Bank Rusia Kena Sanksi, Antrean Panjang Mengular di ATM

Rabu, 02 Maret 2022 - 11:42 WIB
loading...
Bank Rusia Kena Sanksi, Antrean Panjang Mengular di ATM
Antrean di ATM mengular hinggga trotoar dan di sekitar bangunan di Moskow dan di bank-bank Rusia di Eropa ketika deposan bergegas untuk menarik uang tunai. Foto/Dok Reuters
A A A
MOSKOW - Rubel Rusia turun secara dramatis dalam perdagangan awal pekan kemarin di tengah berita sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikenakan pada Moskow oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) karena invasinya ke Ukraina.

Antrean di ATM mengular hinggga trotoar dan di sekitar bangunan di Moskow dan di bank- bank Rusia di Eropa ketika deposan bergegas untuk menarik uang tunai. Sberbank Europe, yang dimiliki oleh Sberbank yang dikelola negara Rusia mengatakan, telah mengalami "arus keluar deposito yang signifikan dalam waktu yang sangat singkat."



Bank sentral Rusia sebelumnya mengumumkan menaikkan suku bunga dua kali lipat dari 9,5% menjadi 20% dalam upaya untuk menstabilkan rubel, yang turun sebanyak 30% terhadap dolar atau menjadi yang terendah sepanjang masa. Dimana rubel iperdagangkan pada 119 ke greenback.

Bank Rusia Kena Sanksi, Antrean Panjang Mengular di ATM


Mata uang memangkas beberapa kenaikan, tetapi masih diperdagangkan 20% lebih rendah dari penutupan pasar sebelumnya pada posisi 103 terhadap dolar tepat di Moskow kemarin di awal pekan. Rubel turun 28% dari tahun ke tahun.

Bank sentral juga memperkenalkan beberapa pengawasan modal untuk membatasi berapa banyak uang yang bisa keluar dari negara itu, karena gubernurnya Elvira Nabiullina mengatakan bahwa sanksi telah mencegahnya menjual mata uang asingnya untuk menopang rubel yang tenggelam.

"Bank sentral Rusia telah melakukan kontrol modal untuk menghentikan dampak yang lebih buruk. Semua yang mereka lakukan sifatnya sementara untuk menunda tekanan yang lebih besar," ujar Maximilian Hess, seorang ahli ekonomi Rusia di Foreign Policy Research Institute dilansir CNBC.

Sanksi yang diumumkan oleh para pemimpin AS dan Uni Eropa selama akhir pekan kemarin mempunyai dampak signifikan yang lebih keras daripada sanksi sebelumnya. Termasuk memotong beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT global, menutup wilayah udara Uni Eropa ke pesawat Rusia dan, yang paling signifikan, memberi sanksi kepada bank sentral Rusia untuk membekukan transaksinya.

Swiss pada hari Senin, mengumumkan akan bergabung dengan sanksi Uni Eropa yang menargetkan aset Rusia, sebuah perubahan penting dalam posisi netralitas bersejarahnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1274 seconds (0.1#10.140)