Panas! Anggota Komisi VII Adu Mulut dengan Menteri ESDM

Kamis, 13 Januari 2022 - 15:13 WIB
loading...
Panas! Anggota Komisi...
Menteri ESDM Arifin Tasrif terlibat debat panas dengan anggota Komisi VII soal batu bara. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif terlibat debat panas dengan salah satu anggota DPR Komisi VII Muhammad Nasir. Adu mulut itu terjadi dalam rapat kerja, Kamis (13/1/2022).



Debat panas bermula dari kritik Nasir soal pengawasan batu bara yang dinilai lemah. Menurut Nasir, komoditas ini kerap "dicuri", dan pelakunya tidak kunjung ditangkap.

"Ada siapa ini namanya tadi, produksi 1 juta (ton) per bulan, tapi enggak laporan ke ESDM. Namanya Tan Paulin. Saya bilang, tangkap orang ini," ujar Nasir.

Menurutnya, ulah pemain tersebut membuat infrastruktur di Kalimantan Timur rusak. "Waktu kami kunjungan ke Kalimantan Timur, ini yang dibicarakan. Gara-gara dia infrastruktur yang dibangun pemda rusak semua," ujarnya.

Nasir mengatakan, uang yang dihasilkan dari penjualan batu bara tersebut jumlahnya fantastis, hingga Rp2,5 triliun. Nasir pun kemudian menyentil sikap Menteri ESDM.

"Dan saya lihat nih Menteri ESDM santai-santai saja melihat hal ini," katanya.



Pernyataan Nasir itu kontan membuat Menteri Arifin tak kuasa menahan emosi. Sembari memotong omongan, Menteri Arifin berseloroh bahwa Nasir tidak berbicara sesuai fakta.

"Saya rasa Bapak harus bicara yang betul-betul sesuai fakta!" tegas Menteri Arifin.

Tak mau kalah dan terpancing dengan pernyataan Menteri Arifin, Nasir pun membalas dengan menegaskan dirinya memiliki fakta terkait hal itu.

"Saya benar ini, Pak," sahutnya dengan nada meninggi. "Ya, tapi Bapak yang lain-lain itu harap pakai bahasa yang benar," tambahnya.

Melihat debat yang makin memanas, Ketua Komisi VII Sugeng Supartowo menengahi Menteri Arifin dan Nasir.



"Sebetulnya message-nya sudah sampai, serahkan apa yang disampaikan tadi. Hal-hal lain saya kira yang memang tidak pada proporsinya. Mohon maaf, tadi sudah dikemukakan tentang penyimpangan-penyimpangan di lapangan dan memang harus segera ditindaklanjuti," katanya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1718 seconds (0.1#10.140)