Sanksi ke Rusia Punya Konsekuensi Besar Bagi Industri Penerbangan Global

Jum'at, 11 Maret 2022 - 14:21 WIB
loading...
Sanksi ke Rusia Punya Konsekuensi Besar Bagi Industri Penerbangan Global
Sanksi terhadap pemerintahan Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina memiliki konsekuensi besar bagi Industri penerbangan global yang harus dibayar mahal. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Label Rusia sebagai negara terluas di dunia dan hubungan erat ke dalam industri penerbangan global sejak akhir Perang Dingin, membuat sanksi terhadap pemerintahan Vladimir Putin atas invasinya ke Ukrainamemiliki konsekuensi besar. Dampak sanksi yang diterapkan kepada Moskow disebut relatif lebih besar dari pembekuan atau embargo yang pernah dilakukan terhadap Iran dan Korea Utara (Korut).



Produsen, lessor, perusahaan asuransi dan penyedia pemeliharaan pesawat bagi maskapai Rusia seperti Aeroflot, S7 Airlines dan AirBridgeCargo termasuk di antara mereka yang berada di luar Rusia yang terkena sanksi langsung.

Sementara itu maskapai penerbangan asing yang terhuyung-huyung akibat lonjakan harga minyak dunia, dipaksa mengambil rute yang lebih panjang untuk menghindari wilayah udara di atas Rusia. Efeknya diperkirakan akan menaikkan harga tiket dan tarif angkutan udara.

Sebagai informasi Rusia merupakan negara terluas di dunia dengan total luas wilayah mencapai 17.098.242 kilometer persegi (km²). Dari total luas wilayah tersebut, luas daratan Rusia sebesar 16.376.870 km².

Sebagai negara terluas di dunia, total wilayah Rusia bahkan mencapai 11% dari total luas daratan dunia. Sehingga, selain menjadi negara terluas di dunia, Rusia juga menjadi negara terbesar di dunia.

Penyewaan Pesawat dan Asuransi Kena dampak

Maskapai penerbangan Rusia telah sangat bergantung pada industri penyewaan pesawat global untuk memodernisasi armada mereka dengan pesawat Airbus dan Boeing terbaru. Maskapai Rusia tercatat memiliki 980 jet penumpang yang beroperasi, 777 di antaranya disewa, menurut perusahaan analisis Cirium.

Dari jumlah tersebut, 515 jet dengan perkiraan nilai pasar sekitar USD10 miliar disewa dari perusahaan asing seperti AerCap dan Air Lease. Sementara itu Uni Eropa telah memberi batas waktu buat perusahaan leasing hingga 28 Maret untuk mengakhiri kontrak sewa di Rusia.

Tetapi mendapatkan pesawat kembali bisa menjadi tantangan lebih berat karena larangan wilayah udara, potensi masalah transfer pembayaran SWIFT dan kekhawatiran industri bahwa pemerintah Rusia dapat menasionalisasi armada untuk mempertahankan kapasitas domestik menjadi dampak yang harus dibayar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2988 seconds (0.1#10.140)