Penggunanya Terus Meningkat, NFT Bisa Jadi Penghasilan yang Menjanjikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasar Non-Fungible Token ( NFT ) dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan di masa depan. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, peluang itu salah satunya disebabkan oleh peningkatan jumlah pengguna atau investor di pasar NFT.
"NFT kemungkinan akan terus berkembang dari tahun ke tahun, karena perubahan teknologi, semakin banyak peminatnya. Produknya sendiri yang terbatas akan membuat harga produk tersebut menjadi naik," ujarnya kepada MNC Portal, Selasa (18/1/2022).
Ibrahim mengatakan jumlah investor atau pengguna cryptocurrency dan NFT terus meningkat setiap tahunnya. Misalnya Tahun 2021 pada kuartal I jumlah penggunanya sekitar 4,5 juta, kemudian di akhir tahun 2021 ada 9,4 juta, hingga pada awal tahun ini 2022 ini penggunanya sudah sekitar 10 juta.
Menurutnya market yang bertambah tentu akan menciptakan demand baru. Namun ketika ada permintaan yang cukup tinggi, yang menjadi masalah adalah ketersediaan produknya. Ketika kelangkaan atau dalam hal ini keunikan terjadi, maka akan menciptakan harga yang tinggi.
"Artinya permintaan cukup tinggi, tapi barangnya sedikit, inilah yang membuat harga di NFT ke depan itu masih akan cerah," sambung Ibrahim.
Ibrahim menilai bisnis model baru ini juga dapat menjadi kesempatan semua kalangan untuk menciptakan hasil karyanya. Sebab bisnis ini tidak melihat seberapa terkenalnya pembuat produk digital tersebut, market akan menilai dari sisi karya yang dibuat.
"Jadi NFT tidak mengenal background seseorang, buktinya kemarin Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan lelang lukisan di NFT cuma dapat Rp45 juta, Artinya market ini tidak melihat background seseorang," sambungnya.
Ibrahim menjelaskan market NFT lebih melihat proses, mulai dari proses pembuatan yang memakan waktu begitu lama untuk menghasilkan karya yang bagus. Jika menyandingkan dengan yang dilakukan Ghazali, maka perlu melihat bahwa terdapat tingkat konsistensi yang cukup tinggi, sebab dapat memprosting foto selfienya selama kurang lebih lima tahun lamanya.
"NFT kemungkinan akan terus berkembang dari tahun ke tahun, karena perubahan teknologi, semakin banyak peminatnya. Produknya sendiri yang terbatas akan membuat harga produk tersebut menjadi naik," ujarnya kepada MNC Portal, Selasa (18/1/2022).
Ibrahim mengatakan jumlah investor atau pengguna cryptocurrency dan NFT terus meningkat setiap tahunnya. Misalnya Tahun 2021 pada kuartal I jumlah penggunanya sekitar 4,5 juta, kemudian di akhir tahun 2021 ada 9,4 juta, hingga pada awal tahun ini 2022 ini penggunanya sudah sekitar 10 juta.
Menurutnya market yang bertambah tentu akan menciptakan demand baru. Namun ketika ada permintaan yang cukup tinggi, yang menjadi masalah adalah ketersediaan produknya. Ketika kelangkaan atau dalam hal ini keunikan terjadi, maka akan menciptakan harga yang tinggi.
"Artinya permintaan cukup tinggi, tapi barangnya sedikit, inilah yang membuat harga di NFT ke depan itu masih akan cerah," sambung Ibrahim.
Ibrahim menilai bisnis model baru ini juga dapat menjadi kesempatan semua kalangan untuk menciptakan hasil karyanya. Sebab bisnis ini tidak melihat seberapa terkenalnya pembuat produk digital tersebut, market akan menilai dari sisi karya yang dibuat.
"Jadi NFT tidak mengenal background seseorang, buktinya kemarin Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan lelang lukisan di NFT cuma dapat Rp45 juta, Artinya market ini tidak melihat background seseorang," sambungnya.
Ibrahim menjelaskan market NFT lebih melihat proses, mulai dari proses pembuatan yang memakan waktu begitu lama untuk menghasilkan karya yang bagus. Jika menyandingkan dengan yang dilakukan Ghazali, maka perlu melihat bahwa terdapat tingkat konsistensi yang cukup tinggi, sebab dapat memprosting foto selfienya selama kurang lebih lima tahun lamanya.
(uka)