8 BUMN yang Akan Ditutup Erick Thohir, Nomor 4 Warisan Belanda

Minggu, 20 Februari 2022 - 16:00 WIB
loading...
8 BUMN yang Akan Ditutup Erick Thohir, Nomor 4 Warisan Belanda
Kementerian BUMN akan terus merampingkan jumlah BUMN. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Upaya pengurangan atau perampingan perusahaan pelat merah terus diupayakan Kementerian BUMN selaku pemegang saham. Hingga 2024 mendatang, Menteri BUMN Erick Thohir akan terus memperkecil jumlah BUMN .



Pembubaran difokuskan pada BUMN yang dipandang tidak efektif secara bisnis. Atau, perusahaan dengan tingkat revenue di bawah standar atau kecil akan diswastanisasikan.

"Jumlah BUMN akan semakin kecil, tapi semakin besar food print-nya. Ketiga peran pelayanan BUMN kepada masyarakat semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya," ujar Erick dalam unggahan video pendek di akun instagramnya, dikutip Minggu (20/2/2022).

Erick pun sudah mengantongi nama-nama BUMN yang akan dilikuidasi. Tercatat, ada 8 perusahaan yang secara resmi disampaikan Kementerian BUMN, di antaranya:

1. PT PLN Batubara
PLN Batubara merupakan anak usaha PT PLN (Persero). Ada sejumlah alasan pemerintah sehingga perusahaan negara yang bergerak di sektor batu bara ini harus dibubarkan. Salah satunya tak menjalankan fungsi memenuhi kebutuhan batu bara pembangkit PLN sehingga terjadi kelangkaan.

2. PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas
PT Industri Gelas atau PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas, khususnya botol. Perusahaan ini didirikan pada 29 Oktober 1956 dan beroperasi pertama kali pada 1959.

3. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) PT
Maskapai ini didirikan pada 1962 dan berpusat di Jakarta. Pada 1 Februari 2014, Merpati menangguhkan seluruh penerbangan dikarenakan masalah keuangan akibat utang. Diketahui, Merpati membutuhkan Rp7,2 triliun untuk beroperasi kembali.

4. PT Kertas Leces (Persero)
Pabrik kertas Leces sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda. Asalnya bernama N.V Papier Fabriek Letjes, berdiri pada 1939. Pabrik ini mulai beroperasi pada 1940, dengan menghasilkan kertas 10 ton per hari.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2407 seconds (0.1#10.140)