Sukseskan Side Events G20, Pemangku Kepentingan Pariwisata Tekankan Disiplin Prokes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholders) pariwisata di destinasi yang menjadi lokasi penyelenggaraan side events G20 memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Selain untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan, hal itu juga dilakukan dalam rangka menyukseskan pertemuan G20 yang dihelat nyaris sepanjang tahun ini.
Sebagai informasi, Bali sebagai primadona pariwisata Indonesia akan menjadi pusat penyelenggaraan KTT G20 . Namun, rangkaian acara lainnya juga disebar di 19 kota atau destinasi wisata di Indonesia, di mana 5 di antaranya adalah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu Labuan Bajo , Likupang, Mandalika, Borobudur, dan Danau Toba.
Labuan Bajo sebagai salah satu lokasi side meeting events pun terus berbenah. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga terus memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat guna menghindari meluasnya penularan Covid-19.
Prokes berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental sustainability) diterapkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke destinasi eksotis di kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan, dengan perkembangan kondisi yang ada saat ini pihaknya menjamin kawasan wisata Labuan Bajo aman dikunjungi.
“Status penularan Covid-19 saat ini di Manggarai Barat tergolong cukup rendah dengan kasus sebagian besar berasal dari pendatang,” kata Shana Fatina di Labuan Bajo, NTT, dikutip Sabtu (19/2/2022).
Pihaknya mencatat hingga 12 Februari 2022, dari total jumlah pemeriksaan terhadap 666 orang, jumlah pasien terkonfirmasi positif sebanyak 26 orang dan negatif sebanyak 640 orang, sehingga positivity rate di Manggarai Barat sebesar 3,9%.
Sejak ditemukan kasus pertama pada 30 April 2020, total kasus konfirmasi positif Covid-19 per 12 Februari 2022 sebanyak 5.309 orang.
Untuk mengantisipasi penyebaran di sekitar lokasi wisata, BPOLBF menerapkan protokol kesehatan CHSE di Labuan Bajo secara ketat dalam berbagai hal.
Sejumlah prosedur pun harus diikuti oleh pengunjung di antaranya wajib menunjukkan hasil negative PCR/Antigen test bagi pengunjung dari luar Labuan Bajo pada kedatangan di pelabuhan dan bandara (mengisi eHac).
“Kami juga menyediakan peralatan, perlengkapan kebersihan, dan kesehatan (masker, sarung tangan, termometer, kotak obat). Dan selalu memastikan penerapan 3M termasuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada karyawan dan pengunjung,” tuturnya.
Hal itu juga ditunjang dengan berbagai upaya lain di antaranya melakukan disinfektan area public secara berkala dan memastikan penerapan pengaturan kapasitas pengunjung untuk memastikan tidak ada kerumunan.
Di sisi lain BPOLBF juga menyediakan pelayanan reservasi melalui telepon, media sosial, serta pembayaran non-tunai untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik. “Tidak kalah penting kami menyediakan asuransi kesehatan dan/atau kecelakaan bagi pengunjung,” imbuhnya.
Sementara dari sisi pengelolaan sampah, BPOLBF mendukung ekonomi sirkular dengan memastikan pengolahan sampah dan limbah cair restoran/rumah makan dilakukan secara tuntas, sehat, dan ramah lingkungan.
Tujuannya agar lingkungan terjaga serta tidak menyebabkan sumber penyebaran baru Covid-19, termasuk penanganan sampah kresek menggunakan mesin pyrolisis
“Langkah-langkah ini yang membuat kami semakin yakin bahwa Labuan Bajo aman dikunjungi karena bersama-sama kita saling menjaga dan mengantisipasi penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Terpisah, Director of Sales and Marketing Meruorah Komodo Labuan Bajo Ika Dunn mengamini bahwa angka terinfeksi Covid-19 di Labuan Bajo tergolong rendah. Namun, masyarakat dĂ n stakeholder harus selalu siaga untuk menekan laju kasus.
“Saat ini pemerintah daerah juga mengantisipasinya dengan menyiapkan antigen gratis kepada semua penumpang yang turun melalui Komodo Airport dan ini berlaku terhadap semua penumpang. Sehingga, apabila ada yang positif maka akan dikarantina di rumah sakit yang sudah disiapkan,” jelas Ika.
Menurut dia, percepatan vaksin booster juga akan sangat membantu sehingga baik masyarakat maupun pengunjung merasa lebih aman. Tak lupa, wisatawan diimbau senantiasa taat prokes.
“Aktivitas wisata bahari di Labuan Bajo maupun wisata outdoornya sangatlah aman untuk dicoba. Pilihan hotel pun aman dan nyaman karena semuanya sudah menerima sertifikat CHSE,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ika menyebut Labuan Bajo kini sudah sudah sangat nyaman dan siap menyelenggarakan side meeting event G20. “Labuan Bajo untuk menjadi salah satu venue G20, saya rasa sudah sangat memadai mengingat beberapa agenda memang disesuaikan dengan kapasitas destinasi,” ujarnya.
Meruorah Komodo sebagai salah satu hotel bintang 5 di Labuan Bajo memang akan menjadi venue untuk side meeting G20. Sebelum acara ini, hotel tersebut juga sudah menjadi venue beberapa ajang internasional pra G20.
“Kami yakin dengan kerja sama dari pemerintah daerah, pemerintah pusat dan para stakeholder begitu juga kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan akan menjadi kunci sukses acara G20 di Labuan Bajo,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Zet Sony Libing menyatakan, pemerintah pusat dan daerah beserta semua stakeholder telah bekerja sangat baik dan keras mempersiapkan Labuan Bajo salah satu destinasi wisata super prioritas di Tanah Air.
“Kita bersyukur bahwa sejumlah side meeting event G20 berlangsung di Labuan Bajo. Ini menjadi sarana promosi yang baik bagi Labuan Bajo, Flores dan juga NTT pada umumnya,” papar Sony.
“Tugas kita, pemerintah, stakeholder dan masyarakat adalah menerapkan prokes seketat mungkin dan memastikan tidak ada penularan Covid-19 yang masif di Labuan Bajo,” imbuhnya.
Sonny juga optimistis kesuksesan pelaksanaan side events G20 di Labuan Bajo akan berdampak juga secara ekonomi kepada masyarakat.
Selain untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan, hal itu juga dilakukan dalam rangka menyukseskan pertemuan G20 yang dihelat nyaris sepanjang tahun ini.
Sebagai informasi, Bali sebagai primadona pariwisata Indonesia akan menjadi pusat penyelenggaraan KTT G20 . Namun, rangkaian acara lainnya juga disebar di 19 kota atau destinasi wisata di Indonesia, di mana 5 di antaranya adalah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu Labuan Bajo , Likupang, Mandalika, Borobudur, dan Danau Toba.
Labuan Bajo sebagai salah satu lokasi side meeting events pun terus berbenah. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga terus memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat guna menghindari meluasnya penularan Covid-19.
Prokes berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental sustainability) diterapkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke destinasi eksotis di kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan, dengan perkembangan kondisi yang ada saat ini pihaknya menjamin kawasan wisata Labuan Bajo aman dikunjungi.
“Status penularan Covid-19 saat ini di Manggarai Barat tergolong cukup rendah dengan kasus sebagian besar berasal dari pendatang,” kata Shana Fatina di Labuan Bajo, NTT, dikutip Sabtu (19/2/2022).
Pihaknya mencatat hingga 12 Februari 2022, dari total jumlah pemeriksaan terhadap 666 orang, jumlah pasien terkonfirmasi positif sebanyak 26 orang dan negatif sebanyak 640 orang, sehingga positivity rate di Manggarai Barat sebesar 3,9%.
Sejak ditemukan kasus pertama pada 30 April 2020, total kasus konfirmasi positif Covid-19 per 12 Februari 2022 sebanyak 5.309 orang.
Untuk mengantisipasi penyebaran di sekitar lokasi wisata, BPOLBF menerapkan protokol kesehatan CHSE di Labuan Bajo secara ketat dalam berbagai hal.
Sejumlah prosedur pun harus diikuti oleh pengunjung di antaranya wajib menunjukkan hasil negative PCR/Antigen test bagi pengunjung dari luar Labuan Bajo pada kedatangan di pelabuhan dan bandara (mengisi eHac).
“Kami juga menyediakan peralatan, perlengkapan kebersihan, dan kesehatan (masker, sarung tangan, termometer, kotak obat). Dan selalu memastikan penerapan 3M termasuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada karyawan dan pengunjung,” tuturnya.
Hal itu juga ditunjang dengan berbagai upaya lain di antaranya melakukan disinfektan area public secara berkala dan memastikan penerapan pengaturan kapasitas pengunjung untuk memastikan tidak ada kerumunan.
Di sisi lain BPOLBF juga menyediakan pelayanan reservasi melalui telepon, media sosial, serta pembayaran non-tunai untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik. “Tidak kalah penting kami menyediakan asuransi kesehatan dan/atau kecelakaan bagi pengunjung,” imbuhnya.
Sementara dari sisi pengelolaan sampah, BPOLBF mendukung ekonomi sirkular dengan memastikan pengolahan sampah dan limbah cair restoran/rumah makan dilakukan secara tuntas, sehat, dan ramah lingkungan.
Tujuannya agar lingkungan terjaga serta tidak menyebabkan sumber penyebaran baru Covid-19, termasuk penanganan sampah kresek menggunakan mesin pyrolisis
“Langkah-langkah ini yang membuat kami semakin yakin bahwa Labuan Bajo aman dikunjungi karena bersama-sama kita saling menjaga dan mengantisipasi penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Terpisah, Director of Sales and Marketing Meruorah Komodo Labuan Bajo Ika Dunn mengamini bahwa angka terinfeksi Covid-19 di Labuan Bajo tergolong rendah. Namun, masyarakat dĂ n stakeholder harus selalu siaga untuk menekan laju kasus.
“Saat ini pemerintah daerah juga mengantisipasinya dengan menyiapkan antigen gratis kepada semua penumpang yang turun melalui Komodo Airport dan ini berlaku terhadap semua penumpang. Sehingga, apabila ada yang positif maka akan dikarantina di rumah sakit yang sudah disiapkan,” jelas Ika.
Menurut dia, percepatan vaksin booster juga akan sangat membantu sehingga baik masyarakat maupun pengunjung merasa lebih aman. Tak lupa, wisatawan diimbau senantiasa taat prokes.
“Aktivitas wisata bahari di Labuan Bajo maupun wisata outdoornya sangatlah aman untuk dicoba. Pilihan hotel pun aman dan nyaman karena semuanya sudah menerima sertifikat CHSE,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ika menyebut Labuan Bajo kini sudah sudah sangat nyaman dan siap menyelenggarakan side meeting event G20. “Labuan Bajo untuk menjadi salah satu venue G20, saya rasa sudah sangat memadai mengingat beberapa agenda memang disesuaikan dengan kapasitas destinasi,” ujarnya.
Meruorah Komodo sebagai salah satu hotel bintang 5 di Labuan Bajo memang akan menjadi venue untuk side meeting G20. Sebelum acara ini, hotel tersebut juga sudah menjadi venue beberapa ajang internasional pra G20.
“Kami yakin dengan kerja sama dari pemerintah daerah, pemerintah pusat dan para stakeholder begitu juga kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan akan menjadi kunci sukses acara G20 di Labuan Bajo,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Zet Sony Libing menyatakan, pemerintah pusat dan daerah beserta semua stakeholder telah bekerja sangat baik dan keras mempersiapkan Labuan Bajo salah satu destinasi wisata super prioritas di Tanah Air.
“Kita bersyukur bahwa sejumlah side meeting event G20 berlangsung di Labuan Bajo. Ini menjadi sarana promosi yang baik bagi Labuan Bajo, Flores dan juga NTT pada umumnya,” papar Sony.
“Tugas kita, pemerintah, stakeholder dan masyarakat adalah menerapkan prokes seketat mungkin dan memastikan tidak ada penularan Covid-19 yang masif di Labuan Bajo,” imbuhnya.
Sonny juga optimistis kesuksesan pelaksanaan side events G20 di Labuan Bajo akan berdampak juga secara ekonomi kepada masyarakat.
(ind)