Deretan Negara Ini Tak Mempunyai Mata Uang, Salah Satunya Tetangga Indonesia

Selasa, 11 Januari 2022 - 05:44 WIB
loading...
Deretan Negara Ini Tak Mempunyai Mata Uang, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Sebuah negara memiliki mata uangnya masing-masing. Namun, ada beberapa negara yang justru tidak memiliki mata uang, berikut daftarnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Hampir setiap negara di dunia memiliki mata uangnya sendiri, namun ada beberapa negara memiliki jenis mata uang yang sama. Misalnya, di Indonesia, mata uangnya adalah Rupiah , sedangkan di Jepang mata uangnya adalah Yen. Sedangkan negara yang menggunakan mata uang yang sama di antaranya Amerika, Ekuador, Kamboja, Panama, dan Kawasan Samudera Hindia Britania.

Fungsi dari mata uang sama dengan uang pada umumnya yaitu sebagai alat tukar. Perbedaannya adalah nilainya, dimana setiap mata uang memiliki nilai tukar yang berbeda-beda.



Mata uang adalah satuan harga uang yang disetujui oleh pemerintah dan rakyatnya dalam sebuah negara. Sebuah negara memiliki mata uangnya masing-masing. Namun, ada beberapa negara yang justru tidak memiliki mata uang, berikut daftarnya.

1. Timor Leste

Timor Leste adalah salah satu negara yang belum memiliki mata uang sendiri. Negara yang memisahkan diri dari Indonesia ini memilih dolar AS sebagai mata uang resmi di Timor Leste sejak tahun 2000 dengan dikeluarkannya Regulation 2000/7 pada 24 Januari 2000. Meskipun demikian, masyarakat masih diperbolehkan menggunakan mata uang lain yang juga masih beredar cukup banyak seperti rupiah, bath (Thailand), escudo (Portugis), dan dolar Australia.

2. Monako

Monako merupakan negara merdeka terkecil kedua di dunia. Negara itu dikelilingi oleh Prancis di tiga sisi, serta memiliki garis pantai di Laut Mediterania di sisi keempat. Melansir dari BBC, mata uang Monako adalah Euro. E

Euro menggantikan mata uang lokal bagi 11 negara anggota Uni Eropa. Monako menjadi negara non-Uni Eropa yang menggunakan mata uang Euro sebagai mata uang resmi dengan perjanjian Maastrich tentang Uni Eropa pada 1992. Perjanjian ini menyingkirkan sejumlah persyaratan berat seperti stabilitas harga dan inflasi rendah bagi negara-negara yang ingin menggunakan mata uang tersebut.

Meski tidak seluruhnya, mayoritas negara-negara Uni Eropa menggunakan Euro sebagai alat tukar. Namun perbedaannya, ada negara uni Eropa yang sebelumnya memiliki mata uang sendiri, namun menggantinya dengan Euro. Seperti Jerman, mengganti mata uang Deutsch Mark atau Mark Jerman menjadi Euro pada tahun 1999.

Lalu ada Andorra, Kosovo, Montenegro, San Marino serta Vatikan yang juga menggunakan euro.

3. Zimbabwe

Zimbabwe bukan satu-satunya negara yang meninggalkan mata uang lokal untuk kemudian memakai mata uang negara lain. Ada Kepulauan Marshall, Mikronesia, Palau, Turks dan Caicos, dan Kepulauan Virgin Inggris telah mengambil langkah serupa.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg yang diterbitkan pada 21 Juni 2019, Presiden Emmerson Mnangagwa mengatakan, Zimbabwe membutuhkan mata uangnya sendiri sendiri, karena ia tidak menyadari sebuah negara ada yang tidak mempunyainya.

"Saya tidak mengetahui negara mana pun yang tidak memiliki mata uang sendiri, tetapi itu bukan bidang saya –saya seorang pengacara–, tetapi saya diberitahu bahwa kecuali Zimbabwe saya belum diberitahu tentang negara lain yang tidak memiliki mata uang sendiri. Bahkan negara-negara miskin memiliki mata uang dari apa yang saya dengar, jadi kami bermaksud untuk memperkenalkan mata uang kami sendiri," kata Mnangagwa.

Namun, ketika Zimbabwe mengadopsi dolar AS sebagai mata uang utamanya pada Januari 2009, mereka bukan negara pertama yang meninggalkan mata uangnya untuk kemudian memilih yang lain. Ekuador dan El Salvador mengadopsi dolar AS pada tahun 2000 untuk menangani hiperinflasi. Di luar "dolarisasi", yaitu ketika suatu negara mengadopsi dolar AS sebagai miliknya, negara-negara lain memungkinkan dolar beredar di samping mata uang mereka sendiri.

Zimbabwe bukan satu-satunya negara yang membuang mata uangnya sendiri untuk kemudian memilih dolar Amerika Serikat (USD). Negara ini hanya salah satu dari beberapa negara lain yang telah melakukan kebijakan serupa.

4. El Savador

El Salvador menggunakan dolar Amerika sebagai alat tukar dalam perdagangan. Negara tersebut mulai menggunakan dolar Amerika pada tahun 2000-an. Terbaru, pada bulan September 2021, El Salvador telah resmi menggunakan bitcoin. Keputusan atas penggunaan bitcoin justru menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat setempat.



5. Ekuador

Ekuador menggunakan dolar Amerika sebagai alat tukar dalam perdagangan. Mata uang resmi Ekuador saat ini adalah dolar Amerika Serikat dan menjadi mata uang resmi Ekuador pada 13 Maret 2000. Menyusul depresiasi Sucre dan kekacauan yang disebabkan oleh devaluasi, Presiden Jamil Mahuad mengumumkan pengadopsian dolar AS sebagai mata uang resmi Ekuador.

Dolarisasi bukan tanpa jebakannya. Pada Maret 2019, Anna Ivanova, kepala misi IMF untuk Ekuador, mengatakan dolar membuat ekspor Ekuador mahal. "Meningkatkan daya saing Ekuador dan meningkatkan produktivitas akan membutuhkan upaya bersama. Karena Ekuador menggunakan dolar AS sebagai mata uangnya, ia tidak dapat menggunakan nilai tukar sebagai alat untuk membuat ekspornya lebih kompetitif di pasar global. Oleh karena itu, negara harus bergantung pada kebijakan yang memungkinkan devaluasi internal sebagai gantinya," katanya.

6. Panama

Panama menggunakan dolar AS Sejak 1904. Kebanyakan negara di Amerika Selatan memang menggunakan dolar sebagai alat tukar. Namun mata uang resmi Panama adalah balboa Panama dan dolar Amerika Serikat.

7. Senegal

Senegal menggunakan Franc CFA Afrika Barat. Selain Senegal, Pantai Gading, Togo, Mali, Niger, Benin dan Burkina Faso juga menggunakan mata uang yang sama. Negara-negara tersebut pernah dikuasi oleh Perancis pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

8. Kamerun

Kamerun menggunakan Franc CFA Afrika Tengah sejak tahun 1945. Republik Kongo, Republik Afrika Tengah, dan Gabon juga menggunakan mata uang yang sama dipengaruhi oleh sejarah yang mereka miliki.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1336 seconds (0.1#10.140)