Antam Revisi RKAP 2020 Akibat Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tengah merevisi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 menyusul pandemi Covid-19. Hal ini sesuai dengan arahan pemegang saham, yakni Mind Id. "Kami diminta untuk revisi RKAP 2020 karena pandemi ini,” kata Direktur Keuangan Anton Herdianto melalui konferensi video, Kamis (11/6/2020).
Menurut dia, petunjuk pelaksana revisi RKAP tersebut adalah perubahan nilai kurs dolar terhadap rupiah serta fluktuasi harga minyak dunia dan inflasi. Oleh sebab itu, nilai RKAP 2020 yang sudah ditetapkan pada akhir tahun lalu akan berubah. “Namun, kami belum bisa mempublikasikan laba dan pendapatannya berapa,” ucapnya. (Baca : Antam Bagikan Dividen 35% dari Laba Bersih 2019 Rp193,85 Miliar )
Selain perubahan pada pos laba dan pendapatan, anggaran belanja modal juga akan terpangkas. Di awal, Antam mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1,5 triliun dan hingga kuartal I ini sudah terpakai sekitar Rp180 miliar. “Kami juga revisi besaran capex karena pandemi dan proses masih dalam persetujuan pemegang saham,” sambungnya.
Adapun, penggunaan belanja modal difokuskan untuk injeksi modal di perusahaan patungan antar Antam dan Inalum pada proyek Smelter Grade Alumina Refinary (SGAR) di Mempawah dan penyelesaian proyek smelter di Halmahera Timur.
Di tempat yang sama, Sekretaris Perusahaan Kunto Hendrapawoko menambahkan, Antam akan terus mencapai target, namun tetap realistis di tengah kondisi pandem ini. “Namun, beberapa negara sudah membuka jalur distribusinya. Kami harus memastikan kondisi operasional tetap beroperasi,” tuturnya.
Menurut dia, petunjuk pelaksana revisi RKAP tersebut adalah perubahan nilai kurs dolar terhadap rupiah serta fluktuasi harga minyak dunia dan inflasi. Oleh sebab itu, nilai RKAP 2020 yang sudah ditetapkan pada akhir tahun lalu akan berubah. “Namun, kami belum bisa mempublikasikan laba dan pendapatannya berapa,” ucapnya. (Baca : Antam Bagikan Dividen 35% dari Laba Bersih 2019 Rp193,85 Miliar )
Selain perubahan pada pos laba dan pendapatan, anggaran belanja modal juga akan terpangkas. Di awal, Antam mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1,5 triliun dan hingga kuartal I ini sudah terpakai sekitar Rp180 miliar. “Kami juga revisi besaran capex karena pandemi dan proses masih dalam persetujuan pemegang saham,” sambungnya.
Adapun, penggunaan belanja modal difokuskan untuk injeksi modal di perusahaan patungan antar Antam dan Inalum pada proyek Smelter Grade Alumina Refinary (SGAR) di Mempawah dan penyelesaian proyek smelter di Halmahera Timur.
Di tempat yang sama, Sekretaris Perusahaan Kunto Hendrapawoko menambahkan, Antam akan terus mencapai target, namun tetap realistis di tengah kondisi pandem ini. “Namun, beberapa negara sudah membuka jalur distribusinya. Kami harus memastikan kondisi operasional tetap beroperasi,” tuturnya.
(ind)