun, di penghujung tahun ini harganya kembali melandai ke level USD2.692,25/ton. Kendati demikian, dibandingkan harga di awal tahun, logam berbahan dasar bauksit ini mencatatkan kenaikan harga lebih dari 36% sepanjang tahun ini.



5. CPO
Crude palm oil (CPO) alias minyak sawit mentah masih menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Didorong oleh naiknya permintaan dan perkembangan harga minyak dunia, harga CPO tahun ini membuat petani sawit gembira.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia(Gapki) harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) berdasarkan CIF Rotterdam pada periode Januari 2021 sebesar USD1.025/MT. Namun, sebulan kemudian harga komoditas ini melonjak USD60 menjadi USD1.085/MT yang merupakan harga tertinggi dalam enam tahun terakhir. Tren kenaikan harga CPO berlanjut sepanjang tahun 2021 dimana pada September harga rata-rata CPO CIF Rotterdam mencapai USD1.235/MT.

Mengutip data Investing.com, harga rata-rata minyak sawit dar tanggal 1-16 Desember 2021 mencapai USD1.313,33/MT. Jika dibandingkan dengan harga di awal tahun, artinya CPO sepanjang tahun ini membukukan kenaikan sekira 28%. Saat ini, India menjadi pasar terbesar ekspor CPO Indonesia dengan nilai mencapai USD2,98 miliar (sekitar Rp42 triliun) pada 2020 lalu.
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1075 seconds (0.1#10.140)