Penanganan Pandemi Dinilai Tepat, Pelaku UMKM Salatiga Mulai Bangkit

Jum'at, 14 Januari 2022 - 20:11 WIB
loading...
Penanganan Pandemi Dinilai...
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Salatiga mulai bangkit seiring dengan penanganan Pandemi Covid-19 yang dinilai tepat. Foto/Dok
A A A
SALATIGA - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Salatiga menilai, kebijakan yang dibuat oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam penanganan pandemi sudah tepat untuk pegiat UMKM yang terdampak. Salah satunya adalah Ipung Effendi (37), pedagang Cendol Dawet Ireng khas Purworejo yang menuturkan, berkat kebijakan tersebut saat ini UMKM bisa bangkit kembali.

"Saya ngucapin terima kasih ke pemerintah, khususnya ketua KPCPEN, Airlangga Hartarto , penanganan pandemi Indonesia menurut saya luar biasa, dengan banyaknya vaksin yang digencarkan. Pedagang kecil atau UMKM seperti saya ini bisa bangkit," tutur Ipung dalam acara usAHA Borong Usaha yang dilakukan komunitas binaan Airlangga Hartarto, di Kota Salatiga.



Ipung menceritakan, pandemi memberikan dampak yang luar biasa bagi dirinya. Ia mengalami penurunan pendapatan hingga 80 persen dari sebelum pandemi. Sebelum pandemi, dirinya bisa mendapatkan omzet 2-3 juta rupiah.

Setelah pandemi omzet yang didapatkan hanya 700 ribu rupiah saja. Namun, seiring penanganan pandemi yang terus meningkat dari pemerintah, ia mengaku mulai ada peningkatan penjualan.

"Dengan adanya program vaksin dan kasusnya terus menurun, penjualan saya secara grafik itu meningkat, ya meskipun gak seperti sebelum pandemi, tapi itu lumayanlah, dibanding sebelum ada vaksin dan ketatnya pembatasan," jelas Ipung.

Selain itu, Alfia (48) sebagai pedagang lotek juga merasakan hal yang sama. Ia menilai, kebijakan yang dibuat pemerintah sangat membantu pedagang kecil dari segi penjualan. "Menurut saya kebijakan pemerintah untuk penganan pandemi ini udah tepat, jadi UMKM kecil seperti saya bisa jualannya rame lagi," ungkap Alfia.

Ibu dari dua anak itu menuturkan, saat ini penjualannya mengalami peningkatan. Meski tak seperti sebelum pandemi, namun dirinya bersyukur karena masih mendapatkan penghasilan dari berjualan.



Alfia bercerita, ketika awal pandemi, dirinya pernah hanya membawa uang 50 ribu rupiah, bahkan pernah dagangannya tidak laku sama sekali. Padahal sebelum pandemi, dirinya bisa mendapatkan omzet yang lumayan.

"Dulu sebelum pandemi itu jualan sehari omzetnya bisa 1-1,5 juta. Sekarang 400-600 ribu, ini juga udah mendingan, dulu pas awal saya pernah gak laku sama sekali, pernah juga cuma bawa pulang uang 50 ribu dari hasil jualan," ungkap Alfia.

Alfia pun berharap, ke depannya perekonomian Indonesia bisa terus membaik dan penanganan pandemi terus ditingkatkan, agar varian baru Omicron tidak menjadi kendala bagi pelaku UMKM.

"Semoga kedepannya ekonomi Indonesia semakin membaik. Walaupun ada varian baru omicron, tapi saya yakin pemerintah dan yang bertugas menangani pandemi ini sudah bersiap untuk menekan penyebaran kasusnya, biar gak jadi kendala buat pedagang kecil," tutup Alfia.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)