Sanksi ke Rusia Punya Konsekuensi Besar Bagi Industri Penerbangan Global

Jum'at, 11 Maret 2022 - 14:21 WIB
loading...
A A A
Otoritas penerbangan negara Rusia sendiri telah merekomendasikan agar maskapai penerbangan dengan pesawat sewaan asing berhenti menerbangkannya ke luar negeri. Menurut analis, bahkan jika pesawat dikembalikan dengan cepat, jumlah besar yang diperlukan untuk menampungnya dapat menekan harga sewa secara global.

Maskapai penerbangan Rusia juga telah terputus dari pasar asuransi dan reasuransi di Uni Eropa dan Inggris. Sumber dari industri asuransi mengatakan, tidak jelas apakah lessor yang tidak dapat mengambil alih pesawat akan ditanggung kerugiannya.

Berdasarkan kebijakan mereka sendiri, biasanya berisi klausul yang membatalkan pertanggungan jika terjadi sanksi. Tindakan hukum mungkin diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini, kata sumber itu yang tidak ingin disebutkan namanya.

Larangan Penjualan, Pemeliharaan, Perbaikan dan Suku Cadang

Maskapai penerbangan Rusia memiliki 62 pesawat yang dipesan dari Airbus dan Boeing, menurut perusahaan konsultan penerbangan IBA, dan pengiriman tersebut akan dilarang. Produsen dan perusahaan pemeliharaan juga dilarang menyediakan suku cadang dan layanan bagi armada Rusia.

Lufthansa Technik Jerman mengatakan, telah berhenti melayani pelanggan asal Rusia, yang melibatkan ratusan pesawat.

Kantor berita Tass melaporkan, kementerian transportasi Rusia telah menyusun rancangan undang-undang untuk membantu maskapai penerbangan hingga September 2022 yang akan memungkinkan pemeliharaan pesawat oleh perusahaan pihak ketiga dan menangguhkan semua inspeksi operator.

Beberapa eksekutif penerbangan khawatir bahwa sanksi tersebut mencegah pembuat pesawat berbagi buletin layanan dan arahan kelaikan udara yang merupakan kunci untuk keselamatan.

Wakil presiden penasihat keuangan penerbangan di ACC Aviation, Viktor Berta mengatakan, ada juga risiko tinggi bahwa maskapai penerbangan Rusia perlu melucuti suku cadang dari armada mereka yang ada setelah suku cadang habis.

Harga Minyak Naik, Waktu Penerbangan Lebih Lama
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2229 seconds (0.1#10.140)