Seluruh Gardu Listrik yang Terdampak Banjir di Jeneponto-Bantaeng Sudah Normal
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PT PLN UIW Sulselrabar memastikan seluruh gardu listrik yang dipadamkan akibat banjir bandang di Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Bantaeng telah kembali normal pada Minggu (14/6/2020).
Sebelumnya, PLN terpaksa memadamkan sejumlah 70 gardu di wilayah terdampak banjir demi keselamatan jiwa masyarakat setempat. Wilayah yang terakhir dinyalakan listrik yakni Kampung Bangkeng Tabbing, Malakaji, Kabupaten Jeneponto.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar, Ismail Deu, mengatakan PLN menormalkan aliran listrik setelah banjir surut dan kondisi rumah penduduk maupun gardu PLN surut benar-benar aman untuk siap dialiri aliran listrik.
PLN juga meminta kepada warga untuk memastikan jaringan listrik di rumahnya kering dan aman sebelum dinyalakan. "Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada apabila sewaktu-waktu air kembali naik," ujar Ismail.
Jika sewaktu-waktu banjir kembali melanda, masyarakat diminta segera laporkan kepada PLN melalui Contact Center 123 atau langsung ke kantor PLN terdekat agar petugas PLN dapat langsung melakukan pemadaman untuk keselamatan.
Bantuan Sembako YBM PLN
Selain itu, sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan, pasca banjir bandang, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIW Sulselrabar membagikan bantuan 50 paket sembako.
Pembagian paket sembako ini difokuskan pada korban banjir bandang di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng. Paket sembako ini meliputi beras, telur, minyak goreng hingga mie cepat saji.
Assisten Manager CSR & PKBL sekaligus pengurus YBM PLN UIW Sulselrabar, Hasyim mengungkapkan rasa simpati, empati dan dukungannya terhadap korban banjir bandang di Kabupaten Bantaeng.
"Semua korban banjir pasti merasakan ketidaknyamanan, YBM PLN bertekad meminimalisir ketidaknyamanan itu dengan memberikan bantuan kepada para korban," kata Hasyim.
"Dan tentunya secepat mungkin kami akan memperbaiki infrastruktur kelistrikan yang rusak ataupun ikut terendam banjir agar masyarakat bisa dengan cepat juga dapat menikmati listrik seperti sedia kala," sambung Hasyim.
Ia berharap semoga bantuan dari YBM PLN ini dapat bermanfaat dan mengurangi beban para korban. Bantuan paket sembako yang diberikan kepada korban banjir bandang berasal dari dana zakat 2,5 persen dari seluruh pegawai muslim PLN yang dipungut setiap bulannya dan dikelola secara langsung oleh YBM PLN.
Kepala Bagian Perekonomian Pemda Bantaeng, Andi Sri Wiyanti menyampaikan rasa harunya atas bantuan dari PLN. “Terima kasih bapak dan ibu supportnya. Alhamdulillah kondisi kelistrikan di Bantaeng sudah normal 100 persen, pasca banjir hari jumat lalu,” tuturnya.
Sebelumnya, PLN terpaksa memadamkan sejumlah 70 gardu di wilayah terdampak banjir demi keselamatan jiwa masyarakat setempat. Wilayah yang terakhir dinyalakan listrik yakni Kampung Bangkeng Tabbing, Malakaji, Kabupaten Jeneponto.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar, Ismail Deu, mengatakan PLN menormalkan aliran listrik setelah banjir surut dan kondisi rumah penduduk maupun gardu PLN surut benar-benar aman untuk siap dialiri aliran listrik.
PLN juga meminta kepada warga untuk memastikan jaringan listrik di rumahnya kering dan aman sebelum dinyalakan. "Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada apabila sewaktu-waktu air kembali naik," ujar Ismail.
Jika sewaktu-waktu banjir kembali melanda, masyarakat diminta segera laporkan kepada PLN melalui Contact Center 123 atau langsung ke kantor PLN terdekat agar petugas PLN dapat langsung melakukan pemadaman untuk keselamatan.
Bantuan Sembako YBM PLN
Selain itu, sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan, pasca banjir bandang, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIW Sulselrabar membagikan bantuan 50 paket sembako.
Pembagian paket sembako ini difokuskan pada korban banjir bandang di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng. Paket sembako ini meliputi beras, telur, minyak goreng hingga mie cepat saji.
Assisten Manager CSR & PKBL sekaligus pengurus YBM PLN UIW Sulselrabar, Hasyim mengungkapkan rasa simpati, empati dan dukungannya terhadap korban banjir bandang di Kabupaten Bantaeng.
"Semua korban banjir pasti merasakan ketidaknyamanan, YBM PLN bertekad meminimalisir ketidaknyamanan itu dengan memberikan bantuan kepada para korban," kata Hasyim.
"Dan tentunya secepat mungkin kami akan memperbaiki infrastruktur kelistrikan yang rusak ataupun ikut terendam banjir agar masyarakat bisa dengan cepat juga dapat menikmati listrik seperti sedia kala," sambung Hasyim.
Ia berharap semoga bantuan dari YBM PLN ini dapat bermanfaat dan mengurangi beban para korban. Bantuan paket sembako yang diberikan kepada korban banjir bandang berasal dari dana zakat 2,5 persen dari seluruh pegawai muslim PLN yang dipungut setiap bulannya dan dikelola secara langsung oleh YBM PLN.
Kepala Bagian Perekonomian Pemda Bantaeng, Andi Sri Wiyanti menyampaikan rasa harunya atas bantuan dari PLN. “Terima kasih bapak dan ibu supportnya. Alhamdulillah kondisi kelistrikan di Bantaeng sudah normal 100 persen, pasca banjir hari jumat lalu,” tuturnya.
(tri)