Profilnya Cocok dengan Kriteria Kepala Otorita IKN, Kang Emil: Tak Bisa Dihindari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi terkait dirinya yang dikabarkan masuk bursa calon pemimpin atau kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Pria yang akrab disapa Kang Emil mengakui kabar tersebut tidak bisa dihindari.
Sebelumnya, presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat membeberkan ihwal kriteria calon Kepala Otorita IKN harus pernah memimpin daerah dan memiliki latar belakang arsitek.
Banyak yang berpandangan pernyataan mantan gubernur DKI Jakarta itu ditujukan kepada Ridwan Kamil yang memang seorang arsitek.
"Memang tidak bisa dihindari ya, kalau sudah dipersempit kriterianya, pasti akhirnya spesifikasi individu tertentu, termasuk saya. Kalau dulu kan nggak ada kriteria, sekarang ada," ujarnya saat ditemui di kawasan Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Meski begitu, Kang Emil menyebut belum ada pembicaraan formal antara dirinya dengan presiden. Oleh karena itu, dia belum bisa memberikan informasi lebih jauh.
Pria kelahiran Bandung itu juga menyatakan akan mendukung siapa pun yang nantinya terpilih menjadi Kepala Otorita Nusantara, nama baru IKN. Dia menilai, langkah pemerintah pusat memindahkan ibu kota negara sebagai momen bersejarah dalam risalah NKRI.
"Terpenting siapa pun yang dipilih nanti, tetap kita dukung karena ini momen bersejarah akan membangun peradaban yang membanggakan. Nggak boleh gagal, harus berhasil," tandasnya.
Kang Emil mengaku siap bila kepala negara memberikan kepercayaan kepada dirinya. Namun, dia tetap akan mempertimbangkan kemungkinan baik dan buruk atas jabatan baru tersebut.
"Selama kita tahu diri, kalau mampu bilang mampu, tidak mampu jangan paksakan diri. Kalau mampu bilang mampu, tapi jangan meminta-minta, jadi saya tidak meminta-minta pekerjaan, walaupun itu ada saya pertimbangkan segala baik buruknya," bebernya.
Sebagai catatan, selain Ridwan Kamil, beberapa sosok yang santer dikabarkan masuk dalam bursa calon kepala otorita IKN adalah mantan Gubernur DKI yang kini menjabat Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tumiyana, mantan menteri Bambang Brodjonegoro, serta mantan Bupati Banyuwangi yang kini mengepalai Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Abdullah Azwar Anas.
Sebelumnya, presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat membeberkan ihwal kriteria calon Kepala Otorita IKN harus pernah memimpin daerah dan memiliki latar belakang arsitek.
Banyak yang berpandangan pernyataan mantan gubernur DKI Jakarta itu ditujukan kepada Ridwan Kamil yang memang seorang arsitek.
"Memang tidak bisa dihindari ya, kalau sudah dipersempit kriterianya, pasti akhirnya spesifikasi individu tertentu, termasuk saya. Kalau dulu kan nggak ada kriteria, sekarang ada," ujarnya saat ditemui di kawasan Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Meski begitu, Kang Emil menyebut belum ada pembicaraan formal antara dirinya dengan presiden. Oleh karena itu, dia belum bisa memberikan informasi lebih jauh.
Pria kelahiran Bandung itu juga menyatakan akan mendukung siapa pun yang nantinya terpilih menjadi Kepala Otorita Nusantara, nama baru IKN. Dia menilai, langkah pemerintah pusat memindahkan ibu kota negara sebagai momen bersejarah dalam risalah NKRI.
"Terpenting siapa pun yang dipilih nanti, tetap kita dukung karena ini momen bersejarah akan membangun peradaban yang membanggakan. Nggak boleh gagal, harus berhasil," tandasnya.
Kang Emil mengaku siap bila kepala negara memberikan kepercayaan kepada dirinya. Namun, dia tetap akan mempertimbangkan kemungkinan baik dan buruk atas jabatan baru tersebut.
"Selama kita tahu diri, kalau mampu bilang mampu, tidak mampu jangan paksakan diri. Kalau mampu bilang mampu, tapi jangan meminta-minta, jadi saya tidak meminta-minta pekerjaan, walaupun itu ada saya pertimbangkan segala baik buruknya," bebernya.
Sebagai catatan, selain Ridwan Kamil, beberapa sosok yang santer dikabarkan masuk dalam bursa calon kepala otorita IKN adalah mantan Gubernur DKI yang kini menjabat Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tumiyana, mantan menteri Bambang Brodjonegoro, serta mantan Bupati Banyuwangi yang kini mengepalai Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Abdullah Azwar Anas.
(ind)