Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso: Atur Ulang Tata Niaga Pangan

Kamis, 13 Januari 2022 - 00:22 WIB
loading...
A A A
Data BPS, di kuartal I/2022 produksi beras dalam negeri 11,61 juta ton. Artinya kalau kebutuhan beras nasional tiap bulan 2,6 juta ton. Berarti kalau dikalikan 3 bulan masih surplus. Tapi seandainya cuaca tidak menentu, Bulog masih punya stok yang memadai. Pemerintah melalui Bulog sudah menyiapkan untuk antisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

Dari dua tahun ke belakang 2020-2021 dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang tinggi-tingginya kita tidak kekurangan stok beras. Termasuk kita bisa menyalurkan program-program pemerintah. Stok beras yang kita kuasai masih 1 juta ton. Berarti cukup memadai sampai akhir tahun ini.

Bulog tidak hanya berpikir pada stok beras untuk kepentingan KPSA maupun untuk bencana, tapi kita juga melakukan upaya-upaya memperbaiki kualitas beras. Ini dikelola di bidang komersial/bisnis.

(Baca juga:Bulog Peduli Gizi Gelontorkan Bantuan Beras Bervitamin kepada Dua Ribu Balita)

Apa peran Bulog dalam rangka menekan angka stunting di Indonesia?
Bulog berperan aktif menanggulangi stunting di seluruh Indonesia bekerjasama dengan BKKBN, Kemenkes, Kementerian PMK, Kemensos. Dengan harapan masalah stunting ini bisa kita turunkan dengan menggunakan produk Bulog yakni beras Fortivid atau beras bervitamin. Salah satu vitamin itu untuk menanggulangi masalah kekurangan gizi mulai dari ibu hamil sampai anak balita.

Apakah Bulog memiliki beras unggulan?
Bulog sudah memiliki beras unggulan sebanyak 100 merek. Namun yang sudah diedarkan di masyarakat ada 50 merek beras. Ini adalah beras komersial baik itu jenis beras medium maupun premium. Kegiatan ini dilakukan Bulog di bidang komersial.

Seperti apa Bulog dalam melestarikan beras varietas asli Indonesia?
Kami tahu ada beras-beras asli Indonesia yang sekarang ini sudah hampir punah. Karena itu kami kerja sama dengan beberapa kepala daerah yang tujuannya untuk menggalakkan para petani bersedia menanam jenis padi asli Indonesia itu.

(Baca juga:Buwas Beberkan Bulog Punya Total Utang Rp13 Triliun, Begini Penjelasannya)

Variestas beras asli Indonesia itu antara lain Rojolele di Jawa Tengah, Beras Mutiara di Kalimantan Selatan dan Anak Daro di Sumatera Barat. Nah ini kita kumpulkan semua dan kita kerja sama dengan Kementan termasuk pemda setempat.

Kita minta pemda galakkan petani di daerahnya menanam jenis padi tersebut. Karena selama ini masyarakat enggan menanam jenis padi itu karena usia pertanamannya lama bisa enam bulan. Kalau padi pada umumnya kan tiga bulan panen.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1553 seconds (0.1#10.140)