Efisiensi Energi dan Pengurangan Emisi Bawa Sampoerna Raih PROPER Hijau
loading...
A
A
A
Pokok bahasan selanjutnya yang dinilai melalui PROPER merupakan penerapan good agricultural practices yang telah dijalankan oleh Sampoerna selama ini, terutama dalam memberdayakan para petani cengkih. Inisiatif ini diwujudkan melalui berbagai program pelatihan, CSR dan pembangunan infrastruktur. Bahkan, hingga saat ini Sampoerna telah mendirikan 21 hub yang tersebar di sentra-sentra produksi cengkih di berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, Sampoerna juga menyediakan fasilitas Sampoerna EntrepreneurshipTraining Center (SETC) sebagai pusat pelatihan kewirausahaan terpadu guna mendukung upaya pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM.
KLHK juga menambahkan kriteria sensitivitas dan daya tanggap perusahaan terhadap kebencanaan dalam penilaian aspek pemberdayaan masyarakat pada PROPER periode 2020-2021. Ini menyikapi pandemi COVID-19 yang merebak di tanah air sejak Maret 2020 lalu.
“Selama pandemi COVID-19, perusahaan kami menjalankan segala aturan dan kebijakan pemerintah terkait protokol kesehatan dengan sangat baik dan ketat. Amanah ini kami jalankan bukan untuk mengikuti aturan semata, namun untuk melindungi keluarga besar karyawan Sampoerna,” ujar Ishak. “Selain itu, kami juga menyediakan pelatihan melalui Sampoerna Rescue (SAR) untuk membantu meningkatkan keterampilan tanggap bencana bagi seluruh karyawan kami dan masyarakat sekitar.”
Sampoerna memperoleh Peringkat Hijau bersama dengan 186 perusahaan lainnya, dari total 2.593 perusahaan yang dinilai. Dengan begitu, pencapaian tersebut membuktikan bahwa pengelolaan kegiatan operasional di Sampoerna sudah berjalan dengan baik dan efisien, serta dapat memberikan manfaat terhadap pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
“Bagi kami, kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat merupakan bagian dari praktik keberlanjutan bisnis, sehingga sudah menjadi komitmen sekaligus budaya perusahaan. Hal ini sejalan dengan komitmen Sampoerna untuk Indonesia, yang merupakan payung dari program keberlanjutan kami untuk mendukung pemerintah mencapai visi mewujudkan Indonesia Maju,” tutup Ishak.
Selain itu, Sampoerna juga menyediakan fasilitas Sampoerna EntrepreneurshipTraining Center (SETC) sebagai pusat pelatihan kewirausahaan terpadu guna mendukung upaya pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM.
KLHK juga menambahkan kriteria sensitivitas dan daya tanggap perusahaan terhadap kebencanaan dalam penilaian aspek pemberdayaan masyarakat pada PROPER periode 2020-2021. Ini menyikapi pandemi COVID-19 yang merebak di tanah air sejak Maret 2020 lalu.
“Selama pandemi COVID-19, perusahaan kami menjalankan segala aturan dan kebijakan pemerintah terkait protokol kesehatan dengan sangat baik dan ketat. Amanah ini kami jalankan bukan untuk mengikuti aturan semata, namun untuk melindungi keluarga besar karyawan Sampoerna,” ujar Ishak. “Selain itu, kami juga menyediakan pelatihan melalui Sampoerna Rescue (SAR) untuk membantu meningkatkan keterampilan tanggap bencana bagi seluruh karyawan kami dan masyarakat sekitar.”
Sampoerna memperoleh Peringkat Hijau bersama dengan 186 perusahaan lainnya, dari total 2.593 perusahaan yang dinilai. Dengan begitu, pencapaian tersebut membuktikan bahwa pengelolaan kegiatan operasional di Sampoerna sudah berjalan dengan baik dan efisien, serta dapat memberikan manfaat terhadap pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
“Bagi kami, kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat merupakan bagian dari praktik keberlanjutan bisnis, sehingga sudah menjadi komitmen sekaligus budaya perusahaan. Hal ini sejalan dengan komitmen Sampoerna untuk Indonesia, yang merupakan payung dari program keberlanjutan kami untuk mendukung pemerintah mencapai visi mewujudkan Indonesia Maju,” tutup Ishak.
(akr)