Luhut Sebut Omicron Mematikan, Kepala Daerah Diminta Siap Siaga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah daerah siap siaga menghadapi gelombang Omicron . Melihat pengalaman negara lain, gelombang Omicron mendorong peningkatan perawatan di rumah sakit yang cukup signifikan dan tingkat kematian juga mengalami kenaikan berkali-kali lipat.
Sebab itu,selain antisipasi, pihaknya juga meminta pemerintah daerah jujur membuka data covid agar segera bisa telurusri dan diantisipasi. "Kami mengingatkan kepada seluruh kepala daerah, baik bupati, walikota, pangdam, kapolda, dan seluruh jajaran di bawahnya untuk jujur terhadap data kasus covid dan meminta agar tidak ada yang ditutupi agar segera dapat ditentukan langkah yang benar dan terukur," ujar dia, dikutip melalui pernyataannya, Jumat (21/1/2021).
Menurut dia, upaya mengantisipasi kenaikan kasus positif, harus dilakukan untuk mengurangi beban sistem kesehatan. Adapun kuncinya adalah penegakan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi di tiap daerah.
Di sisi lain, kasus Omicron terbanyak berada di DKI Jakarta, padahal wilayah ini tingkat vaksinasinya paling tinggi dibandingkan daerah lain. Sebab itu, pihaknya meminta kepada masyarakat dan khususnya pemerintah daerah lebih menyiapkan diri dalam mengantisipasi gelombang Omicron.
Ia juga meminta agar program vaksinasi booster dipercepat untuk melawan Omicron. Pihaknya yakin, vaksinasi booster manjur mengantisipasi gelombang Omicron. "Untuk itu vaksinasi booster harus segera dikejar di daerah Jabodetabek. Mengingat Jabodetabek adalah pusat mobilitas, penyebaran kasus ke provinsi lain dapat terjadi dengan lebih cepat," kata dia.
Sebab itu,selain antisipasi, pihaknya juga meminta pemerintah daerah jujur membuka data covid agar segera bisa telurusri dan diantisipasi. "Kami mengingatkan kepada seluruh kepala daerah, baik bupati, walikota, pangdam, kapolda, dan seluruh jajaran di bawahnya untuk jujur terhadap data kasus covid dan meminta agar tidak ada yang ditutupi agar segera dapat ditentukan langkah yang benar dan terukur," ujar dia, dikutip melalui pernyataannya, Jumat (21/1/2021).
Baca Juga
Menurut dia, upaya mengantisipasi kenaikan kasus positif, harus dilakukan untuk mengurangi beban sistem kesehatan. Adapun kuncinya adalah penegakan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi di tiap daerah.
Di sisi lain, kasus Omicron terbanyak berada di DKI Jakarta, padahal wilayah ini tingkat vaksinasinya paling tinggi dibandingkan daerah lain. Sebab itu, pihaknya meminta kepada masyarakat dan khususnya pemerintah daerah lebih menyiapkan diri dalam mengantisipasi gelombang Omicron.
Ia juga meminta agar program vaksinasi booster dipercepat untuk melawan Omicron. Pihaknya yakin, vaksinasi booster manjur mengantisipasi gelombang Omicron. "Untuk itu vaksinasi booster harus segera dikejar di daerah Jabodetabek. Mengingat Jabodetabek adalah pusat mobilitas, penyebaran kasus ke provinsi lain dapat terjadi dengan lebih cepat," kata dia.
(nng)