Soal PMN, Erick Thohir: BUMN Sakit Apalagi Tanpa Manfaat, Sayang Uang Negara Dihamburkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN akan tepat sasaran. Bahkan, alokasinya pun dipastikan efektif.
Erick mencatat pemerintah tidak akan menyuntik PMN secara asal-asalan kepada perusahaan pelat merah. Pemerintah, kata Erick, akan mempertimbangkan dampak operasional BUMN terhadap masyarakat.
"Kalau BUMN tidak sehat , tidak kuat lagi secara korporasi, apalagi tidak punya manfaat untuk masyarakat, ya sayang uang negara harus dihambur-hamburkan, karena itu kita memastikan PMN tepat sasaran," ucap Erick Thohir saat konferensi pers dikutip, Senin (21/3/2022).
Proses pengajuan PMN, lanjut Erick, berdasarkan kesepakatan tiga menteri yakni Menteri BUMN, Menteri Keuangan, dan Menteri teknis lainnya. Erick mengambil contoh pengajuan PMN untuk BUMN infrastruktur akan melibatkan Erick Thohir, Sri Mulyani, dan Basuki Hadimuljono dalam menyepakati kebutuhan PMN BUMN.
"Suntikan PMN sekarang ini tidak bicara tol Sumatera disuntik sekian, tidak. Suntikan itu kita fokuskan untuk di ruas yang mana penyelesaiannya. Jadi ini tepat, jangan sampai penyuntikan ini disalahgunakan untuk kepentingan lainnya," ungkap Erick.
Di lain sisi, dia juga mengatakan kontribusi BUMN terhadap negara melalui pajak hingga dividen mencapai Rp 377 triliun pada 2020. Sementara jumlah PMN yang diberikan negara untuk BUMN hanya sebesar 4% dari total kontribusi BUMN secara konsolidasi. Erick menyebut PMN dialokasikan untuk melakukan akselerasi transformasi BUMN.
Erick mencatat pemerintah tidak akan menyuntik PMN secara asal-asalan kepada perusahaan pelat merah. Pemerintah, kata Erick, akan mempertimbangkan dampak operasional BUMN terhadap masyarakat.
"Kalau BUMN tidak sehat , tidak kuat lagi secara korporasi, apalagi tidak punya manfaat untuk masyarakat, ya sayang uang negara harus dihambur-hamburkan, karena itu kita memastikan PMN tepat sasaran," ucap Erick Thohir saat konferensi pers dikutip, Senin (21/3/2022).
Proses pengajuan PMN, lanjut Erick, berdasarkan kesepakatan tiga menteri yakni Menteri BUMN, Menteri Keuangan, dan Menteri teknis lainnya. Erick mengambil contoh pengajuan PMN untuk BUMN infrastruktur akan melibatkan Erick Thohir, Sri Mulyani, dan Basuki Hadimuljono dalam menyepakati kebutuhan PMN BUMN.
"Suntikan PMN sekarang ini tidak bicara tol Sumatera disuntik sekian, tidak. Suntikan itu kita fokuskan untuk di ruas yang mana penyelesaiannya. Jadi ini tepat, jangan sampai penyuntikan ini disalahgunakan untuk kepentingan lainnya," ungkap Erick.
Di lain sisi, dia juga mengatakan kontribusi BUMN terhadap negara melalui pajak hingga dividen mencapai Rp 377 triliun pada 2020. Sementara jumlah PMN yang diberikan negara untuk BUMN hanya sebesar 4% dari total kontribusi BUMN secara konsolidasi. Erick menyebut PMN dialokasikan untuk melakukan akselerasi transformasi BUMN.
(akr)