Bank Rusia Kena Sanksi, Antrean Panjang Mengular di ATM

Rabu, 02 Maret 2022 - 11:42 WIB
loading...
A A A
"Kami akan melumpuhkan aset bank sentral Rusia," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

"Termasuk akan membekukan transaksinya. Dan itu akan membuat tidak mungkin bagi Bank Sentral untuk melikuidasi asetnya."



Ini penting karena penumpukan cadangan devisa bank sentral Rusia yang besar tercatat mencapai sekitar USD630 miliar, tingkat tertinggi yang pernah ada. Hal itu dipandang sebagai penyangga terhadap sanksi dan kerugian dari pendapatan ekspor.

Dengan pembekuan aset-aset yang direncanakan, Rusia tidak dapat menjualnya seharga euro atau dolar untuk menopang rubel yang tenggelam. Dampak paling parah dirasakan oleh orang-orang Rusia atau rakyat biasa, yang telah melihat nilai tabungan dan gaji mereka turun drastis hanya dalam beberapa hari.

Rubel turun tajam terhadap dolar sejak saat ini dibandingkan tahun lalu, dan analis memperkirakan, bakal ada lebih banyak rasa sakit yang akan datang. Stok cadangan devisa Rusia yang besar "adalah garis pertahanan utama dan pertama terhadap (sanksi terhadap) aset lokal Rusia," kata Kamakshya Trivedi, co-head FX global, suku bunga dan strategi EM di Goldman Sachs, membahas sanksi Barat.

"Saya pikir dengan penargetan itu, pembekuan aset cadangan akan menjadi sangat sulit bagi Rusia pada dasarnya mempertahankan rubel dari jenis tekanan yang Anda lihat. Jadi saya pikir kita akan melihat rubel diperdagangkan cukup lemah, dan tidak mengherankan jenis volatilitas yang kita lihat di pasar saat ini."

(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)