Perusahaan Ini Terapkan 4 Hari Kerja dalam Seminggu, 91% Pekerja Lebih Bahagia dan Produktif
loading...
A
A
A
Dengan pemikiran ini, perusahaan mempekerjakan staf pelanggan tambahan selama pandemi untuk mempertahankan cakupan. Tetapi masih memberikan waktu seminggu yang lebih singkat kepada setiap individu.
- Keterlibatan Karyawan
Menurut survei Buffer tahun 2021, 84% karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diminta dalam empat hari kerja. Produktivitas perusahaan tetap stabil, tetapi para pemimpin menyoroti keterlibatan karyawan berkurang. Ternyata, ketika Buffer mengurangi pertemuannya, itu juga mengurangi waktu sosial formal dan informal.
Sekarang, mereka harus menciptakan ruang untuk keterlibatan tim, kata Griffis, seperti dengan merencanakan acara sosial virtual sehingga karyawan dapat terhubung di luar rapat kerja.
Griffis menyadari, alasan terbesar Buffer berhasil mengadopsi empat hari kerja dalam seminggu adalah karena CEO dan pemimpin senior berkomitmen untuk membuatnya bekerja, dan karena tim mereka yang lebih kecil bisa lebih gesit.
Mereka tidak membahas tentang "haruskah kita melanjutkan?" melainkan "bagaimana kita membuat ini bekerja untuk kita?" kata Griffis. Sekarang kebijakan itu berjalan permanen: "Inilah yang kami lakukan tanpa batas," terangnya.
- Keterlibatan Karyawan
Menurut survei Buffer tahun 2021, 84% karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diminta dalam empat hari kerja. Produktivitas perusahaan tetap stabil, tetapi para pemimpin menyoroti keterlibatan karyawan berkurang. Ternyata, ketika Buffer mengurangi pertemuannya, itu juga mengurangi waktu sosial formal dan informal.
Sekarang, mereka harus menciptakan ruang untuk keterlibatan tim, kata Griffis, seperti dengan merencanakan acara sosial virtual sehingga karyawan dapat terhubung di luar rapat kerja.
Griffis menyadari, alasan terbesar Buffer berhasil mengadopsi empat hari kerja dalam seminggu adalah karena CEO dan pemimpin senior berkomitmen untuk membuatnya bekerja, dan karena tim mereka yang lebih kecil bisa lebih gesit.
Mereka tidak membahas tentang "haruskah kita melanjutkan?" melainkan "bagaimana kita membuat ini bekerja untuk kita?" kata Griffis. Sekarang kebijakan itu berjalan permanen: "Inilah yang kami lakukan tanpa batas," terangnya.
(akr)