Karantina PPLN Jadi 3 Hari, Pengusaha Pariwisata dan Perhotelan Riang Gembira
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kalangan pengusaha perhotelan dan perjalanan wisata menyambut gembira rencana pemangkasan masa karantina bagi para pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN menjadi tiga hari dari sebelumnya 5-7 hari.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Maulana Yusran menyambut positif kebijakan tersebut karena dapat mendorong lebih banyak wisatawan dan menggerakan perekonomian melalui sektor ekonomi dan pariwisata.
“Tentu kami pelaku usaha yang bergerak dan terlibat di dalamnya sangat menyambut baik dengan positif. Ini jadi kabar baik dan angin segar segmen wisatawan asing dapat memiliki ruang untuk masuk ke Indonesia,” kata Alan, sapaan akrab Maulana Yusran dalam program Market Review IDX channel, Kamis (17/2/2022).
Menurut dia, melalui kebijakan tersebut maka daya saing Indonesia dalam upaya menggaet kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bisa meningkat.
“Dengan adanya pemangkasan karantina ini bisa meningkatkan daya saing kunjungan dan tentunya mendorong pertumbuhan sejumlah sektor ekonomi dan pariwisata kita. Bahkan, negara lain kan sekarang beberapa sudah menghapus masa karantina,” tukasnya.
Dia menambahkan, dibukanya kembali rute penerbangan internasional ke Bali diharapkan dapat dimaksimalkan peluangnya untuk meningkatkan pertumbuhan sejumlah sektor wisata di Indonesia mulai dari perhotelan, restoran dan tempat wisata.
“Kan bali sudah dibuka kemarin, di Bintan juga sudah ada travel bubble. Semoga ini ke depannya bisa mendatangkan banyak impact dan pengaruh terhadap sektor usaha dan pariwisata,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengaku sangat senang dengan keputusan pemerintah memperpendak masa karantina PPLN.
“Buat kami ini good news banget. Dengan diperpendeknya masa karantina menjadi 3 hari ini memberikan kemungkinan untuk PPLN terutama konsumen kami yang mau ke luar negeri untuk leisure menjadi lebih mudah dan mereka lebih mempertimbangkan untuk berangkat,” ujarnya dalam Seminar Pariwisata Nasional bertema ‘Menjaga Momentum Pemulihan Pariwisata, Mengejar Target 280 Juta Wisnus di 2022” di Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Pauline menambahkan, kebijakan ini juga bisa memancing wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Indonesia sehingga bisnis inbound akan kembali bergerak.
“Walaupun Bali, Batam dan Bintan sudah dibuka untuk turis asing tapi angka kedatangannya masih sedikit karena mereka juga nggak suka lama-lama dikarantina walaupun boleh aktivitas di resor,” ucapnya.
Dia menambahkan, negara lain seperti Singapura, Thailand dan Dubai hanya mewajibkan turis berdiam sehari di hotel sambil menunggu hasil tes PCR. Bahkan, di Turki sama sekali tidak ada karantina PPLN.
“Jadi, kita ada kemajuan dan mulai April kata Pak Luhut (Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) kan kemungkinan akan ditiadakan karantina PPLN. Kami harapkan seperti itu,” ucapnya.
Senada, Group Vice President Marketing and Communication Smailing Tour and Travel Service Putu Ayu Aristyadewi mengatakan, pemangkasan masa karantina merupakan kabar gembira bagi pelaku biro perjalanan di dalam negeri maupun para mitra di luar negeri.
“Mitra di luar negeri juga sangat ingin menyambut wisatawan Indonesia. Tapi yang lebih penting juga, mudah-mudahan ini juga akan membantu peningkatan pariwisata di dalam negeri. Dengan adanya inbound travel kami di Bali, Smailing Bali, kami berharap bisa lebih banyak lagi mendapatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia dan pariwisata kita menggeliat lagi,” tandasnya.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Maulana Yusran menyambut positif kebijakan tersebut karena dapat mendorong lebih banyak wisatawan dan menggerakan perekonomian melalui sektor ekonomi dan pariwisata.
“Tentu kami pelaku usaha yang bergerak dan terlibat di dalamnya sangat menyambut baik dengan positif. Ini jadi kabar baik dan angin segar segmen wisatawan asing dapat memiliki ruang untuk masuk ke Indonesia,” kata Alan, sapaan akrab Maulana Yusran dalam program Market Review IDX channel, Kamis (17/2/2022).
Baca Juga
Menurut dia, melalui kebijakan tersebut maka daya saing Indonesia dalam upaya menggaet kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bisa meningkat.
“Dengan adanya pemangkasan karantina ini bisa meningkatkan daya saing kunjungan dan tentunya mendorong pertumbuhan sejumlah sektor ekonomi dan pariwisata kita. Bahkan, negara lain kan sekarang beberapa sudah menghapus masa karantina,” tukasnya.
Dia menambahkan, dibukanya kembali rute penerbangan internasional ke Bali diharapkan dapat dimaksimalkan peluangnya untuk meningkatkan pertumbuhan sejumlah sektor wisata di Indonesia mulai dari perhotelan, restoran dan tempat wisata.
“Kan bali sudah dibuka kemarin, di Bintan juga sudah ada travel bubble. Semoga ini ke depannya bisa mendatangkan banyak impact dan pengaruh terhadap sektor usaha dan pariwisata,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengaku sangat senang dengan keputusan pemerintah memperpendak masa karantina PPLN.
“Buat kami ini good news banget. Dengan diperpendeknya masa karantina menjadi 3 hari ini memberikan kemungkinan untuk PPLN terutama konsumen kami yang mau ke luar negeri untuk leisure menjadi lebih mudah dan mereka lebih mempertimbangkan untuk berangkat,” ujarnya dalam Seminar Pariwisata Nasional bertema ‘Menjaga Momentum Pemulihan Pariwisata, Mengejar Target 280 Juta Wisnus di 2022” di Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Pauline menambahkan, kebijakan ini juga bisa memancing wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Indonesia sehingga bisnis inbound akan kembali bergerak.
“Walaupun Bali, Batam dan Bintan sudah dibuka untuk turis asing tapi angka kedatangannya masih sedikit karena mereka juga nggak suka lama-lama dikarantina walaupun boleh aktivitas di resor,” ucapnya.
Dia menambahkan, negara lain seperti Singapura, Thailand dan Dubai hanya mewajibkan turis berdiam sehari di hotel sambil menunggu hasil tes PCR. Bahkan, di Turki sama sekali tidak ada karantina PPLN.
“Jadi, kita ada kemajuan dan mulai April kata Pak Luhut (Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) kan kemungkinan akan ditiadakan karantina PPLN. Kami harapkan seperti itu,” ucapnya.
Senada, Group Vice President Marketing and Communication Smailing Tour and Travel Service Putu Ayu Aristyadewi mengatakan, pemangkasan masa karantina merupakan kabar gembira bagi pelaku biro perjalanan di dalam negeri maupun para mitra di luar negeri.
“Mitra di luar negeri juga sangat ingin menyambut wisatawan Indonesia. Tapi yang lebih penting juga, mudah-mudahan ini juga akan membantu peningkatan pariwisata di dalam negeri. Dengan adanya inbound travel kami di Bali, Smailing Bali, kami berharap bisa lebih banyak lagi mendapatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia dan pariwisata kita menggeliat lagi,” tandasnya.
(ind)