Pemindahan Ibu Kota Negara Bisa Berakhir Gagal, 3 Negara Ini Merasakannya

Kamis, 20 Januari 2022 - 20:26 WIB
loading...
Pemindahan Ibu Kota...
Rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bisa berakhir gagal seperti yang dialami tiga negara ini. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bukanlah yang pertama dilakukan negara di dunia. Hal serupa telah banyak dilakukan dan tidak sedikit yang dinilai tidak berhasil.

Proyek pemindahan Ibu Kota memang ada beberapa yang sukses, namun tidak sedikit juga yang justru mangkrak dan akhirnya tidak memiliki manfaat banyak untuk masyarakat di negara tersebut.



Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, memindahkan Ibu Kota untuk saat ini belum cukup tepat, sebab seharusnya pemerintah fokus terlebih dahulu pada penanganan pandemi covid 19.

"Kalau kita belajar dari negara lain seperti Myanmar, Malaysia, hingga Khazakhstan justru mengalami kegagalan," ujar Bhima kepada MNC Portal, Kamis (20/1/2022).

Misalnya seperti Myanmar, pada tahun 2005 Ibu Kota Yangon dipindahkan oleh pemerintah ke Naypyidaw yakni sebelah utara kota Yangon atau selatan kota Mandalay. Awalnya perpindahan Ibu Kota tersebut difungsikan sebagai pusat administratif Myanmar. Dimana infrastruktur penghubung kota juga telah dibangun, seperti Jalan, Hotel, hingga Pusat Perbelanjaan.

Akhirnya Ibu Kota tesebut tidak berjalan seperti yang diharapkan. Dihimpun dari berbagai sumber hal tersebut disebabkan dari minimnya partisipasi publik dalam perancangan maupun pembentukan dan pemindahan Ibu Kota tersebut.

Mengutip laporan the guardian, saat ini Ibu Kota Myanmar memang sudah sepi bak kotab hantu jauh sebelum adanya pandemi covid 19. Menurut laporan tersebut di kedua sisi jalan, tampak deretan gedung-gedung raksasa yang tak berujung, hotel bergaya villa, dan pusat perbelanjaan tampak seperti jatuh dari langit, semuanya dicat dengan warna-warna pastel yang lembut: pink muda, biru muda, dan krem.

Selanjutnya negara yang terdekat, Malaysia juga sempat memindahkan Ibu Kota negaranya dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya. Padahal secara jarak Kuala Lumpur ke Putra Jaya jauh lebih dekat jika dibandingkan dengan Jakarta ke Kalimantan. Namun para pegawai di Kuala Lumpur akhirnya enggan untuk berpindah karena alasan keluarga.



Selanjutnya adalah Khazakhstan yang memindahkan Ibu Kota Almaty ke Astana yang pada 2019 berganti nama menjadi Nur Sultan. Alasan pemindahan Ibu Kota tersebut adalah kurang lebih sama dengan Indonesia, yaitu kota yang sebelumnya sudah terlalu ramai, dan rawan gempa bumi.

Menurut Bhima saat ini Khazakhstan mengalami tekanan ekonomi justru ketika setelah memindahkan Ibu Kota-nya. Selain itu kebijakan ini juga tidak menarik penduduk untuk datang ke Ibu Kota baru. Hal tersebut akhir memicu gelombang protes dari masyarakat yang disebabkan dari kondisi ekonomi yang tidak stabil.

"Sama dengan IKN karena perencanaannya tidak matang dan terlalu terburu-buru, jadinya IKN berisiko menjadi kota sepi, karena masyarakatnya hanya di isi oleh ASN (Aparatur Sipil Negara) dan keluarganya dan tidak membangun kawasan industri yang baru," pungkas Bhima.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1853 seconds (0.1#10.140)