Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso: Atur Ulang Tata Niaga Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pangan merupakan komoditas strategis karena dibutuhkan seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, pangan dikendalikan penuh oleh pemerintah yang dalam hal ini dilakukan oleh Perum Bulog .
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 48 Tahun 2016, pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan pada tingkat konsumen dan produsen untuk jenis pangan pokok beras, jagung, dan kedelai.
Berbagai cara pun dilakukan Bulog dalam rangka menjalankan tugas tersebut. Walaupun demikian, ada beberapa persoalan yang dihadapi Bulog. Apa saja persoalan itu? Untuk mengetahuinya, berikut petikan wawancara dengan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, belum lama ini.
Seperti apa kondisi harga pangansaat ini?
Ada kenaikan harga komoditas pangan di beberapa daerah, seperti telur, minyak goreng, cabai. Tapi untuk beras hanya ada beberapa daerah saja yang naik, tapi kita langsung sikapi dengan operasi pasar. Karena stok beras yang ada di gudang Bulog untuk program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSA) itu memadai dan mencukupi. Memang itulah tugas Bulog.
KSPA jagung seperti apa?
Bulog dapat penugasan jagung untuk peternak mandiri, khusus di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kita sudah penuhi secara keseluruhannya. Jadi kita dapat penugasan jagung 30.000 ton dan sudah kita selesaikan atau salurkan seluruhnya kepada peternak mandiri.
(Baca juga:Gandeng Bulog, ASABRI Sediakan Sembako Harga Khusus bagi Peserta)
Apakah Bulog mendapatkan penugasan stabilisasi harga minyak goreng?
Kami melakukan langkah-langkah untuk menghadapi peningkatan harga minyak goreng dan telur. Kami koordinasi dengan kementerian terkait, seperti dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan). Mudah-mudahan gejolak kenaikan sembako di beberapa wilayah bisa segera tertangani.
Untuk beras aman ya Pak?
Kita berpedoman pada data yang dibuat oleh BPS. Sampai akhir tahun ini, stok beras mencukupi. Sekarang cuaca tidak menentu tentunya berdampak pada produksi dalam negeri, khususnya beras.
Namun demikian kita terus memantau. Prediksi kita Januari belum ada panen, tapi stok yang ada di Bulog masih memadai. Jadi tidak usah khawatir. Berdasarkan data BPS, maka untuk tahun depan, prediksi kami panen akan mundur. Panen yang tadinya kita prediksi di Februari, pasti mundur ke Maret-April.
(Baca juga:Komitmen BULOG dan BKKBN Turunkan Persentase Stunting di Jawa Tengah)
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 48 Tahun 2016, pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan pada tingkat konsumen dan produsen untuk jenis pangan pokok beras, jagung, dan kedelai.
Berbagai cara pun dilakukan Bulog dalam rangka menjalankan tugas tersebut. Walaupun demikian, ada beberapa persoalan yang dihadapi Bulog. Apa saja persoalan itu? Untuk mengetahuinya, berikut petikan wawancara dengan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, belum lama ini.
Seperti apa kondisi harga pangansaat ini?
Ada kenaikan harga komoditas pangan di beberapa daerah, seperti telur, minyak goreng, cabai. Tapi untuk beras hanya ada beberapa daerah saja yang naik, tapi kita langsung sikapi dengan operasi pasar. Karena stok beras yang ada di gudang Bulog untuk program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSA) itu memadai dan mencukupi. Memang itulah tugas Bulog.
KSPA jagung seperti apa?
Bulog dapat penugasan jagung untuk peternak mandiri, khusus di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kita sudah penuhi secara keseluruhannya. Jadi kita dapat penugasan jagung 30.000 ton dan sudah kita selesaikan atau salurkan seluruhnya kepada peternak mandiri.
(Baca juga:Gandeng Bulog, ASABRI Sediakan Sembako Harga Khusus bagi Peserta)
Apakah Bulog mendapatkan penugasan stabilisasi harga minyak goreng?
Kami melakukan langkah-langkah untuk menghadapi peningkatan harga minyak goreng dan telur. Kami koordinasi dengan kementerian terkait, seperti dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan). Mudah-mudahan gejolak kenaikan sembako di beberapa wilayah bisa segera tertangani.
Untuk beras aman ya Pak?
Kita berpedoman pada data yang dibuat oleh BPS. Sampai akhir tahun ini, stok beras mencukupi. Sekarang cuaca tidak menentu tentunya berdampak pada produksi dalam negeri, khususnya beras.
Namun demikian kita terus memantau. Prediksi kita Januari belum ada panen, tapi stok yang ada di Bulog masih memadai. Jadi tidak usah khawatir. Berdasarkan data BPS, maka untuk tahun depan, prediksi kami panen akan mundur. Panen yang tadinya kita prediksi di Februari, pasti mundur ke Maret-April.
(Baca juga:Komitmen BULOG dan BKKBN Turunkan Persentase Stunting di Jawa Tengah)