Ekonomi Digital RI Melesat, Dentsu Beberkan 5 Tren Utama di 2022

Selasa, 18 Januari 2022 - 08:28 WIB
loading...
Ekonomi Digital RI Melesat, Dentsu Beberkan 5 Tren Utama di 2022
Dentsu membeberkan lima tren utama yang bakal mengemuka pada tahun ini, pada jumpa pers di Jakarta. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Besarnya populasi penduduk usia muda di Indonesia menjadikan ekonomi digital tumbuh pesat dengan nilai mencapai USD44 miliar pada 2020 atau tumbuh 11% dari tahun sebelumnya dan berkontribusi 9,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lufti memprediksi ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga 8 kali lipat pada 2030, dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun.

Peluang ini harus diraih dan dimanfaatkan dengan baik oleh anak bangsa. Untuk itu pemerintah perlu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan punya kompetensi digital.



Sayangnya, menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Indonesia masih kekurangan jutaan talenta digital untuk memenuhi aspirasi Indonesia menjadi negara ekonomi digital.

Tentunya pemerintah tidak bisa kerja sendirian, diperlukan sinergi dalam rangka memenuhi kebutuhan talenta digital di Tanah Air.
Dentsu Indonesia, salah satu jaringan agensi terintegrasi terbesar di negara ini, berkomitmen untuk berperan dalam mencapai tujuan bangsa terutama ekonomi digital dan Environment, Sustainability, and Governance (ESG).

CEO Dentsu Indonesia dan Singapura Prakash Kamdar mengatakan, Dentsu Indonesia memastikan komitmennya untuk meningkatkan skala baru pada tahun 2022 dan seterusnya untuk mendukung prioritas bangsa.

“Kami memiliki fondasi dan kesadaran digital yang kuat di Dentsu Indonesia yang akan terus kami perkuat sehingga kami dapat meningkatkan dan membantu Indonesia mencapai level baru,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, dikutip Selasa (18/1/2022).



Menurut Prakash, Dentsu akan terus meningkatkan kapabilitas creative, media, and customer experience management (CXM) serta meluncurkan solusi inovatif, baik untuk incumbent maupun startup dengan semangat gotong royong.

Lebih lanjut, Prakash membeberkan lima tren utama yang bakal mengemuka pada tahun ini. “Dentsu Indonesia melihat lima tren utama yang meningkat pada 2022, yakni dunia yang semakin banyak data, didorong oleh algoritme, dan lebih terhubung untuk mendorong pengalaman konsumen yang lebih dipersonalisasi dan menarik, namun tetap diimbangi dengan kebutuhan privasi data pribadi,” urainya.

Kemudian, lanjut dia, perubahan gaya hidup terkait pandemi terus berlanjut, terutama e-commerce, live commerce, gaming, dan e-health. Metaverse berakselerasi dan Web 3.0 kemungkinan akan mengikuti, ini berupa taruhan besar big tech pada Metaverse.

“Profit in purpose, di mana perusahaan tidak akan merasakan keuntungan jika ia mendorong pertumbuhan dan konsumsi yang sembrono dengan mengorbankan manusia dan planet kita,” tukasnya.

Permintaan yang meningkat untuk pengalaman fisik juga diproyeksikan meningkat lantaran orang sudah jenuh berdiam di rumah selama dua tahun pandemi dan oleh karena itu bangkit kembali secara besar-besaran di sektor perjalanan dan perhotelan.

“Di Dentsu, kami terus-menerus mencari cara untuk berinovasi, dan memastikan kemampuan kreatif dan pengalaman kami future-proofed terhadap tren yang akan datang,” kata CEO Creative Dentsu Indonesia Wisnu Satya Putra.



Wisnu menambahkan, Dentsu Indonesia juga meluncurkan marketplace Metaverse miliknya sendiri yang disebut ‘Bitaverse’.
Ini merupakan mixed reality marketplace pertama di Indonesia, di mana sebuah merek dapat memiliki, membangun, dan menjual barang dagangan virtual bersama dengan produk nyata mereka.

“Konsumen digital saat ini semakin tidak toleran dalam hal menerima pesan dan konten yang tidak relevan, melainkan mereka berharap brand bisa jadi lebih personal,” tuturnya.

Sementara itu, CEO CXM Dentsu Indonesia Arshad Rahman menjelaskan, dengan peluncuran layanan-layanan CXM yang berkolaborasi dengan unit media dan unit kreatif, Dentsu telah hadir untuk memberdayakan klien.

“Dentsu memberikan pengalaman yang dipersonalisasi dalam skala besar, melalui inisiatif transformasi data dan digital,” jelas Arshad.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4514 seconds (0.1#10.140)