Erick Thohir: Holding BUMN Pariwisata Akan Optimalkan Potensi Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong Holding BUMN Pariwisata atau Injourney untuk mengoptimalkan sektor pariwisata Indonesia melalui pengembangan dan peningkatan potensi pariwisata nasional.
"Yang namanya Holding Pariwisata ini akan mendukung pembangunan tourism dalam negeri," ujar Erick dalam acara konferensi pers CXO Mediaverse, yang dikutip Kamis (13/1/2022).
Indonesia telah dikenal sebagai negara yang memiliki keindahan panorama dan atraksi wisata yang melimpah dan mendunia. Namun, potensi yang tersebut harus dikembangkan melalui peningkatan infrastruktur penunjang, sehingga memudahkan wisatawan untuk mendapatkan pengalaman menikmati keindahan Indonesia secara menyeluruh.
Karenanya, kata Erick, Kementerian BUMN merasa terpanggil untuk turut memberikan dukungan pada ekosistem pariwisata. Apalagi, pendapatan negara di sektor pariwisata sangat tinggi yakni sekitar Rp1.400 triliun. Angka tersebut 72% disumbangkan oleh wisatawan dalam negeri dan 28% wisatawan asing. "Selama ini kita tidak membangun infrastrukturnya, padahal komunitas untuk berwisata dalam negeri potensinya besar," ucap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.
Lebih lanjut, Erick mengatakan holding pariwisata juga akan membangun ekosistem ekonomi. Ekosistem ini akan menggandeng seluruh stakeholder terkait seperti pemerintah pusat, daerah, swasta, pengusaha dan UMKM. Sehingga Erick akan membuka kesempatan pada semua pihak untuk terlibat dalam pembangunan ekosistem Indonesia.
"Kita juga memikirkan, bagaimana ekosistem BUMN tidak hanya dimiliki oleh BUMN, justru kita membuka selebar-lebarnya. Karena membangun ekosistem itu adalah tentang kita menggabungkan stakeholder menjadi kekuatan sendiri buat ekosistem yang namanya ekosistem Indonesia," jelasnya.
Erick pun meminta semua pihak bersama dan bergotong royong dalam pembangunan ekosistem Indonesia. Ekosistem ini, tegas dia, sebagai jalan untuk membuka pasar bangsa dan melibatkan generasi muda di dalamnya untuk berperan aktif.
"Negara lain punya ekosistemnya sendiri, sedangkan kita masih sedikit-sedikit ke luar negeri. Kesehatan, pendidikan bahkan jalan-jalan ke luar negeri. Bukan kita anti asing, tapi bagaimana kita membalance market besar ini untuk kepentingan job creation dan pembukaan dari pada new business buat new generation," paparnya.
Dia mencontohkan, Kementerian BUMN dapat bekerja sama dengan platform media generasi muda yang merupakan pihak swasta untuk ikut membangun ekosistem pariwisata. Kolaborasi bersama platform media generasi muda bertujuan untuk menggaet pasar anak-anak muda Indonesia. "Hal-hal ini yang saya rasa bisa menjadi kolaborasi yang lebih besar, dan kita akan dorong ke depan," tutupnya.
"Yang namanya Holding Pariwisata ini akan mendukung pembangunan tourism dalam negeri," ujar Erick dalam acara konferensi pers CXO Mediaverse, yang dikutip Kamis (13/1/2022).
Indonesia telah dikenal sebagai negara yang memiliki keindahan panorama dan atraksi wisata yang melimpah dan mendunia. Namun, potensi yang tersebut harus dikembangkan melalui peningkatan infrastruktur penunjang, sehingga memudahkan wisatawan untuk mendapatkan pengalaman menikmati keindahan Indonesia secara menyeluruh.
Karenanya, kata Erick, Kementerian BUMN merasa terpanggil untuk turut memberikan dukungan pada ekosistem pariwisata. Apalagi, pendapatan negara di sektor pariwisata sangat tinggi yakni sekitar Rp1.400 triliun. Angka tersebut 72% disumbangkan oleh wisatawan dalam negeri dan 28% wisatawan asing. "Selama ini kita tidak membangun infrastrukturnya, padahal komunitas untuk berwisata dalam negeri potensinya besar," ucap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.
Lebih lanjut, Erick mengatakan holding pariwisata juga akan membangun ekosistem ekonomi. Ekosistem ini akan menggandeng seluruh stakeholder terkait seperti pemerintah pusat, daerah, swasta, pengusaha dan UMKM. Sehingga Erick akan membuka kesempatan pada semua pihak untuk terlibat dalam pembangunan ekosistem Indonesia.
"Kita juga memikirkan, bagaimana ekosistem BUMN tidak hanya dimiliki oleh BUMN, justru kita membuka selebar-lebarnya. Karena membangun ekosistem itu adalah tentang kita menggabungkan stakeholder menjadi kekuatan sendiri buat ekosistem yang namanya ekosistem Indonesia," jelasnya.
Erick pun meminta semua pihak bersama dan bergotong royong dalam pembangunan ekosistem Indonesia. Ekosistem ini, tegas dia, sebagai jalan untuk membuka pasar bangsa dan melibatkan generasi muda di dalamnya untuk berperan aktif.
"Negara lain punya ekosistemnya sendiri, sedangkan kita masih sedikit-sedikit ke luar negeri. Kesehatan, pendidikan bahkan jalan-jalan ke luar negeri. Bukan kita anti asing, tapi bagaimana kita membalance market besar ini untuk kepentingan job creation dan pembukaan dari pada new business buat new generation," paparnya.
Dia mencontohkan, Kementerian BUMN dapat bekerja sama dengan platform media generasi muda yang merupakan pihak swasta untuk ikut membangun ekosistem pariwisata. Kolaborasi bersama platform media generasi muda bertujuan untuk menggaet pasar anak-anak muda Indonesia. "Hal-hal ini yang saya rasa bisa menjadi kolaborasi yang lebih besar, dan kita akan dorong ke depan," tutupnya.
(fai)